Meski lebih sering terbentuk di bibir bagian dalam, sariawan juga bisa terbentuk di bagian bawah lidah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga membuat Anda tidak bisa menikmati makanan.
Apa penyebab sariawan di bawah lidah dan obat apa yang Anda perlukan untuk mengatasinya? Simak informasi berikut.
Ciri-ciri sariawan di bawah lidah
Kebanyakan luka sariawan (stomatitis aphtosa) berbentuk bulat atau oval dengan bagian tengah putih atau kekuningan dan kemerahan pada bagian tepinya.
Tidak hanya di bawah lidah atau bagian dalam bibir, Anda juga bisa mengalami sariawan pada gusi, pipi bagian dalam, dan langit-langit mulut.
Menurut laman Mayo Clinic, Anda mungkin merasakan sensasi geli atau terbakar pada satu atau dua hari sebelum sariawan benar-benar muncul.
Sariawan di bawah lidah mungkin terasa lebih nyeri saat Anda makan makanan pedas, asin, atau asam.
Kenapa sariawan muncul di bawah lidah?
Sampai saat ini, penyebab sariawan di bawah lidah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, para ahli berpendapat bahwa beberapa hal berikut bisa memicu terbentuknya sariawan.
- Cedera ringan akibat perawatan gigi, menyikat gigi terlalu keras, kecelakaan saat olahraga, tergigit, atau tergores makanan tajam.
- Pemakaian kawat gigi, retainer, atau penambalan.
- Menstruasi, menopause, atau kehamilan. Kondisi ini meningkatkan aliran darah sehingga lidah lebih rentan terluka.
- Paparan bahan kimia, seperti sodium lauryl sulfate yang sering kali terkandung dalam obat kumur.
- Terlalu banyak makan makanan pedas, panas, atau asam.
- Kekurangan vitamin B3, B12, C, asam folat, atau zat besi.
- Alergi makanan, seperti susu, telur, atau makanan laut.
- Infeksi bakteri, seperti Helicobacter pylori.
- Stres.
Sariawan juga bisa terbentuk karena penyakit tertentu, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, atau penyakit Behcet.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien HIV/AIDS, juga dinilai lebih berisiko untuk memiliki luka pada mulut dan lidahnya.
Apakah sariawan di lidah berbahaya?
Kebanyakan kasus sariawan bukanlah hal yang berbahaya. Akan tetapi, laman Cleveland Clinic menyebut bahwa sariawan di atas atau bawah lidah bisa menjadi pertanda kanker mulut.
Meski hal tersebut cukup jarang terjadi, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan berbagai kondisi berikut.
- Sariawan tidak kunjung membaik setelah tiga minggu.
- Muncul luka baru sebelum luka lama sembuh.
- Nyeri memburuk meski Anda sudah menerima pengobatan.
- Demam atau diare.
- Ukuran sariawan sangat besar.
Cara mengobati sariawan di bawah lidah
Umumnya, luka pada lidah bisa sembuh dengan sendirinya setelah kurang-lebih satu atau dua minggu.
Meski begitu, Anda juga bisa melakukan upaya berikut untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkannya dan mempercepat penyembuhan luka.
1. Berkumur air garam
Salah satu cara alami untuk mengatasi sariawan adalah dengan berkumur menggunakan air garam. Anda bisa membuat obat kumur dengan cara melarutkan satu sendok teh garam dengan segelas air.
Air garam akan membantu membunuh bakteri di sekitar lidah dan meringankan peradangan. Dengan begitu, rasa nyeri akan ikut berkurang.
2. Kompres dingin
Punya es batu atau air dingin di rumah? Anda bisa menggunakannya untuk mengatasi sariawan yang nyeri di bawah lidah. Namun, hindari menempelkan langsung es batu ke luka sariawan.
Anda bisa menggunakan kain kering atau waslap bersih untuk membungkus es batu. Setelah itu, barulah Anda bisa menempelkannya pada sariawan.
3. Lidah buaya
Studi yang diterbitkan dalam Quintessence Publishing Deutschland (2022) menunjukkan bahwa penggunaan lidah buaya bisa membantu mempercepat proses penyembuhan luka sariawan sekaligus mengurangi nyerinya.
Untuk memanfaatkannya, Anda bisa mengoleskan getah lidah buaya yang sudah dibersihkan ke bagian lidah yang terluka.
Pastikan Anda tidak menelan getah tersebut dan hindari cara ini jika Anda punya riwayat alergi lidah buaya.
4. Obat-obatan
Selain memanfaatkan bahan alami, tentu saja ada pilihan obat untuk sariawan di bawah lidah. Untuk mengatasi nyeri, Anda bisa memanfaatkan parasetamol atau ibuprofen.
Meski obat-obatan pereda nyeri bisa diperoleh tanpa resep, pastikan tetap mengikuti aturan penggunaannya pada kemasan.
Jika peradangan atau rasa sakit cukup parah, dokter mungkin meresepkan obat kortikosteroid. Selain obat minum, dokter mungkin memberikan obat topikal (oles) atau obat kumur.
Meski sebagian besar stomatitis aphthosa pada lidah adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan, jangan ragu untuk pergi ke dokter jika Anda merasa khawatir karenanya.
Kesimpulan
- Sariawan di bawah lidah ditandai dengan luka berbentuk oval atau bulat. Luka ini biasanya berwarna putih atau kekuningan pada bagian tengahnya.
- Penyebab sariawan di lidah cukup beragam, seperti cedera, faktor hormonal, efek pemakaian kawat gigi, hingga stres.
- Pengobatan stomatitis aphthosa bisa dilakukan dengan kumur air garam, kompres dingin, hingga pemberian lidah buaya. Anda juga bisa menggunakan obat pereda nyeri atau kortikosteroid.
- Segeralah ke dokter jika sariawan tidak kunjung membaik setelah tiga minggu.