🔥 Diskusi Menarik

Halo dok, saya anak kos, izin bertanya kenapa setiap selesai

Halo dok, saya anak kos, izin bertanya kenapa setiap selesai perjalanan jauh menggunakan mobil langit-langit mulut saya mengalami bengkak seperti ada air dalam bengkakan tu, kemudian bisa pecah seiring berjalannya waktu dan menjadi luka seperti sariawan berwarna putih di pinggirnya berwarna merah dok? Saya sudah berobat 2 kali di puskesmas setiap sudah minum obat sakitnya hilang namun akan mengulang lagi saat perjalanan jauh menggunakan mobil, memang saya pemabuk perjalanan jadi saya mengonsumsi permen dan kurang air putih saat perjalanan jauh untuk menghindari mabuk perjalanan dok, mohon arahannya dok.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda,


Kemungkinan bengkak yang anda rasakan karena mukokel. Mukokel merupakan benjolan nonkanker berisi lendir yang terbentuk pada kelenjar ludah. Kondisi yang juga dikenal sebagai kista mukosa ini terjadi karena adanya kerusakan pada saluran air liur. Benjolan paling sering sering muncul pada bagian dalam bibir bawah. Pada beberapa kasus, benjolan mukokel juga bisa muncul pada gusi, lidah, atau langit-langit mulut. Mukokel merupakan salah satu gangguan pada mulut yang cukup umum. Menurut data kasus yang dimuat dalam buku Mucocele And Ranula oleh Huzaifa dan Soni (2022), diperkirakan ada sekitar 2,4 kasus kista mukosa per 1.000 orang. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang-orang berusia muda, dengan 70% di antaranya berusia kurang dari 20 tahun.


Ciri utama mukokel yaitu munculnya benjolan tanpa gejala dan rasa sakit di dalam rongga mulut. Benjolan ini tumbuh secara tiba-tiba dan ukurannya dapat melebar. Berdasarkan letak kemunculannya, kista mukosa terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

- Mukokel superfisial: jenis yang paling umum, tumbuh di atas lapisan kulit dalam mulut.

- Mukokel klasik: muncul di atas lapisan submukosa yang ada di bawah mukosa.

- Kista mukosa dalam: tumbuh di lapisan bawah selaput lendir.


Ukuran benjolan bervariasi pada setiap orang. Kebanyakan benjolan ukurannya lebih kecil dari 1 cm, tetapi ada pula kasus benjolan yang membesar hingga mencapai 4 cm. Benjolan mukokel superfisial berwarna kebiruan dan agak transparan. Sementara itu, benjolan yang tumbuh di lapisan lebih dalam memiliki tampilan merah cerah. Warna merah ini juga berasal dari perdarahan yang terjadi di dalam benjolan.


Seperti yang telah disebutkan, pada dasarnya benjolan bisa terbentuk ketika saluran dalam kelenjar ludah mengalami kerusakan. Air liur mengalir dari kelenjar ludah melalui saluran kecil untuk sampai ke mulut Anda. Bila salah satu saluran ini rusak, aliran air liur akan tersumbat dan membentuk benjolan. Hal ini bisa dipicu dari kebiasaan menggigit dan menghisap bibir bawah atau menyedot pipi ke dalam. Cedera pada wajah juga bisa menyebabkan kerusakan pada saluran air liur. Selain itu, mukokel bisa terjadi bila Anda lalai menjaga kebersihan gigi. Ketika Anda malas membersihkan gigi, bakteri akan semakin menumpuk. Bakteri tersebut dapat menyumbat kelenjar ludah dan menyebabkan kista.


Sebenarnya, dokter bisa langsung mendiagnosis benjolan mukokel hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik. Meski demikian, ada kalanya dokter perlu melakukan prosedur lanjutan untuk benar-benar memastikan bahwa benjolan tersebut memang merupakan kista. Perlu diketahui, terdapat berbagai kondisi lain yang juga dapat menimbulkan benjolan di mulut, misalnya neoplasma atau abses gigi. Terkadang, tampilannya sulit dibedakan dengan benjolan mukokel. Berikut merupakan beberapa prosedur yang umum dilakukan untuk mendiagnosis kista pada lapisan mulut.

- Ultrasonografi (USG): dilakukan untuk mendapatkan gambaran organ dalam, termasuk memindai bagian dalam benjolan. Dari pemeriksaan ini, bisa diketahui apakah benjolan merupakan mukokel atau kondisi lain seperti abses.

- CT scan: biasanya dilakukan bila benjolan berukuran lebih besar serta dapat membantu menentukan tingkat pembengkakan sebagai pertimbangan untuk operasi.

- Biopsi: pemeriksaan dengan melibatkan pengambilan sampel atau jaringan, dilakukan untuk memastikan apakah benjolan bersifat jinak atau ganas (berpotensi kanker).


Umumnya, benjolan kista pada mulut tidak memerlukan pengobatan. Kista bisa menghilang sendiri dalam waktu beberapa hari atau minggu. Namun, jika benjolan tak kunjung menghilang, bertambah besar, dan mulai mengganggu saat makan, Anda bisa memilih salah satu dari berbagai metode berikut ini.

1. Bedah eksisi -> Bedah eksisi merupakan salah satu prosedur yang paling sering disarankan untuk mengatasi mukokel pada kelenjar ludah minor. Prosedur ini dilakukan bila benjolan tidak kunjung menghilang, sering kambuh, atau menimbulkan gejala. Kemungkinan pasien mengalami kekambuhan setelahnya pun lebih rendah.

2. Aspirasi --> Aspirasi merupakan prosedur pengambilan cairan dari dalam benjolan untuk mengempiskan mukokel. Sayangnya, risiko mukokel tumbuh kembali setelah prosedur ini masih tinggi. Pasien masih memerlukan pembedahan bila ingin kista menghilang sepenuhnya

3. Marsupialisasi -> Marsupialisasi merupakan prosedur pembedahan untuk kista atau benjolan dengan ukuran yang lebih besar. Prosedur ini dapat mengurangi risiko komplikasi akibat eksisi bedah. Meski demikian, mukokel masih bisa kambuh lagi setelahnya.

4. Laser --> Bila Anda tidak ingin melakukan prosedur pembedahan, laser bisa menjadi pilihannya. Laser lebih sering dilakukan untuk mengatasi mukokel superfisial. Ingat, apa pun yang terjadi, jangan pernah mencoba memecahkan benjolan sendirian. Pasalnya, cara ini malah akan menyebabkan infeksi pada mulut. Bila Anda khawatir akan benjolan yang tak kunjung menghilang, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.


Apabila keluhan semakin parah sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter gigi speailis penyakit mulut.


Sekian dan terima kasih


2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Bengkak pada langit-langit mulut yang Anda alami setelah perjalanan jauh dengan mobil bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah iritasi akibat dehidrasi, terutama jika Anda mengonsumsi permen dan kurang minum air putih. Dehidrasi dapat menyebabkan jaringan di mulut menjadi kering dan lebih rentan terhadap luka atau sariawan. Selain itu, pergerakan mobil yang konstan dapat menyebabkan trauma ringan pada jaringan mulut, terutama jika Anda mengunyah permen atau makanan keras. Luka yang muncul seperti sariawan berwarna putih dengan pinggiran merah adalah tanda dari infeksi jamur atau iritasi yang mungkin terjadi akibat kondisi mulut yang kering. Sariawan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida, yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melemah atau saat mulut tidak dalam kondisi optimal. Saran saya, cobalah untuk meningkatkan asupan cairan Anda selama perjalanan. Minumlah air putih secara teratur dan hindari terlalu banyak mengandalkan permen untuk mengatasi mabuk perjalanan. Anda juga bisa mencoba mengunyah permen karet tanpa gula untuk menjaga kelembapan mulut. Jika masalah ini terus berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi atau spesialis THT untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mereka dapat memberikan penanganan yang lebih tepat dan mungkin merekomendasikan obat atau perawatan yang sesuai untuk mencegah terjadinya luka di mulut Anda. Jaga kesehatan mulut Anda dengan rutin berkumur dan menjaga kebersihan gigi.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.