Selain mempermudah proses pencernaan, dokter juga bisa mendeteksi penyakit dari air liur? Menurut sejumlah penelitian, kanker dan penyakit serius lainnya dapat meninggalkan jejak kehadiran mereka pada air liur seseorang. Bagaimana cara mendeteksi penyakit dari air liur?
Mendeteksi penyakit dari air liur
Air liur atau saliva memiliki banyak manfaat, terutama bagi organ mulut. Saliva membantu menjaga kesehatan gusi, mencegah kerusakan gigi, membersihkan partikel makanan, dan menyediakan zat penangkal untuk mencegah gigi berlubang atau infeksi lainnya.
Di samping itu, air liur juga menjadi cermin kesehatan tubuh. Adanya perubahan pada air liur bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Berikut ini beberapa kondisi dari air liur yang bisa mendeteksi penyakit.
1. Tebal atau berserabut
Tekstur ludah yang kental, tebal, atau berserabut menunjukkan Anda mungkin mengalami kesulitan dalam memproduksi air liur. Hal ini terjadi karena konsumsi obat atau kondisi medis tertentu, seperti alergi, nyeri, sialolithiasis (penyumbatan kelenjar ludah oleh batu kalsium), usia, atau lainnya.
Beragam faktor tersebut tersebut bisa mengubah jumlah aliran liur yang masuk dan keluar dari kelenjar ludah. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, dan infeksi ragi oral.
2. Air liur sedikit
Mendeteksi penyakit mulut kering juga bisa dilihar dari produksi air liur yang tidak mencukupi. Mulut kering atau xerostomia berkaitan dengan penyakit pada kelenjar air liur, pengobatan radioterapi leher, tapi bisa terjadi ketika Anda gugup, marah, atau sedang stres.
Untuk meningkatkan produksi air liur, Anda bisa memperbanyak konsumsi air putih atau mengunyah permen karet. Namun, jika produksi ludah terus menerus sedikit tanpa ada perubahan, sebaiknya konsultasikan pada dokter.
Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan Anda kesulitan mencicipi, mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara.
3. Air liur terlalu banyak
Air liur juga bisa mendeteksi kehamilan. Ludah yang keluar berlebihan bisa dialami oleh wanita hamil, karena adanya perubahan hormon atau efek samping dari rasa mual yang dialami.
Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan, karena produksi air liur berlebihan hanya akan membuat Anda lebih sering meludah atau berhati-hati saat berbicara agar air liur tidak keluar saat Anda berbicara.
4. Rasa liur terlalu asam
Liur yang terasa asam membuat bakteri bisa berkembang biak di sudut dan celah gigi Anda. Ludah asam juga bisa mengikis gigi dan menyebabkan rongga pada gigi. Mengonsumsi makanan yang kaya arginin, seperti daging merah atau unggas, bisa menurunkan keasaman air liur Anda.