Tanaman hias tertentu ternyata bisa berguna sebagai obat herbal. Daun tanaman hias karet kebo mengandung fitonutrien dan sejumlah zat aktif yang menawarkan berbagai khasiat kesehatan. Manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan dari daun karet kebo?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanaman hias tertentu ternyata bisa berguna sebagai obat herbal. Daun tanaman hias karet kebo mengandung fitonutrien dan sejumlah zat aktif yang menawarkan berbagai khasiat kesehatan. Manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan dari daun karet kebo?
Karet kebo (Ficus elastica) adalah tanaman berbunga yang berasal dari Asia Selatan bagian timur dan Asia Tenggara.
Tanaman ini banyak dijumpai di Sri Lanka, Indonesia, Bhutan, India, Myanmar, Malaysia, hingga Tiongkok.
Karet kebo memang hanya bisa tumbuh di tempat dengan cahaya matahari yang cukup dan lembap.
Tanaman dengan nama lain karet merah ini memiliki daun berbentuk oval dan berkilau. Getahnya kaya akan senyawa lateks yang kerap dimanfaatkan untuk keperluan industri.
Berikut berbagai potensi khasiat daun karet kebo sebagai obat herbal.
Daun karet merah mengandung beberapa senyawa yang bersifat antibakteri, di antaranya flavonoid, steroid, dan triterpenoid.
Ketiga kandungan aktif ini berpotensi melawan bakteri Bacillus cereus, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus epidermidis.
Selain itu, kandungan lateks pada tanaman karet kebo berpotensi melawan infeksi parasit Schistosoma mansoni.
Radikal bebas adalah molekul yang bisa merusak bagian tubuh, seperti sel, DNA, protein, hingga jaringan lemak.
Jumlah radikal bebas terlalu banyak di dalam tubuh akan memicu stres oksidatif. Dalam jangka panjang, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.
Berkat kandungan flavonoidnya, daun karet kebo berkhasiat membantu melawan radikal bebas di dalam tubuh.
Stroke adalah masalah kesehatan yang diakibatkan gangguan aliran darah ke otak. Hal ini mengakibatkan sel-sel otak rusak hingga mengalami kematian.
Daun karet kebo punya potensi manfaat sebagai obat herbal untuk stroke. Daun ini mengandung flavonoid dan fenolik. Keduanya menghambat peradangan dan radikal bebas yang bisa memicu stroke.
Namun, khasiat ini baru ditemukan pada uji coba tikus. Peneliti masih membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk memastikan manfaat daun herbal ini pada pasien stroke.
Daun karet merah bersifat analgesik atau mengurangi rasa nyeri. Khasiat ini berasal dari kandungan yang mengurangi peradangan, seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan anthraquinone.
Studi terbitan International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences (2013) menemukan bahwa pemberian ekstrak daun mengurangi reaksi rasa sakit pada tikus yang diberikan asam asetat.
Akan tetapi, studi manfaat ini pada manusia masih sangat terbatas.
Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal daun ini sebagai obat tradisional hipertensi.
Kandungan flavonoid pada daun karet kebo merangsang senyawa nitrit oksida di dalam tubuh. Senyawa ini akan melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah pun terkendali.
Selain itu, flavonoid bersifat antioksidan. Artinya, senyawa ini melindungi jantung dan pembuluh darah dari stres oksidatif yang bisa memicu tekanan darah tinggi.
Meski ada berbagai manfaat, ada pula efek samping daun karet merah yang mungkin Anda jumpai. Umumnya, efek samping terjadi akibat tersentuh atau tertelan getahnya.
Risiko terkena getah tanaman karet kebo, di antaranya:
Selain itu, ada pula risiko reaksi alergi, terutama bila Anda belum pernah menggunakannya sama sekali. Berikut beberapa gejala alergi yang perlu diwaspadai.
Anda bisa mengonsumsi daun ini dengan cara meminum air rebusannya. Akan lebih baik bila Anda mencampurnya dengan beberapa bahan herbal lain, seperti serai dan stevia.
Berikut cara membuat minuman daun karet merah dan serai.
Ada berbagai khasiat daun karet kebo bagi kesehatan, mulai dari melawan infeksi, menurunkan risiko stroke, hingga menurunkan tekanan darah. Namun, manfaat tersebut sebagian besar masih diuji di laboratorium atau pada tikus.
Anda juga perlu mewaspadai risiko penggunaan tanaman herbal ini. Agar lebih aman, ikuti aturan pakainya atau konsumsi produk herbal yang terdaftar di BPOM.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar