halo dok, kurleb 3minggu sy mengalami luka di sudut mulut bagian dlm. nyeri nya sudah hilang tapi lukanya blm menutup. knp ya dok? takut mau ke faskes
dok ijin bertanya sekitar 5 bulan lalu saya menjalani operasi
dok ijin bertanya sekitar 5 bulan lalu saya menjalani operasi pengangkatan amandel dok, nah terus bagian uvala saya membekak dok 1 bulan terkhir ini dok itu kenapa yaa penyebab nya, atau mungkin masih efek dari operasi amandel
2 komentar
Terbaru
Halo Siti, terima kasih atas pertanyaan anda.
Uvula bengkak atau uvulitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan kecil yang menggantung di atas mulut bagian belakang. Umumnya, uvulitis berhubungan dengan peradangan pada bagian mulut lain, seperti langit-langit mulut, amandel, atau tenggorokan (faring). Peradangan adalah respons otomatis dari tubuh terhadap cedera, reaksi alergi, atau penyakit tertentu. Kondisi peradangan ini juga termasuk iritasi, gatal, bengkak, atau sensasi terbakar pada mulut. Ketika sistem kekebalan tubuh tidak bisa menghilangkan virus dan bakteri, uvula bisa terinfeksi kemudian bengkak.
Uvulitis membuat penderitanya merasa ada sesuatu yang tersangkut di belakang tenggorokan. Selain itu, Anda bisa mengalami kesulitan menelan sampai perubahan suara. Untuk lebih jelasnya, berikut gejala uvulitis atau uvula bengkak:
- demam,
- merasa ada sesuatu di tenggorokan,
- batuk-batuk,
- tersedak,
- nyeri saat menelan,
- produksi air liur berlebih, dan
- nafsu makan berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
Berikut penyebab uvula bengkak dari yang umum sampai langka.
1. Infeksi -> Penyebab uvula membengkak yang cukup umum adalah infeksi karena penyakit flu, batuk croup, dan radang tenggorokan. Bahkan, flu biasa juga bisa menyebabkan uvula membesar yang mengganggu aktivitas. Selain membuat uvula bengkak, infeksi juga menimbulkan gejala lain, seperti:
- batuk,
- kelelahan,
- hidung tersumbat,
- demam,
- pembengkakan kelenjar getah bening,
- pegal-pegal,
- tenggorokan nyeri dan memerah.
Saat konsultasi, dokter akan mendeteksi penyebab infeksi tersebut dari virus atau bakteri. Umumnya, infeksi terjadi karena virus dan tidak memerlukan pengobatan. Akan tetapi, kalau infeksi karena bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk pengobatan, mengutip dari University of Florida Health.
2. Alergi -> Bukan hanya membuat gatal, alergi juga bisa memicu pembengkakan pada uvula. Reaksi alergi bisa berbeda pada masing-masing orang. Makanan dan minuman seperti susu, kacang, telur, atau buah-buahan tertentu bisa menjadi pemicu alergi. Biasanya, reaksi alergi tidak hanya membuat uvula bengkak, kondisi lain seperti:
- hidung berair,
- bersin-bersin, dan
- mata berair.
Alergi bisa Anda atasi dengan menjauhi alergen atau penyebabnya. Dokter akan memberikan obat untuk meredakan pembengkakan untuk mengantisipasi kondisi semakin parah. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antiinflamasi untuk membantu mengatasi gejala.
3. Penggunaan obat-obatan -> Beberapa jenis obat-obatan bisa memicu uvula membesar sebagai efek samping. Obat jenis NSAID seperti acetaminophen, aspirin, dan ibuprofen memang bisa mengobati peradangan. Namun, pada sebagian orang bisa memicu pembengkakan uvula. Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan uvula bengkak yaitu sebagai berikut.
- Ipratropium bromide: obat asma atau masalah pernapasan lain
- ACE inhibitor: obat tekanan darah tinggi, diabetes, gagal jantung dan kondisi yang mengencangkan pembuluh darah.
4. Mendengkur -> Pada kasus yang jarang, mendengkur bisa membuat uvula bengkak. Kondisi ini bisa terjadi ketika dengkuran menggetarkan uvula dengan sangat kuat, kemudian membuat uvula iritasi dan bengkak. Jenis mendengkur yang parah ini bisa berasal dari sleep apnea, yakni kondisi yang membuat dengkuran keras sampai henti napas.
5. Genetik -> Penyebab dari uvula yang membesar bisa karena faktor genetik, ketika salah satu orangtua atau keluarga memiliki kondisi tersebut. Mengutip dari National Organization for Rare Disorders, kondisi langka ini bernama Angioedema herediter. Angioedema herediter adalah kondisi ketika cairan terkumpul di sekitar pembuluh darah. Selanjutnya, pembuluh darah tersebut menghentikan aliran cairan getah bening di tubuh. Bila Anda memiliki kondisi langka ini, ada kemungkinan bagian tubuh lain membengkak, sebut saja tangan, kaki, kelopak mata, bibir, sampai area genital. Untuk memastikan diagnosis Angioedema herediter, dokter akan melakukan pemeriksaan darah. Kondisi ini belum ada obatnya, tetapi perawatan bisa membantu mencegah kondisi lebih parah.
6 . Cedera -> Selain infeksi dan alergi, uvula bengkak bisa terjadi karena cedera pascaoperasi. Beberapa cedera yang membuat uvula membesar yaitu sebagai berikut.
- Intubasi, yakni menempatkan tabung pernapasan di tenggorokan.
- Endoskopi, yakni memasukkan kamera kecil untuk melihat saluran cerna.
- Komplikasi pengangkatan amandel.
- Kerusakan karena refluks asam lambung (GERD).
- Sering muntah.
Umumnya, uvulitis bisa mereda dengan sendirinya selama 1-2 hari. Pada beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan penyebab uvula membesar.
Berikut beberapa cara mengobati uvula yang bengkak.
- Antibiotik: meredakan infeksi karena bakteri
- Steroid: meredakan bengkak pada uvula
- Antihistamin: mengatasi reaksi alergi
Sementara itu, dokter juga akan menyarankan untuk melakukan perawatan rumahan untuk mengobati uvulitis. Beberapa perawatan rumahan untuk mengatasi uvula yang bengkak yaitu:
- istirahat yang cukup,
- perbanyak minum air putih,
- berkumur dengan campuran air hangat dan garam untuk mengurangi bengkak,
- mengonsumsi pelega tenggorokan,
- tidak merokok dan hindari asapnya.
bila keluhan semakin memburuk, sebaiknya anda berobat ke dokter spesialis THT.
Sekian dan terima kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Tidak cukup data untuk menjawab. Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?Related content