backup og meta

Benarkah Konsumsi Pare untuk Pasien Diabetes Membantu Turunkan Gula Darah?

Benarkah Konsumsi Pare untuk Pasien Diabetes Membantu Turunkan Gula Darah?

Pengobatan diabetes bertujuan untuk mengendalikan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal. Itu sebabnya, pasien diabetes (diabetesi) biasanya dianjurkan menyantap makanan yang dapat menurunkan gula darah, seperti pare.

Ya, konsumsi pare ternyata bermanfaat bagi pasien diabetes (diabetes) karena buah ini mengandung tiga zat aktif yang bisa menurunkan kadar gula darah. Pare juga bisa membantu diabetesi menjaga pola makan seimbang.

Namun, Anda tetap harus berhati-hati saat makan pare untuk menurunkan gula darah. Mari simak ulasan lengkap mengenai khasiat pare untuk diabetes dan cara konsumsinya.

Efek konsumsi pare terhadap gula darah

alat tes gula darah

Banyak orang yang menghindari konsumsi buah pare karena rasa pahitnya. Namun, ternyata buah ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional untuk penyakit kronis, termasuk diabetes.

Pare mengandung tiga komponen yang bersifat antidiabetik atau berkaitan dengan penurunan kadar gula dalam darah, yaitu charanti,  vicine, dan polypeptide-p.

Studi tahun 2015 dalam jurnal Journal of Lipid  menyebutkan ketiga komponen ini bisa bekerja sendiri-sendiri maupun bersama-sama dalam mengurangi kadar gula darah.

Charanti merupakan zat aktif yang memberikan efek langsung terhadap kadar gula darah.

Sementara vicine dan polyeptide-p bekerja selayaknya hormon insulin, yaitu membantu penyerapan glukosa (gula darah) oleh sel-sel tubuh

Dengan begitu, gula darah yang menumpuk bisa diproses menjadi energi sehingga sel dan organ tubuh mendapatkan nutrisi yang memadai.

Selain itu, pare memiliki kandungan lektin yang bisa memengaruhi kerja otak untuk menekan nafsu makan.

Fungsi pare ini tentunya dapat membantu pasien diabetes untuk menjalani pola makan yang teratur.

Di sisi lain, pasien diabetes yang sedang menurunkan berat badan bisa menghindari asupan makanan yang berlebih karena manfaat pare ini.

Lebih jauh lagi, fungsi dari zat lektin bisa memberikan efek hipoglikemik yang berarti turut menurunkan kadar gula dalam darah.

Manfaat pare untuk diabetes menurut bukti penelitian

manfaat pare untuk kanker

Beberapa penelitian telah mengevaluasi manfaat pare dalam menurunkan kadar gula darah.

Sebagian menunjukkan bahwa pare memiliki potensi dalam pengobatan diabetes, tetapi ada pula yang menyatakan hasil sebaliknya.

Studi tahun 2015 dari East Carolina University menyimpulkan bahwa khasiat pare untuk diabetes masih menjadi perdebatan di antara para ahli.

Beberapa riset yang menunjukkan hasil positif kebanyakan masih melakukan pengujian pada hewan di laboratorium.

Sebagian besar peneliti juga memberi catatan bahwa masih terdapat kekurangan dalam penelitian.

Untuk memastikan, para ahli perlu melakukan pengujian ulang dalam skala yang lebih besar dengan metode yang lebih akurat.

Oleh karena itu, hingga saat ini konsumsi pare tidak direkomendasikan untuk menggantikan pengobatan diabetes.

Namun, para diabetesi bisa menyertakan pare dalam menu diet diabetes untuk membantu mengontrol gula darah.

Cara konsumsi pare yang aman untuk diabetes

Jus pare

Meskipun masih perlu pengujian lebih lanjut untuk mebuktikan efektivitasnya, Anda tetap bisa mencoba mengonsumsi pare untuk menurunkan gula darah.

Jika memang tidak memberikan hasil yang signifikan, konsumsi pare pun tidak menimbulkan risiko berbahaya, asalkan dibatasi dan diawasi oleh dokter.

Sebaiknya Anda mengonsumsi pare yang diolah menjadi jus, bubuk, atau suplemen untuk memperoleh manfaat bagi penyakit diabetes secara optimal.

Walaupun buah ini pahit dan tidak mengandung gula, pasien diabetes perlu lebih hati-hati dalam mengonsumsi pare.

Konsumsi pare tetap harus diseimbangkan dengan makanan bernutrisi untuk diabetes.

Anda juga perlu mengatur asupannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian.

Agar tidak berbalik melonjakkan gula darah, pasien diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi pare melebihi batas yang ditentukan berikut:

  • Jus pare: 50 – 100 mililiter per hari
  • Buah mentah: 60-80 gram per hari atau setara 1 buah pare kecil
  • Suplemen pare: sesuai dosis yang ditentukan dokter dan mengikuti aturan pakai yang terdapat pada kemasan

Penting bagi pasien diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba mengonsumsi buah pare, khususnya untuk pasien yang menjalani terapi insulin atau minum obat penurun gula darah.

Pasalnya, terdapat risiko kandungan aktif buah pare, terutama yang terdapat pada suplemen, dapat bereaksi dengan komponen yang ada pada obat-obatan medis.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut efek samping yang mungkin muncul dari konsumsi pare, Anda bisa menanyakannya pada dokter spesialis penyakit dalam.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alam, M. A., Uddin, R., Subhan, N., Rahman, M. M., Jain, P., & Reza, H. M. (2015). Beneficial role of bitter melon supplementation in obesity and related complications in metabolic syndrome. Journal of lipids, 2015, 496169. https://doi.org/10.1155/2015/496169

Efird, J. T., Choi, Y. M., Davies, S. W., Mehra, S., Anderson, E. J., & Katunga, L. A. (2014). Potential for improved glycemic control with dietary Momordica charantia in patients with insulin resistance and pre-diabetes. International journal of environmental research and public health, 11(2), 2328–2345. https://doi.org/10.3390/ijerph110202328

Medagama, A. B., & Bandara, R. (2014). The use of complementary and alternative medicines (CAMs) in the treatment of diabetes mellitus: is continued use safe and effective?. Nutrition journal, 13, 102. https://doi.org/10.1186/1475-2891-13-102

Ooi, C., Yassin, Z., & Hamid, T. (2012). Momordica charantia for type 2 diabetes mellitus. Cochrane Database Of Systematic Reviews. doi: 10.1002/14651858.cd007845.pub3

Fuangchan, A., Sonthisombat, P., Seubnukarn, T., Chanouan, R., Chotchaisuwat, P., & Sirigulsatien, V. et al. (2011). Hypoglycemic effect of bitter melon compared with metformin in newly diagnosed type 2 diabetes patients. Journal Of Ethnopharmacology, 134(2), 422-428. doi: 10.1016/j.jep.2010.12.045

Versi Terbaru

28/04/2021

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

8 Makanan Pantangan untuk Pengidap Diabetes

6 Jenis Olahraga untuk Penderita Diabetes dan Tips Aman Melakukannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 28/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan