backup og meta

Sisa Akar Gigi Tertinggal, Ini Bahaya dan Penanganannya

Sisa Akar Gigi Tertinggal, Ini Bahaya dan Penanganannya

Masalah kesehatan gigi sering kali diabaikan hingga menimbulkan masalah serius. Salah satunya adalah sisa akar gigi yang tertinggal.

Meski terlihat sepele, sisa akar gigi dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan. Cari tahu informasi lengkapnya di bawah ini!

Penyebab sisa akar gigi

Sisa akar gigi bisa terjadi karena berbagai alasan. Mengetahui penyebabnya dapat membantu Anda mencegah terjadinya masalah ini. Berikut beberapa penyebab umum sisa akar gigi. 

1. Karies gigi

Akar gigi ternyata bisa tertinggal karena karies gigi atau gigi berlubang yang dibiarkan terlalu lama. Karies yang parah dapat merusak struktur gigi hingga ke akarnya.

Hal tersebut menyebabkan gigi patah dan menyisakan akar gigi di dalam gusi. Jika tidak segera ditangani, akar gigi yang tertinggal ini dapat menjadi sumber infeksi dan rasa sakit.

Itu sebabnya, penting menjaga kebersihan gigi dan segera mengatasi gigi berlubang  sebelum menjadi penyakit gigi yang lebih parah. 

2. Infeksi gigi

gejala infeksi gigi sakit

Sisa akar gigi juga bisa disebabkan oleh infeksi gigi. Infeksi ini bisa berasal dari karies yang dibiarkan atau abses yang tidak segera ditangani. 

Apabila infeksi sudah mencapai akar gigi, biasanya bagian gigi di atas akan rapuh dan mudah patah. Hal ini dapat menyisakan akar yang tertanam di dalam gusi.

Jika tidak segera ditangani, Anda berisiko mengalami masalah kesehatan gigi yang serius. 

3. Cedera pada gigi

Cedera pada gigi, misalnya akibat kecelakaan atau benturan keras, bisa menyebabkan gigi patah dan meninggalkan sisa akar di dalam gusi. Trauma seperti ini sering terjadi saat olahraga atau kecelakaan lalu lintas. 

Jika tidak segera ditangani oleh dokter gigi, sisa akar gigi yang tertinggal bisa menyebabkan masalah serius, termasuk infeksi dan nyeri berkepanjangan.

4. Proses pencabutan gigi yang tidak sempurna

Proses pencabutan gigi yang tidak sempurna ternyata bisa menjadi alasan mengapa akar gigi bisa tertinggal. Ketika dokter mencabut gigi, ada kemungkinan akar gigi tidak terangkat seluruhnya.

Hal ini biasanya terjadi ketika posisi gigi sulit dijangkau atau akibat teknik pencabutan kurang tepat. 

Sebagai contoh, sisa akar gigi geraham paling sering tertinggal karena posisinya jauh di belakang sehingga lebih sulit dicabut secara utuh.

Akibatnya, ada bagian akar gigi yang tertinggal di dalam gusi yang kemudian bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. 

Bahaya akar gigi tertinggal

Sisa akar gigi yang tertinggal dalam gusi dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa terjadi. 

1. Infeksi dan abses gigi

Sisa akar gigi yang tertinggal bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi yang menyakitkan pada gusi dan jaringan sekitarnya. 

Setelah itu, infeksi bisa berlanjut menjadi abses. Abses adalah kantong nanah yang terbentuk akibat infeksi. Abses gigi biasanya menyebabkan rasa sakit yang berdenyut, pembengkakan, dan demam.

Jika tidak segera diobati, penyebaran infeksi bisa terjadi ke bagian tubuh lainnya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

2. Peradangan gusi

Bila akar gigi tertinggal dibiarkan, hal tersebut bisa memicu peradangan pada gusi atau dikenal dengan gingivitis. Gusi yang meradang akan tampak merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi. 

Jika dibiarkan, gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu penyakit gusi yang lebih serius dan dapat merusak jaringan pendukung gigi seperti ligamen dan tulang.

Periodontitis yang dibiarkan lama-kelamaan bisa menyebabkan gigi menjadi longgar dan akhirnya tanggal. 

3. Nyeri dan ketidaknyamanan

Sisa akar gigi sering kali menyebabkan rasa nyeri yang berkelanjutan. Nyeri ini bisa sangat mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman sepanjang hari. 

Selain nyeri, akar gigi tertinggal bisa memicu beberapa hal. Contohnya, rasa sakit saat mengunyah, sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin, serta rasa tidak nyaman secara umum di area mulut. 

Rasa nyeri dan ketidaknyamanan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup Anda. Jadi, penting untuk segera menangani masalah akar gigi satu ini agar bisa kembali merasa nyaman.

4. Masalah pada tulang rahang

Akar gigi yang tertinggal juga bisa merusak tulang rahang. Infeksi yang disebabkan oleh sisa akar gigi bisa merusak tulang yang menopang gigi. Ini menyebabkan kehilangan tulang. 

Hal tersebut dapat memengaruhi struktur wajah dan menyebabkan gigi lainnya menjadi goyah. Kerusakan tulang rahang ini sering kali membutuhkan perawatan medis yang intensif.

Bahkan, masalah ini dapat merusak kemampuan untuk mengunyah dan berbicara dengan baik. 

Cara menghilangkan sisa akar gigi

dokter bedah mulut terdekat

Menghilangkan sisa akar gigi memerlukan cara yang tepat dan cepat. Berikut beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah ini. 

1. Operasi bedah kecil

Prosedur bedah minor adalah salah satu cara untuk menghilangkan akar gigi yang tertinggal di dalam gusi.

Dilansir dari National Library of Medicine, dokter gigi atau ahli bedah mulut akan membuat sayatan kecil di gusi. Sayatan tersebut dibuat untuk mengakses akar gigi yang tertinggal. 

Proses ini mungkin terdengar menakutkan, tetapi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Alhasil, area sekitar gigi akan mati rasa dan Anda tidak akan merasakan sakit.

Setelah akar gigi berhasil diangkat, dokter gigi akan membersihkan area tersebut dan menutup kembali luka dengan jahitan kecil jika diperlukan.

2. Memakai alat ekstraksi khusus

Selain bedah minor, dokter gigi juga bisa menggunakan alat ekstraksi khusus sebagai cara merontokkan akar gigi yang tertinggal.

Alat ini dirancang khusus untuk menjangkau akar gigi tanpa perlu melakukan sayatan besar pada gusi. 

Prosedur ini biasanya lebih cepat dan minim rasa sakit dibandingkan bedah minor. Dokter akan memastikan bahwa area gigi yang akan diekstraksi sudah mati rasa dengan menggunakan anestesi lokal. 

Setelah itu, dokter akan mengangkat akar gigi yang tertinggal menggunakan alat tersebut dengan hati-hati. Proses ini bisa dilakukan dalam satu kunjungan dan Anda bisa langsung kembali beraktivitas setelahnya.

3. Perawatan saluran akar (root canal)

Jika sisa akar gigi masih terhubung dengan jaringan sehat dan tidak ada infeksi, dokter gigi mungkin akan menyarankan perawatan saluran akar.

Perawatan yang juga disebut root canal ini bertujuan membersihkan bagian dalam akar gigi dari bakteri dan jaringan yang terinfeksi. 

Setelah dibersihkan, saluran akar gigi akan diisi dan ditutup untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Prosedur ini membutuhkan beberapa tahap dan kunjungan ke dokter gigi.

Walau begitu, cara ini cukup efektif untuk menyelamatkan gigi dan menghilangkan sisa akar gigi.

4. Antibiotik dan perawatan lanjutan

Setelah prosedur pengangkatan sisa akar gigi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi lebih lanjut.

Penting untuk mengikuti instruksi dokter dalam mengonsumsi antibiotik agar proses penyembuhan berjalan optimal.

Selain itu, perawatan lanjutan dan kunjungan rutin ke dokter gigi sangat diperlukan. Hal ini untuk memastikan bahwa area yang dioperasi sembuh dengan baik dan tidak ada komplikasi yang muncul.

Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa segera pulih dan kembali beraktivitas tanpa gangguan.

Kesimpulan

  • Akar gigi ternyata bisa tertinggal karena karies gigi, infeksi gigi, cedera pada gigi, atau proses pencabutan gigi yang tidak sempurna.
  • Jika dibiarkan, akar gigi yang tertinggal bisa menimbulkan infeksi, abses, peradangan, nyeri dan rasa tidak nyaman, serta masalah pada tulang rahang.
  • Cara merontokkan sisa akar gigi antara lain dengan operasi bedah kecil, pencabutan dengan alat khusus, serta perawatan saluran akar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

American Dental Association. (n.d.). ADA guide to extractions: Tooth and remnants. Retrieved 22 Jul 2024 from https://www.ada.org/-/media/project/ada-organization/ada/ada-org/files/publications/cdt/cdt_adaguidetoextractions_toothandremnants.pdf 

StatPearls. (2022). Oral surgery, extraction of roots. Retrieved 22 Jul 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK589696/ 

Gadve, V., Mohit, D., & Khare, S. (2022). A clinical and radiographic evaluation of surgical techniques in impacted mandibular third molar extractions. Journal of Maxillofacial and Oral Surgery, 21(2), 310-318. doi:10.1007/s12663-021-01596-9

Dopelt, K., & Kraft, E. (2023). Environmental and Societal Impacts of Pharmaceutical Waste. In A. Odor (Ed.), Reducing Healthcare Waste: Strategies for Sustainable Practice. Retrieved 22 Jul 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551699/ 

Lodi, G., Azzi, L., Varoni, E. M., Pentenero, M., Del Fabbro, M., Carrassi, A., Sardella, A., & Manfredi, M. (2021). Antibiotics to prevent complications following tooth extractions. The Cochrane database of systematic reviews, 2(2), CD003811. https://doi.org/10.1002/14651858.CD003811.pub3 

Hill Country Oral Surgery. (n.d.). What is the difference between a root canal and a root extraction? Retrieved 22 Jul 2024, from https://www.hillcountryoralsurgery.com/what-is-the-difference-between-a-root-canal-and-a-root-extraction/ 

Cleveland Clinic. (n.d.). Antibiotics for tooth infections. Retrieved 22 Jul 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/antibiotics-for-tooth-infections 

Versi Terbaru

02/09/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Gigi Geraham Tidur Harus Segera Dioperasi Apa Tidak?

Mengenal Prosedur Implan Gigi, Apa Kelebihannya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan