halo dok, perkenalkan nama ku lia, jadi begini dok di lingkungan kerja ku banyak sekali tikus bahkan bisa di bilang sarangnya tikus, di dalam ruang
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Anonim
1 bulan yang lalu
A
acangkentang98-NnZ
3 minggu yang lalu
Penis kering
Dok saya mau tanya penis saya kering di karenakan mandi aer panas sudah 2mingguan kering penis nya dan jni saya pakein vaselin gely apakah bagus do
... Lihat Lainnya85
2 komentar
Erna Rahmatia
1 bulan yang lalu
Mengenai TB kelenjar
Hallo dok selamat malam, jadi gini anak saya sekarang berusia 20 bulan, bberpa bulan kebelakang anak saya baru selesai pengobatan tb kelenjar selam
... Lihat Lainnya97
2 komentar
I
Ivo lativa
2 minggu yang lalu
Tanya hasil lab darah
Assalmaualaikum dok
Sore dok
Dok saya mau tanya hal lab yang diberikan oleh pihak ru
... Lihat Lainnya1
1 komentar
Anonim
1 bulan yang lalu
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Gejala yang anda rasakan kemungkinan akibat sindroma dyspepsia. Dispepsia merupakan suatu kondisi yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas karena penyakit asam lambung atau maag. Meski begitu, dispepsia bukanlah sebuah penyakit, tapi tanda atau gejala dari suatu penyakit pencernaan yang dialami seseorang. Hal yang perlu diwaspadai, dispepsia yang dibiarkan bisa berkembang menjadi lebih serius.
Dispepsia dapat diakibatkan oleh banyak hal. Sering kali hal ini dikaitkan dengan gaya hidup dan dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman atau efek samping dari obat-obatan. Contohnya:
- Makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat
- Konsumsi makanan yang terlalu berlemak, berminyak, dan pedas.
- Konsumsi terlalu banyak kafein, alkohol, cokelat, dan minuman bersoda
- Merokok.
- Rasa cemas.
- Beberapa antibiotik dan obat penghilang rasa nyeri.
Terkadang dispepsia dapat menjadi suatu tanda dari penyakit pencernaan lainnya, seperti:
- Gastritis.
- Ulkus peptikum.
- Penyakit celiac.
- Batu empedu.
- Pankreatitis.
- Keganasan lambung.
Penanganan dapat dilakukan secara primer dan sekunder. Secara primer modifikasi gaya hidup sangat penting untuk dilakukan, contohnya:
- Membatasi konsumsi makanan yang dapat menyebabkan terjadinya dispepsia.
- Makan dalam porsi yang kecil, tetapi sering dan dianjurkan untuk makan 5-6 kali sehari.
- Membatasi konsumsi kafein dan alkohol.
- Menghindari penggunaan atau konsumsi anti nyeri seperti aspirin dan ibuprofen. Gunakan anti nyeri lain yang lebih aman bagi lambung seperti parasetamol.
- Mengontrol stres dan rasa cemas.
- hindari tidur malam langsung setelah makan (usahakan diberikan jarak 3 jam setelah makan malam baru boleh tidur)
jika dispepsia sudah menimbulkan rasa nyeri yang amat hebat, mungkin dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu mengurangi rasa nyeri tersebut. Berikut obat-obatan yang mungkin akan diberikan.
- Antasida.
- Proton Pump Inhibitors (PPI). Obat golongan ini dapat mengurangi produksi asam lambung.
- H-2 receptor antagonists (H2RAs) untuk mengurangi produksi asam lambung.
- Prokinetik dapat membantu proses pengosongan lambung.
- Antibiotik, pemberiaannya dilakukan jika dispepsia disebabkan oleh infeksi.
- Anti-depressants atau anti-anxiety dapat digunakan juga untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang diakibatkan dispepsia dengan menurunkan sensasi nyeri yang dialami.
Apabila gejala tidak membaik maka sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan gejala yang Anda alami, seperti rasa sakit di dada, sesak napas, sering bersendawa, dan sulit tidur, ada beberapa kemungkinan penyebab yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah gangguan pada sistem pernapasan seperti asma atau gangguan pada jantung seperti angina. Namun, untuk diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang tepat, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes tambahan untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari gejala yang Anda alami. Jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?Related content