Gigi Ompong Dan Berantakan Orantua

Halo Bapak Feri, terima kasih atas pertanyannya.

Berdasarkan keluhan yang Bapak sampaikan, terdapat beberapa kasus. Saya akan jelaskan satu persatu..

1. Gigi depan rahang bawah ompong : pada kondisi gigi hilang dan sudah dicabut, perawatan yang paling tepat adalah menggunakan gigi tiruan, untuk dapat mengembalikan fungsi bicara, fungsi kunyah, dan estetika, serta mencegah terjadinya perubahan posisi pada gigi-gigi disebelahnya atau gigi lawannya menjadi bergeser menuju ruang yang kosong. Terdapat berbagai jenis gigi tiruan yang dapat dipilih dan tentu akan disesuaikan dengan kondisi dan kasus Bapak, sehingga memerlukan pemeriksaan terlebih dahulu. Namun secara umum, gigi tiruan terbagu menjadi 2, yaitu gigi tiruan lepasan serta gigi tiruan cekat/permanen yang disebut juga dengan dental bridge (gigi tiruan jembatan) maupun implan gigi, dimana gigi tiruan ditanam di dalam tulang.
2. Gigi atas renggang dan goyang : kondisi ini kemungkinan dapat disebabkan karena gigi lawannya yaitu gigi-gigi depan rahang bawah telah hilang serta gigi atas kiri juga telah hilang dan tidak diganti dengan gigi tiruan. Akibatnya gigi gigi depan rahang atas akan bergeser satu persatu menuju ruang yang kosong sehingga timbul celah antar gigi dan menjadi renggang. Selain itu, beban kunyah yang diterima gigi gigi tersebut menjadi tidak ideal dan tidak seimbang, karena terdapat banyak kehilangan gigi, sehingga jaringan pendukung gigi-gigi depan rahang atas tersebut, disebut dengan jaringan periodontal yang terdiri dari gusi, sementum, ligamen, dan tulang alveolar mengalami keradangan atau disebut dengan kondisi Periodontitis yang ditandai dengan terjadinya kegoyangan pada gigi. Perawatan pada gigi depan rahang atas yang renggang dan goyang juga memerlukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen jika diperlukan, untuk melihat kekuatan tulang yang mendukung gigi. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, jaringan pendukung gigi masih baik dan masih dapat menyokong gigi, sehingha gigi masih dapat dipertahankan, maka dokter gigi kemungkinan akan merekomendasikan untuk dilakukan tindakan perawatan orthodonti untuk merapatkan dan menutup celah antar gigi atau melakukan tindakan splinting untuk mempertahankan posisi gigi agar tidak goyang lagi. Namun, jika kondisi jarIngan pendukung gigi yang tersisa kurang kuat untuk menyokong gigi atau kegoyangan pada gigi tersebut sudah sangat parah, maka dokter gigi akan merekomendasikan untuk dilakukan pencabutan gigi dan kemudian membuat gigi tiruan untuk mengembalikan fungsi kunyah, bicara, dan estetika Anda.
3. Kondisi 2 gigi kiri rahang atas yang ompong, namun diantaranya terdapat 1 gigi yang utuh : Kondisi ini memerlukan pemeriksaan klinis lebih detail dahulu untuk menentukan perawatan. Yang jelas, gigi yang sudah ompong harus diganti dengan gigi tiruan. Jika 1 gigi yg terletak diantara keduanya tersebut dalam kondisi sehat dan jaringan pendukung gigi tersebut juga masih baik, maka 1 gigi yang terdapat diantara gigi yg ompong tersebut dapat digunakan sebagai gigi penyangga dalam pembuatan gigi tiruan. Namun jika dari hasil pemeriksaan, 1 gigi yg tersisia tersebut dalam kondisi tidak baik dan indikasi untuk dilakukan pencabutan, maka dokter gigi akan melakukan pencabutan gigi terlebih dahulu, sebeluk membuat gigi tiruan.

Untuk biaya dan waktu yang dibutuhkan tergantung dari tingkat keparahan kasus dan rencana perawatan yang dilakukan, Pak. Tidak dapat dipastikan sebelum dilakukan pemeriksaan secara langsung. Oleh karena itu, saran saya, sebaiknya Bapak dapat memeriksakan kondisi gigi dan mulut Bapak terlebih dahulu ke dokter gigi terdekat untuk dilakukan pemeriksaan klinis maupun penunjang jika diperlukan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter gigi akan menentukan urutan rencana perawatan yang komprehensif sesuai kondisi Bapak. Sedangkan berapa lama hasil perawatan nantinya bertahan, juga sangat bervariasi, tergantung dari gaya hidup sehari - hari, jenis bahan gigi tiruan yang dipilih, kebersihan rongga mulut, dan lain-lain. Sehingga sebaiknya memang perlu kontrol rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Demikian, semoga membantu.