Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSering mengingau dan menangis histeris
Halo..ponakan saya selalu ngelindur dan kalau malam terbangun dengan menangis histeris, dan selalu minta ditemani sampai dia bisa tertidur, tuk sehari2 kepekaannya sangat kurang spt tdk empati dan simpati kadang, bahkan jika adik2nya sdg kesakitan atau bermasalah, dia malah semakin senang.. egonya juga tinggi, susah sekali diatur dan sering melampiaskan marahnya pada adik2nya dengan bertindak kasar. apakah ini pengaruh ditinggal mati ibunya? Adakah penangan yg bisa dilakukan di rumah tuk memgatasinya ??
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaannya.
Setiap anak mendambakan memperoleh kasih sayang sepenuhnya dari orang tua. Begitupun dengan orang tua berusaha memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya. Namun, terkadang terjadinya berbagai kondisi dalam hidup tanpa sadar membuat anak merasa kehilangan kasih sayang tersebut, atau berbagai faktor lainnya. Perasaan kecewa, sedih, dan lain sebagainya wajar dialami oleh seorang anak apabila harapan tidak sesuai dengan realitas yang terjadi. Apabila perasaan tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama, terus menerus, dan mengganggu kehidupan sehari-hari/ melukai diri sendiri dan orang lain, maka jangan khawatir untuk meminta bantuan profesional agar segera tertangani secara tepat.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti cemburu/ marah/ takut/ cemas, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti memukul/ membentak) sehingga mengganggu keseharian anak, termasuk gangguan pada pola tidur, pola makan, dsb.
Sebagai orang tua dapat meluangkan waktu lebih banyak untuk berbicara dari hati ke hati dengan kakak dan adik di waktu yang berbeda, dengarkan dan pahami pikiran dan perasaanya terkait situasi tersebut serta tanyakan juga harapan dan keinginannya (termasuk terhadap orang tua dan saudaranya). Kemudian anda dapat memberikan pemahaman mengenai pikiran dan perasaan yang diutarakan adalah hal yang wajar terjadi, tetapi mungkin saja terdapat kekeliruan. Selanjutnya, anda perlu menjadi penengah yang bijak tanpa memihak salah satunya karena akan semakin memunculkan permusuhan dan menghindari anak semakin menutup diri, ajak keduanya duduk bersama untuk mengutarakan kondisi masing-masing dengan cara asertif (tanpa menyakiti orang lain). Hindari untuk memarahi atau memukul anak karena akan memperburuk kondisinya. Hargai setiap proses anak, serta bantu anak untuk mengembangkan sikap memaafkan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.