Testis hanya satu dan satunya tidak turun

dok apakah di umur 16 testis hanya 1 dan satunya terkadang ada di belahan paha terkadang tidak apakah aman dan bisa di sembuh kan,apakah bisa menyebabkan tidak mempunyai keturunan?

makasi dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
19
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Testis tidak turun adalah penyakit di mana salah satu atau kedua testis tidak turun ke skrotum sebelum dilahirkan. Selama kehamilan, testis anak biasanya terletak di bagian perut. Sesaat sebelum kelahiran, testis bergerak turun melalui perut ke skrotum. Namun, dalam beberapa kasus hal ini tidak terjadi dan menyebabkan testis tidak turun. Biasanya, hanya satu testis yang tidak turun, tetapi terdapat sekitar 10% anak-anak yang mengalami kedua testisnya tidak turun.


Kecuali kalau tidak ada testis yang terlihat maupun terasa ketika diraba pada skrotumnya, anak Anda seharusnya masih sehat. Biasanya, penyakit ini tidak memiliki gejala. Kemungkinan terdapat tanda-tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu seputar penyakit ini, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.


Testis yang tidak turun biasanya ditemukan saat pemeriksaan bayi tepat setelah lahir. Jika anak Anda memiliki testis yang tidak turun, tanyakan kepada dokter seberapa sering harus menjalani pemeriksaan. Jika testis belum juga turun ke dalam skrotum saat anak Anda berusia 6 bulan setelah kelahiran, biasanya ini akan menjadi permanen. Pengobatan yang dilakukan ketika anak Anda masih muda dapat mengurangi risiko komplikasi di masa depan, seperti kemandulan dan kanker testis. Ketika tumbuh dewasa, jika anak memiliki testis normal tetapi kemudian ia menemukan testisnya tidak lengkap, situasi yang mungkin terjadi adalah:

- Penyusutan testis: bergerak naik dan turun antara skrotum dan pangkal paha. Skrotum bisa turun kembali ketika dibantu oleh dokter. Ini bukanlah hal biasa dan disebabkan oleh otot refleks skrotum.

- Testis atau buah zakar ke atas: artinya testis kembali ke inguinal dan Anda tidak dapat menggunakan tangan untuk membuat skrotum ke bawah kembali.


Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit ini.

- Periksa testis untuk memastikan perkembangannya normal, bahkan setelah operasi. Anda dapat membantu dengan memperhatikan proses pertumbuhannya. Periksa lokasi testis pada saat mengganti popok dan mandi.

- Bicaralah dengan anak Anda tentang testisnya ketika ia tumbuh dewasa. Ketika anak Anda mencapai usia pubertas, bicarakan tentang perubahan fisik yang akan terjadi, serta jelaskan bagaimana cara memeriksa testis. Pemeriksaan testis oleh diri sendiri merupakan langkah penting sejak dini untuk mendeteksi kemungkinan adanya tumor.


Tujuan utama dari pengobatan ini adalah untuk mengembalikan testis pada posisi sebenarnya, yakni di dalam skrotum atau kantung buah zakar. Adapun metode yang umum dilakukan, yaitu terapi hormon dan operasi.

1. Terapi hormon

Penanganan undescended testis melalui terapi hormon dilakukan dengan menyuntikan hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon HCG ini dapat membantu proses turunnya testis ke dalam kantong skrotum. Sayangnya, terapi hormon untuk mengatasi kondisi ini jarang direkomendasikan. Hal ini berkaitan dengan tingkat efektivitasnya yang rendah bila dibanding melalui pembedahan.

2. Operasi orchidopexy

Operasi untuk menurunkan testis ke kantong skrotum dikenal dengan istilah orchidopexy. Ahli bedah akan membuat sayatan pada pangkal paha dan sayatan kecil pada skrotum. Testis kemudian akan diturunkan pada skrotum. Jika ahli bedah menemukan testis kecil dan tidak berfungsi, umumnya akan dilakukan proses pengangkatan. Operasi ini biasanya berlangsung selama 45 menit hingga 1 jam. Pemulihan prosedur orchidopexy berlangsung kurang lebih 1 minggu pasca-operasi.


Sekian dan terima kasih

2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Berdasarkan usia Anda yang 16 tahun dan kondisi testis yang hanya satu yang turun sementara yang lain kadang berada di area paha, ini adalah kondisi yang perlu segera dievaluasi oleh dokter spesialis urologi. Testis memiliki fungsi vital dalam memproduksi sel sperma dan hormon testosteron, yang sangat penting untuk sistem reproduksi pria:

Mengenai pertanyaan Anda:

  1. Apakah aman? Kondisi testis yang tidak turun atau sering berpindah tempat tidak ideal dan dapat menimbulkan risiko komplikasi di kemudian hari, seperti peningkatan risiko torsio testis (testis terbelit) atau bahkan risiko masalah kesehatan jangka panjang lainnya jika tidak ditangani.
  2. Apakah bisa disembuhkan? Ya, kondisi ini umumnya dapat ditangani. Penanganan akan bergantung pada diagnosis pasti apakah itu kriptorkismus (testis tidak turun permanen) atau testis retraktil (testis yang bisa turun naik). Dokter akan menentukan penanganan yang paling tepat, yang mungkin melibatkan observasi atau tindakan medis.
  3. Apakah bisa menyebabkan tidak mempunyai keturunan? Gangguan pada testis, termasuk testis yang tidak berada pada posisi seharusnya di skrotum, memang dapat memengaruhi kesuburan. Suhu yang lebih tinggi di dalam tubuh atau area paha dapat mengganggu produksi sperma yang sehat. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan sedini mungkin sangat penting untuk menjaga potensi kesuburan Anda di masa depan. Sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan