Herpes simpleks tipe 2
Selamat pagi dok saya izin tanya, dua minggu lalu saya terkena herpes simpleks dan sekarang sudah hilang bekas lenting dan seluruu lukanya dan kembali membaik.
Izin tanya dok apakah saya masih bisa menularkan herpes tersebut ke pasangan? Jika iya tolong berikan penjelasan karna luka dan lenting herpes tersebut sudah hilang.
Terima kasih
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks. Penyakit ini biasanya ditandai dengan luka melepuh serta rasa nyeri pada alat kelamin dan sekitar anus. Namun, orang yang terinfeksi herpes genital sering kali tidak menyadari karena tidak mengalami gejala selama bertahun-tahun. Akibatnya, penyakit kelamin ini bisa menyebar dengan mudah tanpa diketahui. Ada 2 jenis virus herpes simpleks, yaitu herpes simpleks tipe satu dan dua. Herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) merupakan penyebab utama herpes oral dengan ciri luka melepuh (lenting) di sekitar mulut dan bibir. HSV-1 juga dapat menyebar dan menyebabkan herpes genital. Sementara HSV-2 adalah penyebab utama herpes pada kelamin. Virus herpes ini hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi herpes simpleks (kelamin) berlangsung seumur hidup, tetapi pengobatan bisa mengatasi gejala sekaligus mengurangi risiko penularan penyakit pada orang lain.
Sebagian besar orang yang terinfeksi herpes genital tidak mengetahui bahwa mereka sedang terinfeksi karena tidak merasakan tanda-tanda apa pun. Sementara pada beberapa kasus, gejala penyakit herpes simplex genitalis bisa cukup ringan dan sering salah diidentifikasi sebagai penyakit kulit biasa. Gejala khas dari herpes simplex genitalis adalah sebagai berikut:
- Nyeri atau gatal di vagina, penis, area alat kelamin, atau bokong.
- Luka melepuh yang berupa ruam merah atau lenting putih.
- Koreng atau luka kering.
- Nyeri saat buang air kecil
- Sakit kepala.
- Nyeri otot dan sendi.
- Demam.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha.
- Ruam merah dan luka melepuh atau lenting herpes dapat muncul di sekitar alat kelamin, anus, dan mulut.
Lenting herpes yang pecah bisa meninggalkan luka perih yang mungkin baru bisa sembuh selama hampir 1 minggu. Nah, dalam kondisi ini gejala yang muncul biasanya mirip flu seperti demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar. Dilansir dari CDC, gejala herpes genital dapat hilang dan kambuh kembali beberapa kali. Ada orang mengalami kekambuhan gejala beberapa kali dalam setahun, tetapi ada pula yang tidak kambuh sama sekali. Namun saat kambuh, gejala herpes kelamin biasanya lebih ringan dan cepat mereda tidak separah saat pertama kali dialami. Meskipun infeksi virus herpes simpleks beratahan seumur hidup, frekuensi kekambuhan gejala akan berkurang seiring berjalannya waktu. Gejala herpes genitalis yang muncul bisa berbeda pada setiap orang.
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala seperti herpes genital atau penyakit kelamin lain, terutama saat ada luka atau nyeri pada organ intim yang tidak kunjung sembuh. Jika Anda aktif berhubungan seksual, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan medis atau skrining penyakit kelamin secara rutin. Hal ini bertujuan agar herpes kelamin bisa diobati sedini mungkin dan menghindari penyebaran penyakit pada orang lain.
Herpes genital adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit herpes simpleks dapat menular melalui kontak langsung, hubungan seksual, seks oral, atau dari ibu ke bayinya. Dalam buku Herpes yang ditulis oleh Juliet Spencer, dijelaskan bahwa virus herpes simpleks masuk ke dalam tubuh melalui kulit. Virus tersebut kemudian menyebar ke dalam sel-sel saraf. Pada masa infeksi awal, gejala herpes simpleks ini mungkin belum muncul meskipun virus sudah mulai memperbanyak diri. Pada masa akhir infeksi awal, virus menetap di bawah sel-sel saraf dalam keadaan dorman atau tidak aktif memperbanyak diri. Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh dapat lebih mudah mengendalikan infeksi virus. Namun nantinya, virus dapat kembali aktif menginfeksi dan mulai memperbanyak diri. Virus akan kembali ke permukaan sel-sel saraf dan merusak sel-sel sehat sehingga menimbulkan gejala seperti ruam dan luka melepuh (lenting herpes).
Seperti yang sudah dijelaskan, penyakit herpes kelamin bisa kambuh beberapa kali dalam setahun. Hal ini sebabkan oleh virus herpes simpleks yang semula dorman atau tidur kemudian kembali aktif menginfeksi. Sebagian besar kambuhnya gejala herpes kulit terjadi karena melemahnya fungsi sistem imun tubuh. Beberapa kondisi yang dapat memicu kekambuhan herpes genitalis adalah:
- Mengalami infeksi karena penyakit lain.
- Mengalami peradangan akibat kecelakaan, benturan, pembengkakan.
- Mendapatkan paparan dari sinar ultraviolet dan udara panas atau dingin secara berlebihan.
- Mengalami stres atau gangguan hormon.
- Mengalami kelelahan berat.
Virus penyebab herpes genital akan menetap selamanya di dalam tubuh. Sejauh ini belum ada obat yang bisa menghilangkan virus sepenuhnya dari dalam tubuh. Namun, pengobatan herpes yang dilakukan dapat membantu mengatasi gejala dan mencegah kemungkinan penyakit ini kambuh. Saat virus dalam keadaan dorman (tidur) dan tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak membutuhkan pengobatan. Dokter dapat memberikan obat antivirus untuk menghilangkan gejala herpes. Obat antivirus yang diberikan sebagai pengobatan herpes kelamin bertujuan untuk:
- Mempercepat penyembuhan.
- Mengurangi frekuensi kekambuhan.
- Mengurangi tingkat keparahan dan durasi gejala.
- Mengurangi kemungkinan penularan pada orang lain.
Jenis obat antivirus yang sering digunakan untuk herpes genital adalah:
- Acyclovir
- Valacyclovir
- Famciclovir
Obat antivirus ini biasanya tersedia dalam bentuk krim atau salep yang bisa langsung dioleskan pada luka herpes. Namun, ada juga obat antivirus herpes dalam pil atau infus yang bisa lebih efektif meredakan gejala. Jika Anda hamil dan mengalami herpes, segera beri tahu dokter. Dokter dapat memberikan obat antivirus mendekati akhir masa kehamilan untuk mencegah penularan virus pada bayi. Pada beberapa kasus, dokter mungkin menganjurkan melahirkan dengan operasi caesar guna mengurangi risiko penularan.
Jika Anda atau padangan terinfeksi herpes kelamin, Anda tetap bisa menghindari penularan penyakit ini. Risiko penularan akan semakin tinggi jika gejala luka atau lenting herpes muncul. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi obat ketika mengalami gejala sampai benar-benar sembuh. Disamping itu, lakukan juga beberapa cara berikut ini agar upaya pencegahan herpes kelamin semakin maksimal:
- Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
- Menunda melakukan hubungan seksual ketika Anda atau pasangan mengalami gejala herpes kelamin maupun penyakit menular seksual lainnya.
- Hindari menyentuh luka herpes terlalu sering. Setelah menyentuh luka, Anda harus segera mencuci tangan.
- Jika mengalami gejala herpes kelamin, hindari menggunakan benda-benda yang dipakai pada mulut atau kulit bergantian dengan orang yang sehat.
- Melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual secara rutin setiap tahun.
Apabila anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut, ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Herpes simpleks tipe 2 adalah virus yang menyebabkan herpes genital. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan luka atau lepuhan herpes pada area genital. Meskipun luka dan lepuhan sudah hilang, virus masih dapat berada dalam tubuh Anda dan dapat aktif kembali di masa mendatang.:Dalam kondisi ini, Anda masih dapat menularkan herpes kepada pasangan Anda, terutama saat virus aktif kembali. Virus herpes dapat menular bahkan jika tidak ada luka atau lepuhan yang terlihat. Oleh karena itu, penting untuk tetap berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko penularan.
Langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan antara lain:
Gunakan kondom: Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan herpes genital. Namun, kondom tidak dapat memberikan perlindungan penuh karena virus herpes dapat menyebar ke area yang tidak tertutup oleh kondom.
Hindari kontak langsung dengan area yang terinfeksi: Hindari melakukan kontak langsung dengan area genital yang terinfeksi herpes, terutama saat ada luka atau lepuhan.
Jaga kebersihan: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh area genital yang terinfeksi.
Berkomunikasi dengan pasangan: Penting untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda tentang kondisi Anda dan mengambil langkah-langkah pencegahan bersama.
Hindari hubungan seksual saat virus aktif: Saat Anda mengalami gejala herpes genital, sebaiknya hindari hubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan kepada pasangan.
Penting untuk diingat bahwa herpes genital adalah infeksi yang menular dan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan yang baik, risiko penularan dapat dikurangi.
Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengobatan dan langkah-langkah pencegahan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Related content