Selamat malam dok maaf sebelumnya saya mau tanya dok teneteng mental anak saya anak saya sepertinya mengalmi troma dok tidak mau sekolah padahal aw
... Lihat LainnyaMengatasi Anak OCD
Halo dok/ibu psikolog,
Anak saudara saya baru berumur 4 tahun kurang, tapi dia tidak pernah mau menginjak tanah atau kena kotor sedikit pun, jika sedikit saja ada kotor karena makanan dan sebagainya dia akan menangis. Dia juga sangat aktif dan tidak bisa diam, dia bisa berulang kali membereskan mainannya, dia hanya bisa tidur dengan suhu dan intensitas cahaya tertentu, dia juga sulit makan dan hanya memilih makanan tertentu saja sehingga berat badannya sekarang turun karena tidak semua jenis makanan mau dia makan. Apakah hal tersebut tergolong OCD? Apakah OCD itu bisa diwariskan? Bagaimana mengatasinya?
4 komentar
Terbaru
Halo dok/ibu psikolog
Bagaimana menghadapi anak d usia 7tahun bisa menurut kepada orang tua dan saat belajar kita menjelaskan apa yg dpelajari terkadang lupa
Halo Merah Arunika, terima kasih untuk pertanyaannya.
Menjaga kebersihan merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk pola hidup sehat. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, maka perilaku tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari, serta membuat seseorang menjadi mudah cemas dan tidak nyaman apabila tidak melakukannya. Perilaku tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat dialami pada anak-anak.
Perlu diketahui OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran kuat dan memaksa untuk harus melakukannya secara berulang-ulang, apabila seseorang tersebut tidak melakukannya maka akan merasa cemas. Seseorang dengan OCD akan menampilkan gejala yang berbeda, baik pada orang dewasa maupun pada anak. Gejala yang ditunjukkan pada anak biasanya memiliki pemikiran yang berbeda dengan anak seusianya (misalnya segala sesuatu harus diletakkan lurus, sejajar, rata karena akan membuatnya merasa cemas apabila tidak dilakukan demikian), anak selalu menunjukkan perilaku sesuai kemauannya (misalnya mencuci tangan berulang kali karena menggganggap banyak kuman), anak terlihat memiliki ketakutan tertentu sehingga sering mengulang perilakunya karena khawatir terjadi kesalahan, dan anak akan mudah merasa cemas, sedih, kesal, atau sebagainya, serta akan sulit berkonsentrasi karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran yang anak ciptakan sendiri.
Meskipun demikian, apabila beberapa gejala tersebut terjadi pada anak, tidak seharusnya melakukan diagnosa terhadap apa yang dialami anak. Disamping itu, untuk mendiagnosa apakah anak mengalami OCD perlu dilakukan pemeriksaan yang mendalam dan menyeluruh oleh para profesional. Anda hanya perlu mengamati perilaku anak kemudian mengajak anak berdiskusi mengenai pikiran dan perasaannya. Latih anak untuk mengenali pikiran irasionalnya yang menyebabkan dirinya merasa cemas apabila tidak melakukan apa yang ada di pikirannya. Anda juga dapat memberikan keyakinan pada anak “gapapa kok kalau kakinya kotor, nanti bisa dibersihkan kembali”.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog klinis anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Bisa jadi masalah yang lain sih bukan OCD. Nggak suka kotor gak selalu dikategorikan OCD.
Karena belum pasti bisa coba ke dokter spesialis anak dulu untuk didiagnosa dan minta arahan penanganan lanjutan.
Semoga cepat dapat jawabannya ya.