backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ini Efek Ibu Hamil Positif COVID-19 Terhadap Janinnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 09/02/2022

    Ini Efek Ibu Hamil Positif COVID-19 Terhadap Janinnya

    Bagi ibu hamil positif COVID mungkin  bertanya-tanya, apakah penyakitnya dapat berdampak pada janin? Pasalnya, infeksi beberapa jenis virus diketahui dapat memengaruhi perkembangan janin dan menimbulkan masalah kesehatan berat pada ibu yang sedang mengandung. Seperti apakah dampaknya?

    Dampak yang dialami ibu hamil positif COVID

    ibu hamil positif covid-19

    Dilansir oleh Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, daya tahan ibu hamil cenderung menurun dibandingkan orang dewasa sehat lainnya, terlebih lagi jika mereka terinfeksi COVID-19

    Berdasar laporan Centers for Disease Control and Prevention, ibu hamil positif COVID-19 berisiko lebih tinggi untuk kelahiran prematur (melahirkan bayi lebih awal dari 37 minggu) dan lahir mati. Selain itu, ibu hamil positif COVID-19 juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan lainnya.

    Meski demikian, kebanyakan laporan memperlihatkan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami gejala COVID-19 yang cukup ringan.  

    Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan lewat penelitian dari BMJ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita hamil yang dirawat di rumah sakit dengan dugaan atau konfirmasi COVID-19 cenderung tidak mengalami demam atau nyeri otot.

    Meski demikian, jika mereka mengembangkan gejala lebih parah, mereka mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif daripada wanita yang tidak hamil dengan COVID- 19.

    gejala dan komplikasi coronavirus

    Apakah ibu hamil positif COVID dapat menular pada janin?

    komplikasi melahirkan komplikasi persalinan

    Menurut penelitian dari Clinical Infectious Disease, virus COVID-19 tidak menular dari ibu ke janin yang ada di dalam rahim.

    Pada penelitian tersebut, para ahli mencoba menguji air ketuban, darah tali pusar, hasil usap tenggorokan bayi, dan ASI. Hasilnya, mereka tidak menemukan adanya risiko bayi baru lahir terinfeksi virus COVID-19 ketika operasi caesar berlangsung. 

    Meski demikian, efek COVID-19 pada ibu hamil memang cukup mengkhawatirkan mengingat dampaknya bisa berpengaruh pada dua hal, yaitu janin dan ibu.

    Oleh karena itu, selalu lakukan upaya mengurangi risiko COVID-19 dengan tetap menjaga kesehatan dan kebersihan serta menjaga jarak dengan orang lain.

    Proses melahirkan ibu hamil positif COVID

    tanda-tanda mau melahirkan tanda-tanda persalinan

    Banyak dari ibu hamil yang mungkin bertanya-tanya, jika mereka terinfeksi virus COVID-19, apa saja yang perlu disiapkan saat melahirkan di rumah sakit?

    Ketika Anda masih dalam proses karantina di rumah dan tanda-tanda melahirkan sudah dekat, segera hubungi rumah sakit. Jangan lupa beritahu bahwa Anda memiliki atau mungkin terinfeksi COVID-19. 

    Perlu diingat juga bahwa terinfeksi COVID-19 mungkin tidak akan berpengaruh bagaimana bayi Anda dilahirkan. Apabila Anda direkomendasikan untuk menjalani induksi persalinan atau operasi caesar, segera beritahu rumah sakit atau tim dokter.

    Selain itu, mendapatkan dukungan selama persalinan berlangsung juga sangat penting. Maka oleh sebab itu, Anda sangat dianjurkan untuk memilih orang yang dapat bersama sepanjang waktu, terutama selama proses kelahiran. 

    Perlunya vaksin COVID-19 bagi ibu hamil

    konsultasi vaksin ibu hamil operasi sesar caesar

    Jika Anda sedang hamil, disarankan agar Anda mendapatkan vaksin COVID-19. Vaksinasi COVID-19 dapat melindungi Anda dari penyakit parah karena COVID-19.

    Vaksinasi juga dapat membantu wanita hamil membangun antibodi yang dapat melindungi bayi mereka. Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, vaksin COVID-19 tidak menyebabkan infeksi virus baik pada wanita hamil atau bayi mereka.

    Mayo Clinic menambahkan, perlu diingat bahwa vaksin mRNA COVID-19 tidak mengubah DNA Anda atau menyebabkan perubahan genetik.

    Temuan dari The New England Journal of Medicine yang melakukan studi pada 40.000 wanita juga menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 selama kehamilan tidak menimbulkan risiko serius bagi wanita hamil atau bayi mereka.

    Sebagian besar wanita dalam penelitian ini menerima vaksin mRNA, seperti vaksin Pfizer atau Moderna. Studi ini menambah bukti bahwa vaksinasi COVID-19 selama kehamilan tidak terkait dengan peningkatan risiko kelahiran prematur. Selain itu, vaksinasi COVID-19 juga tidak menimbulkan peningkatan risiko berat bayi lahir rendah.

    Sangat disarankan agar Anda mendapatkan vaksin COVID-19 jika Anda dalam program hamil. Saat ini tidak ada bukti bahwa setiap vaksin COVID-19 menyebabkan masalah kesuburan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 09/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan