2. Indeks glikemik
Seperti yang Anda tahu, sebuah makanan dapat memengaruhi glukosa darah (gula darah) berdasarkan indeks glikemik (GI). Makanan dengan GI 56 – 69 merupakan makanan glikemik sedang.
Sementara itu, makanan rendah glikemik memiliki skor kurang dari 55. Bila makanan yang dikonsumsi berada di indeks glikemik lebih dari 77, makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.
Kabar baiknya, jagung merupakan makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu 52.
Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati mengingat ada banyak olahan jagung yang ternyata memiliki GI yang bervariasi. Berikut beberapa diantaranya.
- Tortilla jagung: 52
- Cornflakes: 93
- Keripik jagung: 42
- Popcorn: 55
Bila Anda memiliki diabetes, usahakan pilih makanan rendah GI, seperti tortilla jagung atau roti tanpa ragi yang terbuat dari jagung giling. Hal ini dikarenakan tubuh Anda tidak dapat menghasilkan insulin dalam cukup, sehingga berisiko mengalami kelebihan glukosa darah.
3. Muatan glikemik
Sama seperti indeks glikemik, muatan glikemik pada sebuah makanan juga memberikan informasi bagaimana makanan memengaruhi gula darah dan insulin.
Artinya, semakin rendah muatan glikemik makanan, semakin sedikit memiliki pengaruh terhadap gula darah dan kadar insulin.
Hal ini tentu penting untuk menjadi pertimbangan pasien diabetes ketika mengonsumsi makanan, termasuk jagung.
Umumnya, setiap 150 gram jagung manis memiliki muatan glikemik 20. Sementara itu, olahan jagung lainnya yang sering dikonsumsi mempunyai muatan glikemik yang tak jauh berbeda, yaitu:
- tortilla jagung: 12
- cornflakes: 23
- keripik jagung dengan garam: 11
- popcorn tanpa rasa: 6
Normalnya, makanan dengan muatan glikemik rendah mencakup skor 0 hingga 10. Sementara itu, muatan glikemik sedang berkisar antara 11 dan 19.
Bila muatan glikemik makanan sudah lebih dari 20, artinya skor tersebut cukup tinggi.
Dengan skor jagung dan olahan di atas, Anda bisa memilih jenis olahan jagung yang mana yang baik untuk diabetes, bukan?
15 Pilihan Makanan dan Minuman untuk Diabetes, Plus Menunya!
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar