halo dok, kurleb 3minggu sy mengalami luka di sudut mulut bagian dlm. nyeri nya sudah hilang tapi lukanya blm menutup. knp ya dok? takut mau ke faskes
Gigi Geraham Bungsu Membuat Saya Uji Nyali #SharingWithHS
Membayangkan impaksi gigi geraham bungsu ini membuat saya merasa ngilu lagi sebab saya sudah pernah merasakannya, sekitar 4 tahun yang lalu.
Bermula dari gigi geraham bawah paling ujung ini muai tumbuh. Awalnya gak ada rasa apa-apa dan semua terlihat baik-baik saja. Tapi, beberapa waktu berlalu, terkadang ada ngilu yang mulai timbul tenggelam. Kadang muncul, kadang hilang, begitu saja. Sampai akhirnya, ngilu itu muncul terlalu sering dan sampai mengganggu aktivitas saya.
Awalnya saya periksa ke klinik dan diberi obat pereda nyeri berupa asam mefenamat dan parasetamol kalau gak salah. Reda sih nyerinya, tapi saya khawatir ketika obat ini habis, nyerinya muncul lagi. Jadi saya minta rujukan saja dari klinik untuk cabut gigi di rumah sakit (karena cabut gigi geraham bungsu ini tidak bisa dilakukan di klinik itu).
Berangkatlah saya ke RSUD yang ditunjuk itu. Disana, dokter hanya bilang akan melakukan
tindakan mematikan syaraf gigi saja tanpa mencabutnya. Saya baru tahu kalau gigi saya ternyata dilubangi dan diberi sejenis zat arsen dan ditambal kembali supaya zat arsen itu tidak menyebar kemana-mana.
Jangan tanya bagaimana rasanya. Waktu tindakan itu sih gak berasa sama sekali ya, tapi
setelahnya, aduuhh, saya sampai nangis sepanjang perjalanan dari ruang dokter menuju ruang farmasi untuk ambil obat pereda nyerinya. Untung kondisinya sepi, jadi gak nunggu waktu lama untuk bisa langsung minum obat pereda nyerinya itu.
Oh iya, asisten dokter itu bilang untuk membongkar tambalan gigi saya setelah
seminggu, dan dapat dilakukan di klinik terdekat (tidak harus ke RSUD lagi). Nantinya akan ada pemberitahuan dari RSUD untuk dilakukan tindakan berikutnya.
Beberapa bulan berlalu, tapi dokter dari RSUD itu tidak memberi kabar lagi. Gigi saya yang sudah dibongkar tambalannya sejak lama mulai berulah lagi. Cenat cenut lagi, bahkan nyerinya sampai ke kepala dan tentu saja mengganggu aktivitas saya.
Akhirnya, saya kembali ke klinik untuk langsung meminta rujukan kembali. Kali ini saya ingin ke RS swasta yang sudah terkenal baik pelayanannya dan memuaskan. Disana,
dokter menyarankan untuk minum obat dahulu sampai nyeri di gigi saya hilang, baru bisa dilakukan tindakan cabut gigi.
Seminggu kemudian, saya kembali lagi karena merasa gigi geraham saya sudah tidak terasa
sakit dan siap untuk dieksekusi. Saya yang pada dasarnya penakut ini, makin deg-degan kala dokter mulai menyiapkan peralatannya dan mendudukkan saya di kursi pasien.
Sungguh, cabut gigi ini berasa uji nyali bagi saya. Tapi, ternyata proses cabut gigi saya ini berlangsung kurang dari 5 menit! Sangat berbeda dengan apa yang sudah saya baca di beberapa artikel sebelumnya. Saya kira akan ada semacam operasi kecil, dari gusi yang disobek, pemecahan gigi menjadi beberapa bagian, lalu menjahit gusi, dan lain-lain.
Tapi bersyukur sekali saya tidak merasakan itu semua. Dari awal proses ditangani dokter ini,
saya tidak merasa sakit sama sekali. Pekerjaannya juga rapih, tempatnya bersih,
dan cepat. Saya diberi obat pereda nyeri kalau-kalau ada nyeri kembali, tapi obat itu tidak saya habiskan, hehe.
Alhamdulillah,
sekarang saya terbebas dari gigi geraham bungsu yang sempat membuat saya uji nyali. #SharingWithHS
0 komentar
Terbaru