backup og meta

Lepas Behel Tanpa Memakai Retainer Gigi? Ini Risikonya!

Lepas Behel Tanpa Memakai Retainer Gigi? Ini Risikonya!

Setelah melepas behel untuk mengatasi gigi berantakan, dokter gigi biasanya menganjurkan untuk memakai retainer. Namun, Anda bisa saja merasa tak nyaman karena harus memakai alat lain lagi pada mulut.

Jika demikian, bisakah Anda tidak menggunakan retainer gigi setelah lepas behel? 

Apakah bisa lepas behel tanpa pakai retainer gigi?

cara merawat retainer gigi

Retainer gigi adalah alat yang biasanya bisa dilepas-pasang dan dibuat khusus setelah lepas kawat gigi untuk membantu memperbaiki posisi gigi. 

Alasan paling umum dari penggunaan retainer ialah demi menjaga posisi gigi yang baru diperbaiki dengan behel gigi agar tetap pada posisi seharusnya.

Dikutip dari laman Oral Health Foundation, retainer akan menahan struktur gigi yang sudah diperbaiki behel sementara gusi dan tulang gigi memulai beradaptasi.

Jika Anda lepas behel tanpa retainer, proses merapikan gigi yang Anda telah lakukan sebelumnya menjadi sia-sia dan dapat memicu kondisi yang disebut relapse.

Hal ini karena gigi yang sudah dirapikan bisa bergeser kembali. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu mengikuti instruksi yang dokter gigi berikan selama menjalani prosedur ini.

Dokter akan menentukan berapa lama seseorang harus menggunakan retainer. Ada sebagian orang yang menggunakannya selama tiga bulan, setahun, atau mungkin lebih. 

Selain itu, dokter akan menganjurkan Anda untuk menggunakan alat ini sepanjang hari atau pada waktu tertentu, tergantung masalah gigi yang dialami.

Jenis retainer gigi apa yang cocok Anda gunakan?

pasang retainer gigi

Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter gigi terkait jenis retainer yang akan Anda pakai. 

Setiap orang tentu memerlukan retainer yang berbeda-beda, ini tergantung pada jenis, lama pemakaian, dan posisi pemakaian. 

Ada retainer yang digunakan di depan gigi, tetapi ada juga yang bisa digunakan di belakang gigi sehingga tak terlalu terlihat. 

Meski begitu, jenis retainer secara umum dapat dibedakan jadi dua, yakni retainer yang bisa dilepas-pasang dan retainer permanen. Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenisnya.

1. Retainer yang bisa dilepas-pasang sendiri

Salah satu jenis retainer yang banyak dijumpai yaitu retainer lepas-pasang alias removable retainer

Alat ini akan lebih mudah dibersihkan setelah makan, sebab Anda dapat melepaskannya terlebih dahulu saat ingin makan dan membersihkannya secara langsung.

Removeable retainer tentu juga memiliki kekurangan, misalnya lebih mudah hilang dan rusak bila pemakaiannya sembarangan, memicu produksi air liur berlebih (hipersalivasi), hingga meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.

Masalah utama yang kerap dihadapi pengguna retainer ini adalah sering lupa atau tidak rutin menggunakannya. Hal ini tentu bisa membuat gigi yang sudah dirapikan jadi berantakan lagi.

2. Retainer permanen

Retainer permanen terdiri dari kawat padat yang dikepang melengkung agar sesuai dengan bentuk gigi Anda. Jenis retainer ini disebut juga dengan kawat lingual atau retainer terikat. 

Sesuai namanya, retainer permanen tidak bisa dilepas-pasang kecuali oleh dokter gigi Anda.

Menurut para dokter gigi, kemungkinan gigi berantakan kembali tergolong lebih kecil terjadi bila Anda menggunakan jenis retainer ini. 

Pasalnya, retainer ini tidak akan terlalu sering dilepas-pasang oleh penggunanya. Alat ini akan selalu menempel untuk menjaga posisi gigi setelah lepas behel.

Apa saja bahan retainer gigi yang umum digunakan?

retainer transparan

Selain mempertimbangkan jenis, Anda juga harus mengenali bahan retainer yang umum digunakan selama prosedur merapikan gigi. 

Konsultasikan dengan dokter gigi spesialis ortodonti (ortodontis) untuk mengetahui tipe mana yang sesuai dengan kondisi Anda.

1. Retainer Hawley

Retainer Hawley disebut juga retainer kawat. Meski terbuat dari kawat, alat ini juga tetap bisa Anda lepas-pasang sendiri. 

Retainer Hawley terbuat dari kawat logam tipis dan sedikit campuran plastik dan akrilik. Anda akan menggunakannya pada sepanjang bagian gigi bawah dan gigi atas.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan retainer Hawley yang perlu Anda pahami sebelum menggunakannya.

Kelebihan Kekurangan
  • Bisa lebih disesuaikan dengan posisi gigi
  • Lebih tahan lama
  • Tahan bertahun-tahun bila dirawat dengan benar
  • Ssedikit memengaruhi kemampuan berbicara
  • Kawat bisa mengiritasi bibir dan pipi

Selain itu, saat ini juga mulai tersedia retainer Hawley dengan kawat transparan. Alat ini bisa jadi pilihan bagi Anda yang tidak mau kawat berwarna.

2. Retainer plastik

Retainer plastik atau retainer vakum termasuk jenis retainer yang bisa dilepas pasang sendiri. Alat ini dicetak sesuai dengan posisi baru gigi setelah memakai behel.

Karena bentuk dan warnanya yang transparan, retainer plastik sering disamakan dengan Invisalign. Padahal, Invisalign punya fungsi yang mirip behel dan materialnya lebih lentur daripada retainer transparan.

Ada tiga merek retainer plastik yang banyak digunakan, yakni Vivera, Essix, dan Zendura. Ketiganya lebih populer dan lebih sering digunakan dibandingkan retainer Hawley.

Retainer plastik juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan tersendiri seperti berikut.

Kelebihan Kekurangan
  • Tidak terlalu terlihat karena transparan
  • Lebih nyaman karena bahannya tidak terlalu tebal
  • Tidak terlalu memengaruhi kemampuan berbicara
  • Jika rusak, pecah, atau retak, harus diganti seluruhnya
  • Bisa melengkung bila terkena paparan panas
  • Warnanya bisa berubah sering waktu penggunaan

Untuk mengetahui jenis retainer yang bagus dan cocok untuk Anda, diskusikan dengan dokter gigi dan sesuaikan dengan bujet yang Anda miliki. 

Retainer yang Anda pilih harus tepat, sebab Anda akan menggunakannya dalam waktu lama. Selalu perhatikan juga cara merawat retainer gigi agar selalu awet ke depannya.

Selain itu, Anda juga tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi demi mengetahui kapan alat ini boleh berhenti digunakan.

Jika ada tanda-tanda kerusakan, segera konsultasikan dengan dokter gigi Anda. Dokter akan menentukan apakah retainer masih bisa diperbaiki atau perlu dibuat yang baru.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Braces & Retainers: What they are, Treatment & Benefits. Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 6 June 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/10899-braces–retainers

Orthodontic treatments. NHS UK. (2020). Retrieved 6 June 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/orthodontics/treatments/

Orthodontic treatment. Oral Health Foundation. (2022). Retrieved 6 June 2022, from https://www.dentalhealth.org/orthodontic-treatment

Do You Need a Retainer After Orthodontic Treatment?. Orthodontics Australia. (2020). Retrieved 6 June 2022, from https://orthodonticsaustralia.org.au/do-you-need-a-retainer-after-orthodontic-treatment/

The Reality of Retainers. Nemours Child’s Health. (2018). Retrieved 6 June 2022, from https://kidshealth.org/en/kids/retainers.html

Versi Terbaru

31/10/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Bayu Galih Permana


Artikel Terkait

Gusi Bengkak karena Behel? Ini Penyebab dan Solusinya

Ragam Pantangan Usai Pasang Behel, Sudah Tahu Apa Saja?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan