Kopi merupakan minuman yang banyak dikonsumsi. Sering timbul pertanyaan apakah kopi aman jika diminum oleh pasien prediabetes atau diabetes? Banyak studi menyebutkan kopi hitam memang bermanfaat bagi pasien diabetes. Mari simak penjelasannya.
Apakah kopi bermanfaat untuk prediabetes dan diabetes?
Kandungan kopi yang utama adalah kafein, senyawa polifenol, dan beberapa unsur mineral seperti magnesium. Kandungan ini berperan dalam mengendalikan kadar gula darah.
Perlu dicatat bahwa kopi yang dibahas di sini adalah kopi hitam tanpa gula.
Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa kopi hitam dapat bermanfaat mencegah terjadinya diabetes. Berikut ini manfaatnya
1. Menghambat kerja reseptor adenosin
Kopi dapat mencegah terjadinya diabetes karena kandungan kafein di dalam kopi diketahui dapat menghambat kerja reseptor adenosin di tingkat sel, terutama pada otot, jaringan lemak, dan liver.
Saat menghambat kerja reseptor adenosin, kafein menurunkan pembentukan dan tingkat peradangan pada jaringan lemak tubuh. Peradangan pada tubuh ini bisa mengarah pada terjadinya diabetes.
Selain itu, kafein dapat menurunkan produksi glukosa (gula darah) di liver dan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot.
Efek kafein ini bisa mencegah kenaikan gula darah yang dalam jangka panjang bisa menimbulkan diabetes tipe 2.
2. Mengendalikan kadar gula darah
Manfaat kopi untuk diabetes lainnya adalah membantu mengendalikan kadar gula darah. Hal ini berkat kandungan magnesium di dalam kopi.
Magnesium dapat mengaktifkan berbagai enzim dalam metabolisme glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
Sensitivitas insulin yang baik bisa membuat sel-sel tubuh menggunakan glukosa untuk memprosesnya menjadi energi. Dengan begitu, glukosa tidak menumpuk di pembuluh darah.
3. Menurunkan penyerapan karbohidrat
Manfaat kopi untuk diabetes selanjutnya didapat dari kandungan senyawa polifenol dan asam glukoronat.
Senyawa ini dapat menurunkan penyerapan karbohidrat di usus dan meningkatkan pengambilan glukosa di otot.
Senyawa tersebut juga dapat menurunkan produksi glukosa dan kolesterol di liver, serta meningkatkan hormon inkretin di usus yang berperan dalam pengendalian kadar gula darah.