halo dok, kurleb 3minggu sy mengalami luka di sudut mulut bagian dlm. nyeri nya sudah hilang tapi lukanya blm menutup. knp ya dok? takut mau ke faskes
Sariawan
dok kenpa yaa setiap sya sariwan tenggorakna syaa jugaaa ikut sakit...
1 komentar
Terbaru
🔥 Diskusi Menarik
dok kenpa yaa setiap sya sariwan tenggorakna syaa jugaaa ikut sakit...
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Purwatie, terima kasih atas pertanyaan anda.
Sariawan berupa luka kecil dan berbentuk melingkar, biasanya terjadi di jaringan lunak dalam mulut, seperti lidah, pipi, bibir, bahkan tenggorokan. Di sekitar tenggorokan, sariawan juga bisa muncul di esofagus (kerongkongan). Kerongkongan adalah saluran yang membawa makanan dan cairan dari mulut ke dalam perut Anda. Secara umum, gejala sariawan di tenggorokan hampir mirip dengan radang tenggorokan (faringitis) dan radang amandel (tonsilitis). Gejalanya berupa sakit di tenggorokan, terutama saat menelan atau berbicara. Bedanya, Anda bisa melihat adanya luka kecil di tenggorokan ketika Anda menjulurkan lidah ke depan.
Luka sariawan ini biasanya berbentuk bulat atau oval dengan tepian berwarna kemerahan. Bagian tengah luka bisa berwarna keputihan atau kekuningan. Anda bisa menggunakan senter atau sumber cahaya lain supaya Anda bisa melihat luka sariawan yang ada di tenggorokan dengan lebih jelas. Sebelum luka benar-benar muncul, Anda mungkin akan merasakan kesemutan atau sensasi terbakar di bagian tenggorokan selama 1-2 hari. Anda pun mungkin merasa seperti ada makanan yang menempel di tenggorokan atau tidak turun dengan benar. Rasa sakit pada luka sariawan ini pun cenderung semakin buruk bila Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang asam atau pedas. Ini sama seperti sariawan di lidah, bibir, pipi, maupun bawah gusi yang juga menyebabkan rasa nyeri menyiksa.
Berikut beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko mengalami sariawan di tenggorokan.
- Makan makanan yang terlalu pedas atau asam.
- Mengalami cedera mulut ringan karena perawatan gigi atau benturan keras di tenggorokan.
- Penggunaan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung zat iritan, seperti sodium lauryl sulfate.
- Perubahan hormon selama menstruasi.
- Sedang mengalami stres emosional.
- Terkena infeksi virus atau bakteri.
- Kekurangan nutrisi tertentu, terutama zat besi, seng, folat, dan vitamin B12
- Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori), yang merupakan bakteri penyebab tukak lambung.
Berikut berbagai cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengobati sariawan di tenggorokan.
1. Berkumur dengan air garam -> Berkumur air garam dapat membantu mengurangi rasa sakit serta mencegah luka sariawan di tenggorokan semakin parah. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda hanya cukup melarutkan sekitar 1 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Lalu, kumur-kumur di tenggorokan sekitar 1 menit. Setelah itu, buang air bekas kumuran tadi. Ingat, jangan menelan air bekas berkumur, ya!
2. Minum air dingin -> Sariawan di sekitar lidah, gusi, atau bibir bisa mereda bila Anda menempelkan es pada luka sariawan tersebut? Namun, bagaimana dengan sariawan di tenggorokan? Mungkin agak susah. Nah, untuk meredakan luka di tenggorokan ini, Anda bisa minum air dingin, baik itu air putih dingin, es teh, atau bahkan es krim. Anda cukup minum air dingin secara perlahan, kemudian tahan air di tenggorokan dan diamkan selama beberapa detik. Ulangi hal tersebut beberapa kali sampai rasa nyeri yang Anda rasakan berkurang.
3. Hindari makanan tertentu -> Makanan yang terlalu asam, pedas, dan panas bisa membuat sariawan tak kunjung sembuh. Oleh karena itu, selama sariawan, pastikan Anda menghindari berbagai jenis makanan tersebut. Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lunak dan lembut. Hindari makan makanan yang bertekstur keras dan tajam, seperti keripik, kerupuk, atau gorengan. Alih-alih cepat sembuh, mengonsumsi makanan tersebut dapat membuat luka sariawan semakin besar. Pastikan Anda bijak dalam memilih makanan yang Anda makan setiap hari.
4. Obat kumur atau topikal -> Berkumur pakai obat kumur atau menggunakan obat topikal berbentuk spray juga bisa jadi salah satu cara untuk mengobati sariawan di tenggorokan. Di pasaran, produk obat ini tersedia dengan berbagai varian. Anda bisa memilih produk yang mengandung senyawa hidrogen peroksida, benzokain, dan fluocinonide. Berbagai kandungan tersebut dapat membantu meredakan nyeri sekaligus mempercepat pemulihan.
5. Minum obat pereda nyeri -> Bila Anda tak tahan dengan sakitnya sariawan, minum obat pereda nyeri bisa jadi solusi yang tepat. Obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen dapat Anda beli bebas di apotek. Obat ini pun aman diminum oleh semua kalangan usia, termasuk anak-anak. Namun, sebelum minum obat, pastikan Anda membaca dengan teliti aturan pakai yang tertera pada label produk. Pastikan dosis yang Anda minum sesuai dengan yang dianjurkan. Jangan sungkan untuk bertanya ke dokter atau apoteker bila Anda tidak paham aturan pakainya.
6. Obat kortikosteroid -> Anda juga bisa meredakan rasa nyut-nyutan di sekitar luka dengan minum obat kortikosteroid. Obat kortikosteroid bisa melawan peradangan dan meredakan nyeri. Namun sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat ini. Pasalnya, Mayo Clinic menyebut, obat steroid oral hanya diberikan bila sariawan sudah parah dan tidak merespons pengobatan apa pun.
Apabila sariawan semakin parah, anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi spesialis penyakit mulut.
Sekian dan Terima Kasih