Pijat injak punggung menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa pegal dan lelah setelah melakukan aktivitas seharian. Biasanya, orang tua akan menyuruh anak atau seseorang dengan berat badan yang lebih ringan darinya untuk menginjak bagian punggungnya.
Namun, sebaiknya tidak lakukan sembarangan karena ternyata metode ini memiliki bahaya bagi kesehatan! Berikut penjelasannya.
Asal usul pijat shiatsu, terapi pijat injak kaki dari Jepang
Pijat injak punggung sebenarnya salah satu terapi pijat shiatsu dari Jepang yang sudah ada berabad-abad lalu. Para biksu adalah orang-orang yang sering melakukan terapi ini.
Mengutip dari AM College, shiatsu adalah terapi pijat menggunakan jari, jempol, siku, bahkan lutut, untuk memberi tekanan pada area yang nyeri.
Saat memberi tekanan pada titik-titik yang nyeri, terapis memberikan energi sehingga membuat tubuh Anda lebih rileks, menghilangkan stres, sampai mengobati rasa sakit dari penyakit tertentu.
Mengutip dari Cancer Research UK, penderita kanker bisa melakukan pijat shiatsu karena membuat mereka merasa nyaman. Beberapa manfaat pijat shiatsu untuk penderita kanker yaitu mengatasi:
- nafsu makan yang buruk,
- masalah tidur,
- nyeri badan,
- suasana hati tidak semangat.
Praktik pijat shiatsu memang terlihat mirip seperti melakukan gerakan menginjak punggung pada umumnya.
Namun, jika terapis berpengalaman yang melakukan terapi ini, pemijatan tidak akan menyakitkan, bahkan keamanan serta kenyamanannya terjamin.
Pasalnya, terapis sudah terlatih untuk mengendalikan tekanan kaki dalam menyesuaikan kebutuhan para konsumen.
Kenapa pijat injak punggung bahaya?
Sebenarnya, teknik pijat dengan menginjak punggung tidak bisa sembarangan karena hanya bisa dilakukan oleh ahlinya.
Pasalnya, kalau salah posisi, tubuh bukan menjadi rileks, tetapi justru merusak kesehatan tulang.
Greg Kawchuk, Peneliti Chiropractic Kanada menjelaskan bahwa teknik pijat menginjak punggung cenderung tidak aman.
Jika seseorang dengan massa tubuh lebih berat menginjak punggung Anda, ini bisa memicu tekanan berlebih yang jauh lebih tinggi dari kekuatan ligamen dan ruas tulang punggung.
Melakukan pijat injak punggung bukan dengan terapis berpengalaman meningkatkan risiko cedera tulang punggung.
Bahkan, dalam kasus yang lebih serius, pijat injak punggung berisiko menyebabkan patah tulang dan saraf kejepit.
Senada dengan Kawchuk, menurut Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), Arif Soemarjono, mengatakan bahwa injak punggung harus oleh ahlinya.
Jika pijat injak punggung dilakukan secara asal-asalan tanpa memperhatikan metode yang benar, menyebabkan seseorang mengalami pergeseran tulang punggung secara signifikan.
Cara melakukan pijat injak punggung yang benar
Untuk melakukan pijat ini, terapis shiatsu akan berjalan secara perlahan ke atas dan ke bawah punggung Anda.
Terapis akan meletakkan kaki secara hati-hati pada kedua sisi tulang belakang. Kaki ini berguna untuk mendorong dan menarik otot agar terlepas dari ketegangan sehingga otot bisa lebih rileks.
Sebelum mulai pemijatan, biasanya terapis akan mengoleskan minyak pijat ke punggung Anda agar lebih mudah dalam melakukan pijatan.
Selama sesi berlangsung, terapis akan memegang sebuah gagang besi yang berada di atas kepalanya agar bisa berjalan secara stabil.
Satu hal yang harus Anda perhatikan adalah jangan menjadikan pijat sebagi pengganti pengobatan medis.
Pasalnya, tidak semua masalah kesehatan bisa terobati dengan pijat atau urut, misalnya nyeri sendi, cedera, atau patah tulang.
Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui pasti bagian tubuh atau persendian yang bermasalah.
Bukan tidak mungkin, melakukan pijat atau urut untuk masalah nyeri sendi, cedera, dan patah tulang justru bisa memperburuk kondisi kesehatan.
[embed-health-tool-bmi]