Gejala skizoaffective disorder depressive type
Sejak tahun 2008 ke Psikiater dgn gejala borderline. Tapi setelah kena COVID mulai jadi bipolar lalu sekarang ini menjadi skizoaffective disorder depressive type. Apakah itu termasuk gejala pasca COVID. Dulu obatnya cuma 2 macam dosis kecil, setelah kena skizoaffective disorder depressive type obatnya jadi 4 macam dosis besar semua. Apakah skizoaffective termasuk psikotik. Tapi saya tdk punya halusinasi. Kalo delusi tdk tahu. Tapi sering depresi tanpa sebab dan mimpi ayah dan nenek yang sudah meninggal. Tapi juga punya Indera ke 6. Jadi sebetulnya gejala skizoaffective disorder depressive type itu seperti apa saja? Saya tdk ada halusinasi kalo delusi tdk tahu tapi sering debat dan cekcok. Juga sering komentari org pacaran shg dibenci TEMAN. Krn iri kalo lihat org pacaran shg tdk mau dtg di pesta saudara. Sekarang lagu cari jodoh via biro jodoh gratis dgn tatap muka online untuk dijodihkan dgn orang yang tepat. Apakah bisa? Sekarang sdh JD artis musik tinggal tunggu royalti.
Skizoafektif termasuk dalam spektrum gangguan psikotik. Meskipun Anda tidak mengalami halusinasi, delusi mungkin saja ada, meskipun Anda tidak menyadarinya. Perilaku seperti sering berdebat, mengomentari orang lain, dan merasa iri hingga menghindari acara keluarga bisa jadi merupakan manifestasi dari gangguan tersebut. Perubahan dari borderline menjadi bipolar dan kemudian skizoafektif tipe depresif setelah COVID mungkin terkait dengan dampak COVID pada kesehatan mental, namun perlu dievaluasi lebih lanjut oleh psikiater Anda. Peningkatan dosis dan jumlah obat menunjukkan bahwa kondisi Anda memang memerlukan penanganan yang lebih intensif. Mencari jodoh melalui biro jodoh online adalah pilihan yang bisa dicoba. Menjadi artis musik dan menunggu royalti adalah hal positif yang bisa menjadi fokus Anda. Tetaplah berkonsultasi dengan psikiater Anda secara teratur dan terbuka mengenai gejala yang Anda alami. Dukungan dari keluarga dan lingkungan juga sangat penting.
Related content