Hyperdontia adalah kondisi mulut yang ditandai dengan jumlah gigi yang berlebih, di mana seseorang memiliki lebih dari 20 gigi primer atau lebih dari 32 gigi permanen. Gigi tambahan tersebut dinamakan gigi supernumerary. Gigi primer adalah kumpulan gigi yang tumbuh pada mulut seseorang, umumnya hingga usia 36 bulan, dan lepas saat seseorang berusia sekitar 12 tahun. Gigi permanen kemudian muncul menggantikan gigi primer dan biasanya tumbuh sempurna begitu seseorang mencapai usia 21 tahun. Gigi supernumereary dapat muncul pada bagian lengkung gigi manapun, namun biasanya gigi supernumerary permanen, anterior incisors, pada lengkungan maxillary (atas). Setelah maxillary incisors, maxillary dan mandibular (lengkung bawah) gigi geraham ke-4 adalah gigi supernumerary yang juga paling umum. Gigi biasanya muncul sebagai gigi bungsu tambahan. Maxillary incisor disebut mesiodens, dan geraham tambahan ke-4 disebut sebagai distodens atau distomolar. Gigi primer tambahan yang muncul saat atau setelah kelahiran disebut natal teeth. Pada survei dari 2.000 anak sekolah, ditemukan gigi supernumerary terdapat pada 0.8% pertumbuhan gigi primer dan pada 2.1% pertumbuhan gigi permanen. Kondisi ini dapat tunggal atau ganda, unilateral atau bilateral, tumbuh dengan sebagian tertutup gusi, atau pada 1 atau 2 rahang. Multiple supernumerary teeth jarang terjadi pada individu tanpa penyakit atau sindrom terkait. Kondisi ini umumnya terkait dengan peningkatan gigi supernumerary, meliputi bibir dan langit-langit sumbing, cleidocranial dysplasia, dan Gardner syndrome. Gigi supernumerary terkait dengan bibir dan langit-langit sumbing disebabkan dari fragmentasi dental lamina saat pembentukan sumbing. Frekuensi gigi permanen supernumerary pada area sumbing pada anak-anak dengan bibir atau langit-langit sumbing unilateral atau keduanya ditemukan sebesar 22.2%. Frekuensi supernumerary pada pasien dengan cleidocranial dysplasia berkisar dari 22% pada area maxillary incissor hingga 5% pada area geraham. Walau tidak ada pembagian jenis kelamin yang signifikan pada gigi primer supernumerary, pria mengalami kondisi ini sekitar 2 kali lebih sering dibandingkan wanita pada pertumbuhan gigi permanen. Namun, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. Nyeri dan demam adalah gejala utama dari hyperdontia. Kondisi ini digolongkan menjadi 4 kelompok berdasarkan morfologi dan lokasi. Kondisi ini berupa conical, tuberculate, supplemental atau odontome. Tipe odontome dapat berupa “complex, composite atau compound-composite”: Berbentuk seperti kerucut dan paling sering ditemukan di anterior. Serupa conical namun memiliki 2 tonjolan atau lebih. Kondisi ini langka dan biasanya terjadi sepasang. Biasanya seperti duplikat dari gigi anterior normal, atau kadang posterior Kelainan gigi yang kurang teratur juga kadang disebut sebagai jenis hematoma atau tumor. Kondisi ini melibatkan perbedaan epithelial dan mesenchymal dimana enamel dan dentin terbentuk namun dengan bentuk yang tidak teridentifikasi. Odontome dapat mencapai ukuran yang besar dan mengganggu pertumbuhan gigi pada area yang berdekatan. Lokasi gigi supernumerary paling umum ditemukan di anterior (mesiodens) namun kadang muncul pada area posterior mulut. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda. Terdapat bukti dari faktor turunan serta beberapa bukti faktor lingkungan yang menyebabkan kondisi ini. Walau satu gigi berlebih cukup umum terjadi, hyperdontia ganda jarang terjadi pada orang tanpa penyakit atau gejala terkait. Banyak gigi supernumerary tidak muncul, namun menghambat munculnya gigi sekitar atau menyebabkan masalah mulut dan gigi lainnya. Gigi geraham berlebih adalah jenis yang paling jarang. Dental X-ray seringkali digunakan untuk mendiagnosis hyperdontia. Diketahui bahwa gigi supernumerary muncul dari tunas gigi ketiga yang muncul dari dental lamina di dekat tunas gigi biasa. Gigi supernumerary pada gigi bayi lebih jarang ditemukan pada gigi permanen. Orang tua atau kerabat yang memiliki kondisi ini merupakan faktor risiko paling umum dari penyakit ini. Beberapa peneliti menduga bahwa lingkungan yang terkontaminasi juga mempercepat penyakit ini. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Kadang, gigi supernumerary tidak memiliki gejala dan dapat terdeteksi saat pemeriksaan radiografis. Sejarah detail, pemeriksaan klinis, investigasi menyeluruh, diagnosis awal dan perawatan tepat pada gigi supernumerary diperlukan. Gigi supernumerary yang tidak tumbuh dapat terdeteksi dengan pemeriksaan radiografis. Kadang, para ahli klinis dapat menduga adanya gigi supernumerary apabila terdapat kegagalan pertumbuhan atau pertumbuhan ektopik dari gigi permanen, kegigihan gigi decidious, wide diastema dan adanya gigi tambahan. Anterior occlusal atau periapical radiograph yang menggunakan teknik paralleling dan panoramic view adalah investigasi radiografis yang paling bermanfaat untuk memvisualisasi gigi supernumerary. Kini, computed tomography juga telah digunakan untuk mendeteksi adanya gigi supernumerary. Perawatan tergantung pada jenis dan posisi gigi supernumerary dan efeknya terhadap potensi efek pada gigi sekitar. Penanganan dari gigi supernumerary harus menciptakan rencana penanganan yang komprehensif dan tidak dilakukan dalam isolasi. Indikasi untuk pengangkatan gigi supernumerary Pengangkatan gigi supernumerary direkomendasikan apabila: Indikasi untuk memonitor tanpa pengangkatan gigi supernumerary Pencabutan tidak selalu menjadi pilihan perawatan untuk gigi supernumerary. Kondisi dapat dimonitor tanpa pencabutan dimana: Menjaga kesehatan sebaik mungkin penting untuk mencegah hyperdontia karena tidak diketahui adanya pencegahan yang paling efektif. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.Definisi
Apa itu hyperdontia?
Seberapa umumkah hyperdontia?
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala hyperdontia?
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Penyebab
Apa penyebab hyperdontia?
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk hyperdontia?
Obat & Pengobatan
Bagaimana hyperdontia didiagnosis?
Apa saja pengobatan untuk hyperdontia?
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hyperdontia?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.