Pernahkah Anda mendengar atau mungkin melihat tanaman karuk atau karok? Beberapa dari Anda mungkin sudah tak asing dengan tanaman yang satu ini. Apalagi, daun dari tanaman karuk sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Pernahkah Anda mendengar atau mungkin melihat tanaman karuk atau karok? Beberapa dari Anda mungkin sudah tak asing dengan tanaman yang satu ini. Apalagi, daun dari tanaman karuk sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Jadi, apa saja manfaat daun karuk atau karok untuk kesehatan? Bagaimana cara menggunakannya? Cari tahu serba-serbi tentang daun yang satu ini pada ulasan berikut.
Karuk, dengan nama latin Piper sarmentosum, adalah salah satu tanaman dari famili Piperaceae.
Tumbuh di daerah tropis maupun subtropis, tanaman ini dapat ditemukan di banyak negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Indonesia, serta Cina, dan India.
Selain nama karuk, Piper sarmentosum juga dikenal dengan nama lainnya, misalnya cabean di Jawa, amelun une di Ambon, dan sirih dadu atau karok di Sumatra.
Di negara-negara lainnya, karuk juga memiliki ragam nama, di antaranya kaduk (Malaysia), sirih duduk, akar bugu, la lot, atau phluu.
Selain sebagai tanaman hias dan bahan masakan tradisional, karuk ternyata sering dimanfaatkan sebagai obat herbal, termasuk bagian daunnya.
Pasalnya, daun karuk diketahui memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, antimikroba, hingga ekspektoran berkat berbagai kandungan fitokimia di dalamnya.
Salah satu kandungan dari daun ini, yaitu minyak atsiri. Adapun minyak atsiri serta komponen daun karuk lainnya diketahui mengandung berbagai senyawa berikut.
Berkat kandungan-kandungan di atas, daun karuk diketahui memiliki ragam manfaat atau khasiat. Berikut beberapa di antaranya.
Khasiat daun karok yang paling terkenal, yaitu dapat berpotensi mengobati batuk, terutama batuk berdahak.
Kandungan flavonoid, saponin, polifenol, monoterpenoid, dan seskuiterpenoid di dalam daun ini diketahui dapat memberikan efek ekspektoran.
Efek ini bisa membantu meluruhkan dahak di paru-paru dan tenggorokan saat Anda mengalami batuk berdahak.
Selain batuk, di Indonesia, daun karuk juga sering digunakan sebagai obat tradisional untuk asma. Khasiat ini bisa didapat berkat kandungan flavonoid di dalam dedaunan ini.
Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang secara alami ada di tumbuhan. Senyawa ini diketahui dapat memberikan efek antioksidan serta melawan alergi yang sering terkait dengan asma.
Ada beberapa penelitian yang telah menemukan kaitan antara daun karuk dan hipertensi. Salah satunya diterbitkan pada jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
Menurut penelitian tersebut, ekstrak air daun karok dapat menurunkan tekanan darah sistolik, diastolik, dan rata-rata pada tikus yang mengalami hipertensi.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek penurunan tekanan darah ini pada manusia.
Manfaat daun karuk berikutnya, yaitu membantu mengobati sakit gigi. Fakta ini disebutkan dalam studi yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology.
Menurut studi tersebut, ekstrak air daun karok memiliki aktivitas antinosiseptif dan anti-inflamasi yang menjanjikan.
Dengan demikian, menggunakan obat herbal dari ekstrak daun Piper sarmentosum dapat mengurangi berbagai rasa nyeri yang terkait dengan inflamasi, seperti sakit gigi.
Mirip dengan fakta di atas, Anda juga bisa menggunakan daun karuk untuk mengatasi sakit kepala yang Anda alami.
Ini berkat efek anti-inflamasi yang ada pada daun Piper sarmentosum ini. Inflamasi atau peradangan itu sendiri sering dikaitkan dengan penyebab sakit kepala.
Selain rasa nyeri-nyeri di atas, manfaat daun karuk lainnya juga dapat membantu mengurangi sakit perut akibat masalah pada sistem pencernaan.
Dalam beberapa jurnal pun disebutkan bahwa bahan herbal ini dapat membantu mengatasi masalah terkait sistem pencernaan lainnya, seperti perut kembung, gastritis, hingga diare.
Cara menggunakan daun karuk bisa berbeda-beda tergantung pada kegunaannya. Berikut cara pembuatan dan penggunaan tanaman herbal ini untuk mengatasi masalah kesehatan Anda.
Meski memiliki manfaat di atas, efek dari daun ini mungkin tidak sama pada setiap orang. Beberapa khasiat di atas pun belum terbukti efektif untuk mengobati penyakit.
Oleh karena itu, sebaiknya obat herbal tidak digunakan sebagai pengobatan utama. Anda disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter guna mengatasi penyakit yang Anda alami.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar