backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Fungsi Testis, Anatomi, dan Risiko Penyakit yang Menyertainya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 19/01/2021

    Mengenal Fungsi Testis, Anatomi, dan Risiko Penyakit yang Menyertainya

    Salah satu bagian alat reproduksi pria yang tidak boleh Anda kesampingkan adalah testis. Fungsi testis sebagai bagian dari sistem reproduksi tidak kalah pentingnya dengan penis. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui bagian-bagiannya, kondisi normal, hingga berbagai risiko penyakit yang dapat dialami pada testis.

    Apa itu testis?

    Testis adalah organ reproduksi pria berbentuk oval yang berada di dalam kantong di sebelah kanan dan kiri bagian belakang penis. Kebanyakan orang awam menyebut testis sebagai buah pelir atau biji kemaluan.

    Testis tumbuh pada tahap awal pubertas, yakni sekitar umur 10-13 tahun. Ketika testis mulai tumbuh, kulit di sekitar skrotum (kantong tempat testis) akan berwarna lebih gelap, menggantung ke bawah, dan ditumbuhi rambut.

    Ukuran testis setiap pria berbeda-beda, namun rata-rata testis memiliki ukuran panjang antara 5-7,5 cm dengan lebar 2,5 cm.

    Seperti apa gambar anatomi testis?

    anatomi testis

    Testis terletak di dalam skrotum memiliki struktur yang terbilang cukup rumit. Anatomi testis dapat dilihat dari beberapa struktur penyusun dan cara kerjanya.

    Setiap testis ditutupi oleh lapisan jaringan yang keras dan berserat yang disebut tunica. Lapisan terluar disebut tunica vaginalis dan lapisan terdalam disebut tunica albuginea.

    Testis dibagi juga dalam beberapa bagian yang disebut lobulus, di mana pada masing-masing lobulus terdapat sekitar 800 tubulus seminiferus yang berupa tabung kecil dan berkelok-kelok. Fungsi tubulus seminiferus dalam testis adalah sebagai penghasil sperma dan hormon.

    Tubulus seminiferus kemudian terhubung ke jaringan yang disebut rete testis. Sperma yang sudah siap, selanjutnya akan disalurkan dan disimpan dalam epididimis hingga matang. 

    Terakhir saluran epididimis bermuara ke dalam vas deferens yang akan mengalirkan sperma matang saat melakukan ejakulasi.

    Mengenal fungsi dan fakta seputar testis

    Secara umum, terdapat dua fungsi utama dari testis, yakni untuk memproduksi dan menyimpan sperma serta memproduksi hormon pria.

    1. Memproduksi dan menyimpan sperma

    Sperma memiliki peranan penting dalam proses kehamilan. Setiap ejakulasi pria, terdapat sekitar 200 juta sel sperma yang keluar dan akan membuah sel telur.

    Dr. Philip Werthman, ahli urologi dan direktur Male Reproductive Medicine and Vasectomy Reversal di Los Angeles, Amerika Serikat, menyatakan rata-rata testis yang sehat memproduksi 200 ribu sel sperma setiap menitnya.

    Untuk menjaga produksi sperma, penting untuk menghindari kebiasaan buruk penyebab sperma sedikit. Kebiasaan buruk tersebut, di antaranya merokok, minum alkohol, kurang tidur, dan obesitas.

    2. Memproduksi hormon pria

    Selain memproduksi dan menyimpan sperma, fungsi testis lainnya adalah menghasilkan hormon pria atau dikenal sebagai androgen. 

    Androgen bertugas dalam mengatur pertumbuhan sistem reproduksi pada pria, perkembangan fitur tubuh pria, seperti jenggot dan suara dalam, serta memengaruhi fungsi seksual.

    Bentuk paling umum dari hormon androgen salah satunya testosteron. Testosteron adalah hormon pria yang bertanggung jawab untuk seluruh perubahan pada tubuh selama masa pubertas. Hormon ini juga berperan penting terhadap produksi sperma.

    Selain dari kedua fungsi penting tersebut, testis juga memiliki berbagai fakta menarik yang perlu untuk Anda ketahui, di antaranya:

    • Ukuran testis sebelah kanan dan testis sebelah kiri berbeda adalah hal yang wajar. Salah satu testis bisa berukuran lebih besar atau menggantung lebih rendah.
    • Testis akan meningkatkan ukurannya hingga 50 persen lebih besar tepat sebelum ejakulasi, hal ini dikarenakan adanya peningkatan aliran darah.
    • Testis memiliki protein paling beragam dari setiap organ, di mana 77% dari seluruh jenis protein dalam tubuh manusia dimiliki oleh testis. Ada sekitar 999 jenis protein pada testis yang jumlahnya lebih banyak dibanding pada otak yang hanya 318 jenis protein.
    • Testis mampu menghasilkan sekitar 200 juta sperma setiap hari.
    • Testis dilindungi oleh otot kremaster, yakni otot yang dapat melindungi testis dari bahaya dengan memindahkan testis dekat dari tubuh manusia. 
    • Saat kedinginan, tubuh akan memberi pesan pada skrotum untuk menjaga panas sehingga menyebabkan testis mengerut dan tampak lebih kecil. Hal ini karena testis memerlukan suhu yang tepat agar bisa memproduksi sperma.
    • Saat suhu tubuh terlalu hangat, testis akan tampak lebih turun ke bawah untuk melepaskan suhu panas berlebih.
    • Pria dengan satu testis dikarenakan kelainan (seperti undesensus testis) atau pengangkatan akibat kanker, masih bisa membuahi sel telur, membuat wanita hamil, dan memiliki anak.

    Berbagai risiko penyakit yang dapat dialami testis

    gangguan dan penyakit pada testis

    Umumnya kalangan pria akan khawatir apabila timbul tanda dan gejala gangguan pada testis

    Testis sangat penting terlebih mengingat fungsinya untuk menghasilkan sperma. Kualitas sperma yang buruk bahkan ketidakmampuan memproduksi sperma dapat mengakibatkan infertilitas atau mandul, yang artinya Anda mungkin akan kesulitan memiliki anak.

    Salah satu gejala penyakit pada testis adalah timbulnya rasa sakit dan pembengkakan. Dikutip dari WebMD, kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

    • Cedera testis, seperti tertendang, terpukul, atau tertabrak yang diakibatkan kecelakaan atau berolahraga.
    • Hidrokel, yakni kondisi mengumpulnya cairan di daerah yang mengelilingi testis.
    • Infeksi virus atau penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia.
    • Hernia inguinalis, yaitu suatu kondisi di mana bagian dari usus mendorong ke pangkal paha atau ke skrotum melalui bukaan abnormal atau titik lemah pada dinding perut.
    • Varikokel, yaitu kondisi adanya pembengkakan di pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari testis.
    • Kanker testis, yakni salah satu jenis kanker yang berkembang di sekitar jaringan testis.
    • Torsio testis, yakni kondisi yang sangat menyakitkan yang terjadi ketika testis terputar.

    Kondisi testis normal dan deteksi dini kelainan testis

    Dikutip dari National Health Service, kebanyakan pria akan memiliki ukuran testis kiri dan kanan yang kurang lebih sama. Beberapa akan merasa sebagian lebih besar atau menggantung lebih rendah, tapi hal ini tergolong normal.

    Kondisi testis yang normal akan terasa halus tanpa timbulnya benjolan. Selain itu testis akan memiliki karakteristik yang tegas, tapi tidaklah terlalu keras.

    Anda sangat disarankan untuk memeriksa kondisi testis setiap sebulan sekali dan periksa apakah ada benjolan pada testis. Ketika memeriksa testis, genggam testis dengan tangan dan gosok secara perlahan di antara ibu jari dan telunjuk.

    Testis Anda harus terasa oval dan halus. Sedikit benjolan pada testis yang tidak menimbulkan rasa sakit umumnya disebabkan oleh bagian epididimis (tabung sperma) dan tergolong normal.

    Namun jika Anda menyadari adanya benjolan keras dan berbeda dari biasanya, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 19/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan