Cacar air
Hallo dok , saya mau tanya ... Anak saya kan terkena cacar air... Terus tidak sengaja lentingan.nya pecah terkena tangan saya... Lalu saya cuci tangan pakek sabun... Apakah masih bisa tertular dok???
Hallo dok , saya mau tanya ... Anak saya kan terkena cacar air... Terus tidak sengaja lentingan.nya pecah terkena tangan saya... Lalu saya cuci tangan pakek sabun... Apakah masih bisa tertular dok???
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Miya, terima kasih atas pertanyaan anda.
Penularan penyakit cacar berlangsung ketika virus varicella-zoster berpindah dari tubuh orang yang terinfeksi ke orang lain yang belum terinfeksi. Namun, apakah cacar air menular hanya melalui kontak fisik? Jawabannya tidak. Selain melalui sentuhan dengan lenting cacar atau cairan di dalamnya, virus cacar air bahkan bisa menyebar hanya melalui udara. Cacar air awalnya menginfeksi saluran pernapasan. Jadi, akan sangat mudah bagi virus varicella-zoster untuk masuk ke tubuh saat Anda menghirup udara yang mengandung virus tersebut. Berikut berbagai cara penularan cacar air yang patut Anda ketahui.
1. Penularan melalui droplet lendir -> Meskipun gejala cacar air berupa ruam kulit belum muncul, seorang yang terinfeksi dan belum menunjukkan gejala tetap dapat menularkan cacar air. Masa penularan cacar air berlangsung selama 1–2 hari sebelum akhirnya muncul ruam berbentuk bintik-bintik merah. Sebelum muncul ruam, infeksi cacar air akan menimbulkan gejala awal seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot atau sendi. Kondisi ini terjadi selama masa awal penularan cacar air yang ditandai dengan infeksi virus pada saluran pernapasan. Penularan cacar air selama periode ini umumnya terjadi melalui droplet (percikan) lendir. Mukosa atau lendir dari saluran pernapasan orang terinfeksi mengandung virus varicella-zoster. Lendir akan keluar dalam bentuk droplet ketika ia batuk, bersin, atau bahkan bernapas.
2. Kontak langsung dengan lenting cacar -> Melakukan kontak rutin dan berdekatan dengan orang yang terinfeksi cacar air meningkatkan risiko penularan. Ini karena Anda lebih mungkin menyentuh lenting cacar air yang pecah. Fase gejala ketika ruam pada kulit berubah menjadi vesikel atau lenting memang merupakan masa penularan cacar air yang paling berbahaya. Saat lenting cacar air pecah karena digaruk atau bergesekan, ia akan mengeluarkan cairan berisi sel-sel darah putih yang mati dan juga virus varicella-zoster. Penularan dapat terjadi ketika Anda menyentuh bagian lenting yang pecah ini. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), masa penularan cacar air melalui lenting bisa terus berlangsung hingga lenting mengering dan mengelupas. Penularan pun masih mungkin terjadi jika tidak ditemukannya kemunculan ruam cacar air baru dalam waktu 24 jam. Semakin sering Anda melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, semakin besar potensi Anda terpapar virus dalam jumlah yang lebih banyak. Jika ada banyak virus yang menginfeksi Anda, gejala cacar air yang muncul akan bertambah parah.
3. Tertular dari pengidap cacar api (herpes zoster) -> Cara penularan cacar air yang kerap kurang diwaspadai ialah dari orang yang mengalami cacar api (herpes zoster). Penyakit ini sering dianggap disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda. Meski cacar air dan cacar api memiliki perbedaan, keduanya sama-sama disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit herpes zoster berasal dari orang yang dulu pernah terinfeksi cacar air. Akan tetapi, penyebaran penyakit cacar api tidak secepat dan semudah cacar air. Cara penularannya hanya bisa terjadi jika ada kontak langsung. Cacar api biasanya muncul berpuluh-puluh tahun setelah seseorang terkena cacar air. Virus varicella-zoster paling sering aktif kembali pada lansia berusia di atas 60 tahun. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kontak langsung dengan orang tua yang menunjukkan ciri-ciri cacar api.
4. Melalui benda yang terkontaminasi -> Cacar air termasuk dalam jenis penyakit infeksi yang mudah menular, termasuk dari benda-benda yang kerap digunakan atau tersentuh seseorang yang terinfeksi. Meski tidak terlalu umum seperti cara penularan lainnya, peluang penyebaaran virus cacar air melalui cara ini cukup mungkin terjadi. Sebagai contoh, ketika pasien dengan cacar air batuk dan meninggalkan droplet ke permukaan handphone, virus dapat berpindah ke orang yang memegang handphone tersebut. Lalu, saat orang ini menyentuh wajah dengan tangan yang terkontaminasi, virus bisa terhirup dan menginfeksi tubuhnya. Benda yang rentan terkontaminasi di antaranya pakaian, alat makan, dan mainan. Maka dari itu, hindari penggunaan barang dengan orang lain secara bersamaan. Cuci baju Anda dan bersihkan secara rutin benda yang berpotensi terkena virus menggunakan detergen desinfektan yang efektif membasmi kuman patogen.
Ingat bahwa secara umum orang yang telah terkena cacar air 1x akan mempunyai kekebalan terhadap cacar air sehingga jarang ada yang terinfeksi kedua kalinya, Namun bila anda terkena pecahan lentingnya dan anda belum pernah terkena cacar air maka bisa jadi anda tertular.
Sekian dan Terima Kasih