backup og meta

3 Cara Mengobati Gusi Turun yang Ganggu Penampilan

3 Cara Mengobati Gusi Turun yang Ganggu Penampilan

Gusi turun, atau yang secara medis dikenal sebagai resesi gingiva, biasanya terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Lantas, cara apa yang bisa dilakukan untuk mengobati gusi yang turun? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Apakah gusi turun bisa sembuh dan kembali normal?

Gusi turun merupakan kondisi ketika gusi tampak merosot atau menyusut di bawah permukaan gigi sehingga gigi Anda akan terlihat sampai bagian akarnya.

Di samping mengurangi rasa percaya diri, gusi yang turun sering kali juga menyebabkan gigi sensitif. Alhasil, gigi akan lebih mudah terasa nyut-nyutan saat Anda asyik menikmati makanan atau minuman tertentu.

Lantas, apakah gusi yang turun bisa diperbaiki ke kondisinya semula? Faktanya, gusi yang menyusut bisa dinaikkan lagi, tetapi hanya sedikit dan tidak bisa kembali utuh seperti sedia kala.

Tujuan utama perawatan resesi gingiva adalah mencegah penurunan gusi semakin parah dan mencegah komplikasi.

Berbagai cara untuk mengobati gusi turun

resesi gingiva (gusi turun)

Jangan pernah mencoba menarik sendiri gusi yang turun untuk kembali ke posisi semula. Alih-alih memperbaiki, cara ini justru bisa melukai gusi Anda.

Anda perlu mendatangi dokter gigi untuk mengatasi resesi gingiva. Dokter akan menentukan jenis perawatan sesuai penyebab dan tingkat keparahannya.

Berikut adalah beberapa cara yang paling sering digunakan untuk mengobati gusi yang turun.

1. Membersihkan gigi dengan baik

Penyebab gusi turun yang paling umum ialah perawatan gigi dan mulut yang buruk. Maka dari itu, solusi utama untuk memperbaiki kondisi ini adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.

Biasakan menyikat gigi rutin dua kali sehari, yakni pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Lakukan juga teknik menyikat gigi yang benar dan sesuai anjuran.

Namun, hindari menggosok gigi terlalu keras. Kebiasaan ini justru dapat membentuk luka pada gusi yang mungkin membuatnya semakin turun.

Penggunaan benang gigi (dental floss) juga tidak kalah pentingnya. Benang gigi bisa membantu membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi, seperti sela-sela gigi dan batas gusi.

Di samping itu, jangan lupa berkumur secara rutin dengan obat kumur. Obat kumur membantu melawan bakteri dan plak yang menyebabkan beragam masalah di rongga mulut.

2. Scaling

Plak gigi yang dibiarkan begitu saja dapat mengeras dan berkembang menjadi karang gigi. Tekstur karang gigi yang keras bisa merusak jaringan penyangga gigi sehingga membuat gusi longgar dan turun.

Sayangnya, karang gigi sudah tidak bisa dibersihkan hanya dengan sikat gigi. Anda membutuhkan scaling gigi untuk menghilangkan karang yang keras.

Dokter akan menghilangkan plak dan karang gigi yang menempel pada garis gusi sampai sela-sela gigi menggunakan sebuah alat yang bernama ultrasonic scaler. 

Ultrasonic scaler menghasilkan getaran yang dapat menghancurkan dan merontokkan karang gigi yang paling keras dan sulit dijangkau dengan bulu sikat gigi pada umumnya.

Meski tidak dilakukan dengan bius, scaling tidak akan menimbulkan sakit. Anda mungkin merasakan sedikit ngilu setelah perawatan dari dokter gigi ini.

3. Cangkok jaringan lunak

Ketika kondisi gusi sudah cukup parah, dokter mungkin menyarankan cangkok jaringan lunak untuk mengatasi gusi yang turun.

Pencangkokan dilakukan untuk mencegah perburukan resesi gusi dan melindungi bagian akar gigi yang terbuka lebar.

Pada prosedur bedah ini, dokter gigi spesialis gusi (periodonsia) akan menyayat langit-langit mulut untuk mengambil jaringan ikat subepitel yang ada di dalamnya.

Lalu, dokter akan menempelkan jaringan tersebut pada akar gigi yang terbuka. Setelah jaringan berhasil diambil dan ditempel, dokter akan menjahit langit-langit mulut yang tadi disayat untuk menutupnya.

Menurut laman Cleveland Clinic, proses pemulihan operasi cangkok biasanya memakan waktu selama dua minggu. Dokter mungkin memberi Anda obat untuk mengurangi rasa nyeri selama masa pemulihan.

Cara merawat gusi turun yang sudah diobati

Demi mendukung proses pemulihan resesi gingiva, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa perawatan rumahan berikut.

  • Menghindari rokok dan minuman beralkohol.
  • Mengatur pola makan dengan makanan bertekstur lembut, seperti bubur.
  • Tidak menggigit terlalu keras atau menggertakkan gigi.
  • Mengikuti anjuran dokter dan kontrol rutin sesuai jadwal.

Hasil pengobatan dikhawatirkan tidak maksimal jika Anda tidak melakukan berbagai perawatan di atas.

Bagaimana cara mencegah gusi turun?

Secara umum, cara mencegah gigi turun adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Cara yang paling mudah tentu dengan menyikat gigi, flossing, dan memakai obat kumur.

Anda juga perlu periksa rutin ke dokter gigi dan membersihkan karang gigi setiap enam bulan sekali. Jangan menunggu sakit untuk pergi ke dokter gigi.

Selain itu, hindari pula berbagai faktor yang meningkatkan risiko gusi turun, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi makanan yang merusak gigi.

Resesi gingiva umumnya terjadi secara perlahan sehingga sering kali baru disadari ketika akar gigi mulai terlihat atau menimbulkan rasa sakit.

Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk memperhatikan kondisi gusi Anda dari hari ke hari sebagaimana Anda mengamati gigi.

Segeralah pergi ke dokter jika Anda melihat gusi bengkak, menyusut, atau berwarna kemerahan.

Jika terlambat melakukan pencegahan, cara terbaik untuk mengatasi resesi gingiva adalah dengan menyadarinya sedini mungkin.

Pada tahap awal, resesi gusi sering kali ditemukan ketika pemeriksaan gigi rutin. Jadi, sudahkah Anda pergi ke dokter gigi selama enam bulan terakhir?

Kesimpulan

  • Gusi turun atau resesi gingiva terjadi saat gusi tampak merosot atau menyusut sampai bagian akar gigi terlihat.
  • Cara mengobati gusi turun adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, scaling, hingga cangkok jaringan lunak.
  • Meski gusi tidak bisa kembali utuh seperti sedia kala, perawatan gusi dibutuhkan untuk mencegahnya bertambah parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Periodontal (Gum) disease. (n.d.). Advancing the nation’s oral health through research and innovation | National Institute of Dental and Craniofacial Research. Retrieved 22 July 2024, from https://www.nidcr.nih.gov/health-info/gum-disease.

Gum recession: Causes, prevention, surgery & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic.Retrieved 22 July 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22753-gum-recession.

Jati, A. S., Furquim, L. Z., & Consolaro, A. (2016). Gingival recession: Its causes and types, and the importance of orthodontic treatment. Dental Press Journal of Orthodontics21(3), 18-29. Retrieved 22 July 2024, from https://doi.org/10.1590/2177-6709.21.3.018-029.oin.

Spellissy, S. (2023, May 18). Can you fix receding gums? Penn Dental Family Practice. Retrieved 22 July 2024, from https://mypenndentist.org/dental-tips/2023/05/17/what-to-use-for-receding-gums/.

Versi Terbaru

25/07/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drg. Rifda Nur Hanifa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Gusi Berubah Warna Jadi Hitam? Mungkin Ini Penyebabnya

9 Pilihan Cara Mengobati Gusi yang Sering Berdarah


Ditinjau secara medis oleh

drg. Rifda Nur Hanifa

Gigi · Klinik Gigi Joy Dental


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan