Saat berkaca atau melihat gambar lidah, Anda tentu sadar bahwa organ ini diselimuti oleh bintik-bintik kecil. Jangan khawatir, bintik-bintik kecil yang disebut papila ini merupakan bagian alami dari lidah yang sehat dan memiliki fungsinya sendiri. Cari tahu apa saja fungsi papila lidah dan gangguan yang bisa terjadi padanya melalui ulasan berikut.
Anatomi papila
Papila adalah bintik-bintik kecil yang melapisi permukaan lidah. Meski secara kasatmata terlihat serupa, papila lidah bisa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu filiform, fungiform, circumvallate, dan foliate.
Sebagian besar papila mengandung taste buds atau kuncup pengecap. Taste buds itulah yang membuat lidah bisa merasakan berbagai macam rasa.
Kuncup ini jugalah yang membuat Anda bisa mengenali makanan yang tidak layak dikonsumsi, seperti susu basi atau daging busuk.
Struktur papila yang berbintik juga memudahkan lidah untuk menahan dan mengarahkan makanan di dalam mulut.
Kuncup pengecap itu sendiri terdiri atas sel reseptor (gustatory cells), sel basal, dan sel sustentakular (penunjang).
Gustatory memiliki fungsi utama mengirimkan sinyal rasa tertentu ke otak untuk diterjemahkan. Beginilah cara lidah mengenali rasa makanan.
Sel gustatory umumnya hanya berusia 10 hari sehingga fungsinya akan digantikan sementara oleh sel basal sambil menunggu regenerasi.
Sementara itu, sustentakular memang tidak berperan langsung dalam mengecap rasa. Namun, sel ini membantu menjaga lingkungan taste bud agar tetap stabil dan optimal untuk pengecapan.
Jenis dan fungsi papila
Papila tidak menjalankan tugasnya sendiri. Mengutip laman Cleveland Clinic, kuncup pengecap pada papila akan bekerja sama dengan reseptor penciuman di hidung saat merasakan sesuatu.
Makanan yang sudah dihaluskan di dalam mulut akan mengeluarkan senyawa kimia khusus yang kemudian disalurkan ke kuncup pengecap pada papila dan hidung. Kombinasi keduanya membuat Anda bisa merasakan rasa tertentu.
Perlu diingat bahwa setiap kuncup pengecap bisa merasakan manis, asin, pahit, asam, dan umami (gurih) sekaligus.
Supaya lebih memahami fungsi masing-masing papila dan kuncup pengecapnya, simak informasi berikut.
1. Filiform
Papila filiform memiliki bentuk mengerucut, berwarna putih, dan terletak di hampir dua pertiga bagian depan lidah.
Ini adalah satu-satunya jenis papila yang tidak memiliki kuncup perasa sehingga tidak berperan langsung dalam mengecap.
Meski begitu, papila filiform tetap memiliki fungsinya sendiri, termasuk menggenggam dan memposisikan makanan di dalam mulut.
Papila ini dilapisi oleh epitel skuamosa berkeratin sehingga teksturnya cukup kasar dan tahan terhadap gesekan.
2. Fungiform
Sesuai namanya, papila fungiform akan terlihat berbentuk seperti jamur jika dilihat menggunakan mikroskop.
Jenis benjolan lidah ini tersebar di bagian tepi dan ujung dengan warna merah muda.
Fungiform termasuk jenis papila dengan kuncup perasa yang cukup banyak, yaitu sekitar 1.600 taste buds.
Laman National Library of Medicine menyebutkan bahwa fungiform juga mengandung sel-sel sensorik untuk mendeteksi suhu.
3. Sirkumvalata
Dibandingkan jenis lainnya, papila sirkumvalata memiliki ukuran cukup besar sehingga dapat dengan mudah dibedakan.
Anda bisa melihat jenis papila ini tersebar di belakang lidah membentuk huruf V. Diperkirakan terdapat sekitar 250 kuncup pengecap pada papila sirkumvalata.
Papila ini terhubung dengan kelenjar Von Ebner yang dapat mengeluarkan cairan tertentu.
Cairan ini berfungsi untuk membantu membersihkan sisa makanan di dalam papila sirkumvalata agar fungsinya tidak terganggu.
4. Foliata
Jenis papila yang terakhir adalah foliata. Papila ini berada di sisi kanan dan kiri lidah bagian belakang dengan ukuran lebih besar dari filiform serta fungiform, tetapi lebih kecil dari sirkumvalata.
Foliate juga memiliki taste buds sehingga bisa mengecap makanan. Jenis papila ini juga dilengkapi dengan kelenjar Von Ebner seperti sirkumvalata.
Gangguan pada papila lidah
Orang dewasa umumnya memiliki sekitar 2.000–10.000 taste buds yang tersebar di seluruh papila. Jumlah ini akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Karena perbedaan jumlah taste buds itulah setiap orang bisa memiliki persepsi dan pengalaman yang berbeda terhadap sebuah rasa meski merasakan makanan atau hal yang sama.
Selain faktor usia, fungsi lidah dalam mengecap rasa bisa terganggu akibat kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin A, B12, dan folat.
Fungsi papila juga bisa menurun karena beberapa kondisi berikut.
- Infeksi di mulut atau tenggorokan.
- Peradangan di mulut.
- Gangguan metabolisme, seperti diabetes.
- Gangguan neurologis, seperti penyakit Parkinson.
- Kerusakan saraf.
- Kebiasaan merokok atau minum alkohol.
- Obat-obatan tertentu, misalnya obat untuk kemoterapi.
- Lidah terbakar.
- Penyakit refluks asam lambung (GERD).
- Mulut kering.
Karena satu dan lain hal, papila juga bisa mengalami berbagai gangguan berikut.
- Disgeusia: gangguan indra pengecap, misalnya merasakan logam, pahit, atau rasa tidak enak pada semua makanan.
- Hipogeusia: berkurangnya kemampuan mengecap rasa.
- Papillitis: papila lidah yang membesar karena peradangan.
- Hiperalgesia: kemampuan mengecap yang terlalu tajam.
- Ageusia: hilangnya kemampuan mengecap secara total.
Cara terbaik untuk mencegah gangguan papila lidah adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, seperti gosok gigi minimal dua kali sehari dan menyikat lidah.
Selain itu, jangan lupa untuk menghindari kebiasaan yang dapat mengganggu fungsi lidah, seperti merokok dan minum minuman beralkohol.
Kesimpulan
- Papila adalah bintik-bintik di lidah yang memiliki fungsi utama untuk merasakan berbagai macam rasa. Ada empat jenis papila, yaitu filiform, fungiform, sirkumvalata, dan foliata.
- Kecuali filiform, semua jenis papila lidah memiliki kuncup pengecap atau taste buds. Kuncup pengecap inilah yang berfungsi untuk membedakan berbagai macam rasa makanan.
- Beberapa gangguan yang bisa terjadi di papila lidah adalah peradangan, disgeusia, hipogeusia, hiperalgesia, dan ageusia.