Gigi berlubang yang dibiarkan bisa mengakibatkan infeksi gigi. Bila infeksi dibiarkan begitu saja, pastinya infeksi bisa menjalar ke organ tubuh lainnya. Gejala yang ditimbulkan pun bisa mengganggu aktivitas Anda. Gigi berlubang ini lebih baik jangan diabaikan. Anda perlu mengenali gejala infeksi gigi yang menyebar dan kapan waktu yang tepat periksa ke dokter gigi.
Gejala infeksi gigi yang menyebar
Awalnya, nyeri sakit gigi datang dan pergi. Sebagian orang mungkin beranggapan memeriksakan gigi adalah hal yang bisa ditunda. Padahal, mengabaikannya bisa berdampak pada infeksi gigi.
Infeksi dapat berkembang menjadi abses gigi, yakni benjolan berisi nanah karena infeksi bakteri pada gigi. Letak abses bisa terjadi pada ujung akar gigi maupun gusi di sekitar gigi yang terinfeksi.
Berdasarkan artikel Statpearls Publishing, abses gigi disebabkan karena gigi tidak dibersihkan dengan baik, penumpukan plak yang menyebabkan gigi berlubang, dan cedera atau perawatan gigi yang sebelumnya dilakukan.
Infeksi gigi yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke rahang, kepala, leher, hingga ke seluruh tubuh. Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius secara keseluruhan.
Sebelumnya, ada beberapa gejala infeksi gigi yang perlu Anda tahu.
- Sakit gigi yang tidak tertahankan, persisten, berdenyut, hingga menyebar ke tulang rahang, leher, hingga telinga
- Sensitif terhadap suhu panas dan dingin
- Nyeri saat menguyah atau mengigit
- Demam
- Bengkak pada pipi
- Kelenjar getah bening (bagian bawah rahang atau leher) membengkak
- Jika abses pecah, timbuk cairan asin dan berbau busuk keluar dari mulut
- Sesak napas dan sulit menelan
Bila Anda menemukan gejala-gejala di atas, artinya infeksi gigi sudah mulai menyebar. Membiarkannya bisa meningkatkan risiko abses otak, peradangan di jantung, pneumonia, dan komplikasi lainnya.
Mengapa bisa terjadi infeksi gigi?
Gejala infeksi gigi dapat timbul karena beberapa alasan tertentu. Penyebab umumnya adalah gigi berlubang. Bakteri pada gigi berlubang secara mudah bisa masuk melalui rongga gigi, pecahan, atau retakan gigi. Ini memberikan jalan bagi bakteri untuk masuk ke bagian gigi yang terdalam.
Bakteri masuk dan menginfeksi bagian terdalam gigi yang terdapat pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat. Bakteri tersebut menyebabkan pembengkakan dan peradangan di ujung akar, sehingga memicu gejala infeksi gigi lainnya.
Bila sudah timbul bengkak pada gusi atau pipi, serta timbul gejala lainnya, jangan lagi menunda ke dokter gigi. Namun, jika gejala berkembang hingga sesak napas atau kesulitan menelan, ada baiknya segera larikan ke unit gawat darurat rumah sakit, karena ini bisa menjadi pertanda infeksi telah menyebar.
Untuk mengatasi infeksi, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar gigi. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan infeksi dari akar gigi.
Dalam perawatan gigi yang infeksi, dokter gigi juga akan mengatasi gusi yang terdampak abses dan biasanya dilakukan perawatan lanjutan agar infeksi gigi bisa tuntas.
Ketika perawatan akar tidak dapat dilakukan, dokter gigi akan mencabut gigi yang terinfeksi untuk mengatasi abses.
Hal yang perlu diperhatikan agar tidak lagi gigi tidak lagi terinfeksi
Setelah gejala infeksi gigi bisa teratasi dengan tuntas, tentunya Anda perlu melakukan rutinitas untuk memelihara kesehatan gigi. Perawatan mandiri ada baiknya tidak dilewatkan, supaya infeksi gigi tidak datang lagi.
Berikut rutinitas yang perlu Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi.
- Sikat gigi dengan tepat dua kali sehari
- Flossing gigi setidaknya satu kali sehari
- Berkumur dengan mouthwash/obat kumur yang mengandung essential oil, bantu kurangi 99.9% kuman penyebab masalah mulut, sebagai proteksi ekstra melawan gigi berlubang
- Hindari konsumsi makanan atau minuman manis dan lengket, terutama sebelum Anda tidur
- Rutin cek ke dokter gigi setiap enam bulan sekali
Selalu terapkan rutinitas sehat di atas agar kesehatan gigi dan mulut senantiasa terlindungi.