Hallo dok selamat malam, jadi gini anak saya sekarang berusia 20 bulan, bberpa bulan kebelakang anak saya baru selesai pengobatan tb kelenjar selam
... Lihat LainnyaApa Saja Gejala Long COVID-19 pada Anak?
Semua orang di keluarga sudah divaksin jadi kami sedikit merasa aman dari COVID-19, paling tidak kemungkinan besar tidak bergejala kalaupun terinfeksi.
Tapi di keluarga ada balita yang belum bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19. Bagaimana dampak COVID-19 pada anak? Apa saja gejala long COVID-19 yang kemungkinan terjadi?
4 komentar
Terbaru
Setelah selesai isolasi mandiri dan negatif COVID-19 apa anak-anak disarankan untuk check up kesehatan dok walaupun tidak ada gejala yang keliahatan?dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H
Dokdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H saya pernah dengar COVID-19 pada anak ada yang namanya MIS-C, peradangan multisistem, dan ini salah satu gejala COVID-19 berbahaya pada anak. Tanda apa yang perlu diwaspadai dok ketika anak terkena COVID-19? Dan anak yg seperti apa yang berisiko kena MIS-C ketika positif COVID-19?
Halo Vita, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pada dasarnya COVID-19 diduga memiliki efek yang lebih ringan pada anak. Di dunia kasus COVID-19 pada anak diketahui memiliki gejala lebih ringan (tidak ada gejala atau hanya sebatas demam, batuk, pilek) dan jarang menyebabkan kematian. Tetapi hal ini bukan berarti kita bisa menyepelekan kejadian COVID-19 pada anak. Akhir-akhir ini banyak orangtua yang mulai khawatir akan efek jangka panjang dari COVID-19 (Long COVID-19) pada anaknya. Sayangnya, lebih sedikit data dan penelitian yang ada tentang Long COVID-19 pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Long COVID-19 adalah istilah yang awalnya digunakan oleh pasien untuk menggambarkan gejala sisa yang mereka alami setelah serangan awal COVID-19. Gejalanya sangat bervariasi, tetapi beberapa gejala Long COVID-19 yang paling umum adalah kelelahan, sesak napas, disfungsi kognitif (juga disebut kabut otak/brain fog) dan lemas atau kelelahan yang terjadi pasca-berolahraga atau bahkan setelah aktivitas ringan.
Antara seperlima dan sepertiga dari mereka dengan Long COVID-19 tetap sakit setidaknya 12 minggu setelah diagnosis COVID-19, dan banyak dari mereka terus mengalami gejala sampai beberapa bulan kemudian.
Beberapa penelitian yang ada sejauh ini menyatakan, gejala Long COVID-19 pada anak sama dengan gejala Long COVID-19 pada dewasa. Seorang peneliti di Amerika mengidentifikasi bahwa gejala dominan Long COVID-19 pada anak meliputi kelelahan, sakit kepala, pusing, nyeri pada otot dan persendian — semua termasuk juga sebagai gejala long COVID-19 pada dewasa. Karena variasi dari gejala Long COVID-19 (diduga ada lebih dari 200+ gejala yang dihubungkan dengan Long COVID-19) cukup sulit untuk menegakkan diagnosis pasti penyakit ini.
Pada beberapa penelitian lain ditemukan bahwa pada anak remaja, vaksinasi COVID-19 dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya Long COVID-19. Tetapi bagi anak dibawah umur 6 tahun yang belum bisa di vaksin, pencegahan paling efektif sekarang adalah dengan memastikan anak anda mematuhi protokol kesehatan sebaik mungkin (cuci tangan, menggunakan masker, menjauhi kerumunan) dan sebisa mungkin tidak tertular COVID-19. Penelitian masih akan terus berlanjut untuk melihat efek dan penanganan COVID-19 dan Long COVID-19 pada anak, mohon untuk tetap rajin menunggu update-update berikutnya.
Jika anak anda mengalami gejala COVID-19 atau gejala Long COVID-19 mohon tidak ragu untuk segera memeriksakan anak anda ke dokter.
Untuk info lain mengenai long COVID-19, dapat dibaca pada artikel berikut (https://hellosehat.com/infeksi/covid19/pasc-long-covid-19/)
hellosehat.com