Masalah kesehatan yang menyerang lidah ternyata bukan sariawan saja. Ada beragam gangguan lain, seperti leukoplakia dan kandidiasis oral dengan gejala yang mirip. Agar tidak keliru saat mengobatinya, berikut perbedaan leukoplakia dan kandidiasis yang penting untuk Anda ketahui.
Perbedaan leukoplakia dan kandidiasis oral
Beberapa gangguan mulut terkadang menimbulkan gejala yang mirip, misalnya dalam kasus leukoplakia dan kandidiasis yang bisa membuat lidah berwarna putih.
Meski terlihat serupa, berikut sejumlah perbedaan antara leukoplakia dan kandidiasis oral yang perlu Anda pahami supaya penangannya tidak keliru.
1. Pengertian
Kebanyakan orang memahami leukoplakia sebagai munculnya bercak putih atau keabu-abuan pada bagian lunak mulut (mukosa), seperti lidah, gusi, dan pipi dalam.
Bercak putih ini umumnya memiliki tekstur yang agak menonjol, tebal, dan tidak mudah dikikis.
Leukoplakia juga bisa memicu bercak putih yang permukaannya berbulu dan kasar. Kondisi ini dikenal sebagai leukoplakia berbulu atau oral hairy leukoplakia (OHL).
Sementara itu, kandidiasis oral merupakan istilah yang merujuk pada infeksi jamur di mulut. Banyak orang juga mengenal gangguan ini sebagai oral thrush.
Kandidiasis biasanya menimbulkan bercak-bercak putih pada lidah atau pipi dalam. Namun, bercak dapat menyebar hingga langit-langit mulut, gusi, dan tenggorokan bagian belakang.
2. Tanda dan gejala
Kemunculan bercak putih di mulut umumnya menyulitkan Anda untuk membedakan leukoplakia dan oral thrush. Bercak ini pun bisa menyebar ke lidah, gusi, dan pipi bagian dalam.
Meski begitu, tetap ada perbedaan antara gejala leukoplakia dan kandidiasis oral yang bisa Anda lihat.
Leukoplakia mungkin tidak terasa sakit sehingga jarang disadari oleh pengidapnya. Akan tetapi, gangguan mulut ini bisa menimbulkan sejumlah gejala, meliputi:
- plak berwarna putih atau keabu-abuan yang tidak bisa dikikis,
- tekstur plak keras, tebal, dan bentuk tidak beraturan, serta
- permukaan plak terasa berbulu, terutama pada kasus oral hairy leukoplakia.
Sebagian besar bercak tidak berbahaya. Namun, bila leukoplakia mengarah pada gejala kanker mulut, akan muncul bintik kemerahan yang tampak tidak wajar.
Apabila kondisinya sudah parah, Anda bisa merasakan sakit saat makan atau bicara, sakit pada telinga, atau timbul perubahan pada jaringan mulut.
Kandidiasis oral juga sering tidak disadari oleh pengidapnya. Namun, lama-kelamaan Anda bisa merasakan beberapa gejala berikut.
- Bercak putih krem pada lidah, pipi dalam, langit-langit mulut, gusi, dan amandel.
- Tekstur bercak putih seperti gumpalan susu basi.
- Sensasi terbakar atau nyeri yang cukup parah yang bisa menyebabkan kesulitan menelan.
- Timbul perdarahan bila bercak tidak sengaja tergores sesuatu.
- Sudut bibir memerah hingga pecah-pecah.
- Mulut mati rasa.
- Iritasi dan nyeri di bawah gigi palsu.
Pada orang yang mengidap kanker, HIV/AIDS, atau penyakit yang melemahkan sistem imun, bercak putih akibat kandidiasis bisa menyebar hingga kerongkongan.
Kondisi ini bisa menyebabkan candida esophagitis, yang ditandai dengan nyeri dan perasaan seperti makanan tersangkut pada leher.