🔥 Diskusi Menarik

Hidung Sensitif

Halo mau tanya kenapa ya dok hidung saya sensitif sekali sama sentuhan,udara dingin atau debu. Sekali kambuh bersin terus ngga bisa berhenti sampe bikin sakit di dada. Terus ingus nya gamau berhenti. Biasanya buat mengatasi saya minum obat loratadine. Sekalian mau tanya juga apa obat itu boleh di konsumsi jangka panjang? Selain itu yang dirasain kadang gatal di tenggorokan hidung telinga. Apa ada solusi jangka panjangnya biar ngga kambuh” lagi sangat mengganggu keseharian awal” nggak sering tapi makin lama makin sering kambuh.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
319
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan gejala yang anda rasakan adalah rhinitis alergi. Rinitis alergi atau hay fever adalah salah satu bentuk peradangan lapisan dalam hidung yang muncul ketika Anda menghirup alergen (zat penyebab alergi). Kondisi ini merupakan hasil reaksi berlebihan tubuh dalam merespons alergen yang masuk ke dalam tubuh. Bagi banyak orang, rinitis alergi mungkin lebih umum dikenal sebagai pilek alergi atau alergi musiman. Reaksi alergi ini dapat bertambah parah pada musim-musim tertentu dalam setahun, atau berkembang menjadi alergi yang muncul sepanjang tahun.


Dikutip dari Mayo Clinic, gejala rinitis alergi (hay fever) yang paling umum muncul adalah:

- hidung meler dan tersumbat,

- mata berair, gatal, dan merah (konjungtivitis alergi atau alergi mata),

- bersin,

- batuk,

- hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan terasa gatal,

- kulit di bawah mata bengkak, berwarna biru, serta

- kelelahan.


Gejala rinitis alergi juga mempunyai banyak kemiripan dengan pilek. Akan tetapi, ada perbedaan antara keduanya, yakni:

- Rinitis alergi, menyebabkan hidung meler dengan lendir yang cair, serta tidak ada demam. Gejala akan terus muncul selama Anda terkena alergen.

- Pilek biasa, menyebabkan meler dengan cairan yang cair atau kental berwarna kekuningan. Ada pula gejala demam dan pegal linu yang muncul tiga hari setelah terkena virus.


Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila:

- mengalami reaksi alergi parah atau anafilaksis,

- pengobatan yang dulunya efektif tidak lagi bekerja, dan

- gejala yang muncul tidak berpengaruh pada pengobatan yang diberikan.


Rinitis umumnya terjadi saat Anda menghirup alergen berupa:

- serbuk bunga,

- rumput,

- debu dan tungau,

- spora jamur dan lumut,

- bulu, urine, liur, dan ketombe hewan,

- asap rokok,

- polusi, serta

- parfum.


Berikut adalah pengobatan yang dapat Anda pilih:

1. Obat-obatan berguna untuk mengurangi gejala yang muncul. Beberapa obat rinitis alergi yang umum diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut.

- Antihistamin. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi histamin sehingga gejala alergi dapat berkurang.

- Dekongestan. Salah satu obat yang dapat mengatasi hidung mampet adalah dekongestan, tapi penggunaannya tidak boleh melebihi 3 hari.

- Obat semprot kortikosteroid. Efektif untuk mengobati alergi musiman. Obat ini membantu mencegah dan mengobati hidung yang gatal.

- Cromolyn sodium. Obat ini tersedia bebas dalam bentuk semprotan hidung. Fungsinya untuk meringankan gejala dan mencegah pelepasan histamin.

- Montelukast. Obat ini berfungsi untuk menghambat leukotrien, yaitu zat kimia dalam sistem imun yang menyebabkan gejala alergi berupa lendir berlebihan.

- Ipratropium. Obat ini tersedia dalam bentuk semprotan cuci hidung dan membantu meringankan pilek parah dengan mencegah produksi cairan berlebih.

- Kortikosteroid oral. Pil kortikosteroid seperti prednison kadang digunakan untuk meredakan gejala alergi parah.

2. Suntikan alergi -> Suntikan alergi atau imunoterapi merupakan salah satu metode pengobatan untuk rinitis alergi parah. Pengobatan ini dilakukan dengan memberikan suntikan alergen secara berkala hingga gejala terkendali.

3. Imunoterapi sublingual -> Pengobatan ini mirip dengan suntikan alergi, tapi zat alergen tidak disuntikkan. Alergen akan diletakkan di bagian bawah lidah Anda. Terdapat risiko efek samping berupa gatal pada mulut atau telinga serta iritasi tenggorokan.


Penggunaan Loratadine dengan dosis 2x1 aman untuk dikonsumsi jangka panjang hanya saja penggunaannya adalah sesuai kebutuhan dan apabila ada gejala saja. Sehingga sebaiknya jangan dikonsumsi secara terus-menerus. Apabila gejala rhinitis alergi semakin parah, anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk penobatan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.

Berdasarkan gejala yang Anda alami, kemungkinan besar Anda mengalami alergi. Hidung sensitif, bersin-bersin, dan ingus yang tidak berhenti adalah gejala umum dari alergi. Obat loratadine yang Anda minum adalah antihistamin yang membantu mengurangi gejala alergi. Obat ini aman untuk dikonsumsi jangka panjang jika diresepkan oleh dokter. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dosis dan durasi penggunaan yang tepat.

Selain itu, gatal di tenggorokan, hidung, dan telinga juga bisa menjadi gejala alergi. Untuk mengatasi alergi jangka panjang, Anda bisa mencoba menghindari pemicu alergi, seperti debu, serbuk sari, dan udara dingin. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif, seperti kortikosteroid atau suntikan alergi. Selalu konsultasikan gejala Anda dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Semoga bermanfaat!

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.