Bau mulut

Hallo, aku mau tanya kenapa kita udah sering sikat gigi tapi masi bau mulutnya,

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
22
2

2 komentar

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Bau mulut atau disebut juga halitosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi faktor lokal, faktor sistemik, dan faktor psikologis.

  1. Faktor lokal adalah penyebab yang berasal dari gigi dan mulut,meliputi tingkat kebersihan rongga mulut yang buruk, adanya gigi yang infeksi akibat berlubang atau gigi yang sisa akar, adanya karang gigi yang menumpuk baik di permukaan gigi atau dibawah gusi, terjadi infeksi gusi (gingivitis), infeksi jaringan pendukung gigi (periodontitis), hingga adanya infeksi jamur pada lidah atau mukosa yang ditandai dengan lesi putih pada lidah atau mukosa (jaringan lunak rongga mulut). Infeksi jamur pada lidah atau mukosa rongga mulut juga akan ditandai dengan timbulnya rasa asam dan pahit baik pada lidah atau rongga mulut. Walau sudah rajin menyikat gigi, sebaiknya tetap kontrol rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut Anda serta untuk membersihkan karang gigi.
  2. Faktor sistemik adalah penyebab bau mulut yang berasal dari kondisi sistemik tubuh, seperti kondisi xerostomia (mulut kering) yang dapat disebabkan oleh karena gangguan pada kelenjar air liur di rongga mulut, sehingga jumlah air liur yang dikeluarkan sedikit dan kualitas air liur juga terganggu. Penyebab lain xerostomia adalah adanya penyakit sistemik seperti pada penderita diabetus melitus, hipertensi, gangguan lambung atau gangguan hormonal, kurangnya asupan air putih dan tidak seimbangnya asupan nutrisi pada tubuh, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, konsumsi makanan beraroma kuat, seperti petai, durian, atau bawang.
  3. Faktor psikologis berhubungan dengan stres atau kecemasan yang dapat mempengaruhi laju aliran air liur atau pada penderita halitofobia, disebut halitosis delusional atau halitosis psikosomatik), yaitu pada orang-orang yang merasa dirinya menderita bau mulut, padahal sebenarnya tidak. Perilaku orang lain tertentu, seperti menutup hidung atau menjaga jarak saat berbicara, bisa langsung diartikan sebagai tanda bahwa lawan bicara sedang terganggu dengan napasnya. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius dan situasi traumatis dalam kehidupannya dan harus segera menemui psikolog.


Saran saya, sebaiknya Anda dapat menemui dan berkonsultasi langsung ke dokter gigi terdekat untuk memeriksakan kondisi gigi dan rongga mulut Anda dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh termasuk kualitas dan kuantitas air liur Anda. Nantinya dokter gigi akan menyampaikan kemungkinan yang paling mendekati dari penyebab bau mulut Anda dan melakukan perawatan terhadap penyebab-penyebab dari faktor lokal jika ada. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter gigi juga akan menyusun rencana perawatan gigi dan mulut yang tepat untuk Anda, termasuk memberikan rujukan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratoris atau rujukan untuk pemeriksaan kondisi sistemik ke dokter spesialis penyakit dalam maupun rujukan ke psikolog, jika diperlukan.


Untuk saat ini berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan dan terapkan di rumah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut Anda dengan tepat :

  1. Menyikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
  2. Menggunakan pasta gigi mengandung fluoride dan bulu sikat yang lembut
  3. Sikat gigi selama 2 menit
  4. Berikan tekanan ringan saat menyikat gigi dan sikat gigi dengan gerakan vertikal dari arah gusi ke gigi
  5. Menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik non alkohol untuk mencegah mulut kering.
  6. Bersihkan daerah sela antar gigi menggunakan dental floss/benang gigi
  7. Sikat permukaan lidah dengan pembersih lidah/tongue cleaner dari arah pangkal lidah ke arah depan.
  8. Hindari merokok atau konsumsi minuman beralkohol
  9. Konsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang
  10. Cukupi kebutuhan air putih 2 liter per hari
  11. Hindari konsumsi makanan/minuman yang beraroma kuat
  12. Rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 3-6 bulan sekali.


Demikian, semoga membantu.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Bau mulut yang tetap ada meskipun sudah sering menyikat gigi bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain selain kebersihan gigi semata. Menyikat gigi memang penting, namun ada penyebab lain yang mungkin tidak teratasi hanya dengan menyikat gigi:

Beberapa penyebab umum bau mulut yang persisten antara lain:

  1. Karang Gigi: Plak gigi yang tidak dibersihkan dengan baik akan mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi mengandung bakteri yang menghasilkan senyawa sulfur penyebab bau mulut. Karang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi; diperlukan tindakan scaling gigi oleh dokter gigi secara rutin.
  2. Gigi Berlubang dan Penyakit Gusi: Bakteri di gigi berlubang atau infeksi pada gusi (radang gusi) dapat menimbulkan bau tidak sedap. Sekitar 80% kasus bau mulut memang berasal dari masalah gigi.
  3. Bakteri pada Lidah: Permukaan lidah yang tidak dibersihkan juga bisa menjadi tempat penumpukan bakteri penghasil bau. Disarankan menggunakan alat pembersih lidah.
  4. Mulut Kering (Xerostomia): Kurangnya produksi air liur menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri, karena air liur berfungsi membersihkan mulut. Mulut kering bisa disebabkan oleh kurang minum, bernapas melalui mulut, atau efek samping obat-obatan tertentu.
  5. Kondisi Medis Lain: Beberapa kondisi kesehatan dapat memicu bau mulut, seperti refluks asam lambung (GERD), infeksi pada hidung, tenggorokan (misalnya sinusitis atau radang amandel), atau bahkan gangguan pada ginjal atau hati.
  6. Makanan dan Kebiasaan: Konsumsi makanan beraroma kuat (seperti bawang putih atau bawang bombay), kopi, alkohol, atau kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan bau mulut. Jika bau mulut Anda tidak hilang meskipun sudah rutin menyikat gigi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter gigi dapat membantu mengidentifikasi penyebab pastinya dan memberikan penanganan yang sesuai, seperti scaling, penambalan gigi berlubang, atau merujuk Anda ke spesialis lain jika penyebabnya adalah kondisi medis non-gigi.
1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.