Masalah bracket lepas tentu pernah dialami oleh beberapa pengguna kawat gigi. Namun, bagaimana bila bracket behel yang lepas itu tertelan?
Apakah hal ini akan menimbulkan bahaya? Sebelum Anda panik, simak dulu penjelasannya berikut ini.
Apa yang terjadi saat bracket behel tertelan?
Bracket yang tidak sengaja tertelan memang jarang terjadi. Biasanya, seorang pengguna kawat gigi akan menyadari ketika ada yang berbeda pada behelnya.
Bila bracket sampai ke lidah, kebanyakan orang akan merasakannya dan langsung mengeluarkannya dari mulut.
Meski demikian, insiden bracket tertelan bukanlah hal yang mustahil. Apalagi mengingat ukurannya yang kecil, bisa saja Anda tidak menyadari ada bracket yang lepas dan tertelan bersama makanan atau minuman.
Jika Anda mengalaminya, jangan terlalu khawatir. Pasalnya, pada kebanyakan kasus, bracket yang masuk ke dalam tubuh tidak menimbulkan bahaya.
Saat Anda tak sengaja menelan benda asing, benda tersebut akan masuk ke kerongkongan, saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut.
Kerongkongan memiliki dinding tipis yang sangat fleksibel. Bila ada benda keras yang cukup besar, kerongkongan akan menangkap dan mengikat benda tersebut.
Karena inilah, benda yang tidak sengaja Anda telan bisa tersangkut dan menyebabkan penyumbatan pada kerongkongan.
Namun, karena ukurannya kecil dan tidak tajam, bracket biasanya bisa dengan mudah melewati kerongkongan dan bergerak sampai usus.
Ditambah lagi, bracket umumnya terbuat dari keramik atau titanium. Kedua bahan ini tidak bisa larut oleh asam lambung.
Jadi, nantinya bracket akan ikut dikeluarkan dari tubuh bersama feses ketika Anda buang air besar.
Hati-hati, bracket bisa masuk ke paru-paru
Bracket behel yang tertelan memang seringnya tidak menimbulkan masalah. Namun, lain halnya bila bracket masuk ke paru-paru.
Alih-alih masuk ke dalam kerongkongan, pada kasus ini bracket malah masuk ke tenggorokaan yang menghubungkan mulut dengan paru-paru.
Setiap Anda bernapas, udara yang terhirup akan turun ke trakea, saluran napas utama. Lalu, udara masuk ke dalam paru-paru Anda.
Di atas trakea, terdapat lipatan jaringan bernama epiglotis. Jaringan epiglotis bekerja seperti penutup untuk menghalangi makanan dan minuman agar tidak turun ke trakea dan masuk paru-paru ketika Anda menelan.
Pada beberapa kasus, jaringan epiglotis luput menutup trakea. Alhasil, makanan dan minuman masuk ke trakea dan menyebabkan aspirasi paru.
Nah, bracket behel yang tertelan ke trakea bisa membuat Anda tersedak, sesak napas, batuk-batuk, sampai sulit berbicara. Di saat inilah penanganan darurat dibutuhkan.
Untungnya, fenomena ini jarang terjadi. Orang-orang yang rentan mengalaminya adalah mereka yang telah lanjut usia atau memiliki penyakit stroke.
Apa yang harus dilakukan bila bracket tertelan?
Tetaplah tenang sembari waspada dengan kondisi tubuh sendiri. Bila setelah berjam-jam kemudian Anda tidak merasakan gejala apa pun, kemungkinan bracket sudah terbawa sisa-sisa pencernaan.
Setelah memastikan bahwa tidak ada komplikasi dari insiden ini, jadwalkan konsultasi dengan dokter gigi untuk menggantikan bracket yang lepas.
Bracket yang tersangkut biasanya akan menimbulkan gejala seperti nyeri saat menelan, nyeri dada, atau sakit perut.
Begitu Anda merasakan gejalanya, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Di rumah sakit, Anda harus menjalani pemeriksaan fisik dan tes pencitraan dengan rontgen atau CT scan.
Dari pemeriksaan tersebut, dokter dapat melihat letak bracket dan mengetahui apakah bracket telah menyebabkan penyumbatan atau tidak.
Jika bracket berpotensi menimbulkan bahaya, dokter akan merencanakan tindakan untuk mengeluarkannya dari tubuh Anda.
Mencegah bracket lepas
Walau tidak tertelan, masalah bracket yang lepas tentu terasa merepotkan. Terutama bila bracket lepas tidak lama setelah Anda melakukan kontrol ke dokter gigi.
Mau tak mau, Anda harus mengeluarkan biaya lagi untuk memperbaikinya.
Maka dari itu, lebih baik jaga kondisi kawat gigi Anda dengan langkah-langkah berikut.
1. Hindari makanan yang manis dan keras
Makanan manis yang lengket dan keras seperti permen, karamel, dan popcorn mudah terselip di antara bracket. Salah-salah menggigit, bracket juga bisa lepas.
Solusinya, hindari berbagai makanan yang dipantang setelah pasang behel.
2. Konsumsi makanan yang mudah dikunyah
Supaya bracket behel tidak gampang tertelan, pilihlah makanan dengan tekstur yang lebih lunak agar lebih mudah dikunyah, seperti bubur, yoghurt, sup, dan telur.
Bila ingin makan makanan yang teksturnya lebih keras atau kenyal, siasati dengan memotong makanan menjadi bagian-bagian kecil.
3. Jaga kebersihan gigi dan kawat gigi setiap hari
Perawatan gigi untuk pengguna behel sangat penting untuk menjaga kondisi bracket.
Rutinlah sikat gigi setidaknya dua kali sehari, lalu gunakan benang gigi untuk menyingkirkan sisa-sisa makanan yang masih tersangkut di behel.
Terkadang, bracket bisa lepas karena lem perekat yang kurang kuat. Pastikan Anda selalu memerhatikan kondisi behel Anda.
Jika ada salah satu bracket yang mulai terasa longgar, segera hubungi dokter gigi untuk memperbaikinya.
Anda bisa buat janji dengan dokter gigi di penyedia layanan ortodontik di sekitar rumah Anda.
Kesimpulan
- Bracket yang masuk ke dalam tubuh biasanya tidak menimbulkan bahaya.
- Karena ukurannya kecil dan tidak tajam, bracket biasanya bisa dengan mudah melewati saluran pencernaan dan terbuang bersama feses.
- Orang-orang yang rentan menelan bracket secara tidak sengaja adalah lansia dan pengidap stroke.
- Kunjungi dokter jika Anda mengalami nyeri saat menelan, nyeri dada, atau sakit perut. Ini mungkin menandakan bracket tersangkut dalam saluran pencernaan.