Anak saya umur 3 tahun, gusi nya bengkak dan ada

Anak saya umur 3 tahun, gusi nya bengkak dan ada nanah nya, apakah ini termasuk abses gigi, gigi depan nya pernah jatuh dan patah sebelah dan karies juga, mau di ajak ke dokter gigi tapi anak nya tidak mau, apa bisa di obati di rumah dok?

Terimakasih

Peringatan: Gambar berikut bisa jadi mengganggu bagi Anda. Kebijaksanaan pemirsa disarankan
Anak saya umur 3 tahun, gusi nya bengkak dan adaAnak saya umur 3 tahun, gusi nya bengkak dan ada
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
139
1

1 komentar

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Berdasarkan keluhan anak Anda, oleh karena gigi depan anak Anda saat jatuh mengalami trauma keras hingga patah, kemungkinan pulpa yaitu bagian terdalam di gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah menjadi terbuka dan meradang. Oleh karena tidak segera mendapat tindakan perawatan yang tepat, maka infeksi bakteri dapat mudah masuk ke pulpa yang terbuka, sehingga selanjutnya bakteri menyebar ke jaringan sekitar gigi dan menimbulkan komplikasi keradangan dan infeksi pada gusi. Kondisi juga diperparah karena dari foto yang dilampirkan, gigi sebelahnya juga berlubang dan sayangnya belum dirawat.


Gusi yang membengkak menonjol disertai nanah, kemungkinan merupakan bentuk komplikasi yang disebut abses dan butuh penanganan segera, untuk mencegah komplikasi infeksi lebih lanjut pada jaringan yang lebih dalam dan luas.


Untuk kondisi ini, tidak dapat ditangani secara mandiri, namun harus dengan perawatan di dokter gigi. Sebaiknya Anda dapat memeriksakan dan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak (Sp.KGA) yang lebih berkompeten dan memiliki metode khusus untuk anak-anak, supaya lebih menyenangkan dan minim trauma pada anak Anda yang masih 3 tahun. Sebelumnya, Anda dapat mengajak anak Anda bermain peran dokter-dokteran, membaca atau menonton video pemeriksaan ke dokter gigi, dan mengajak anak sekedar melihat bangunan klinik tempatnya ia akan diperiksa nanti, supaya anak belajar mengenal lingkungan dahulu.


Pada pemeriksaan pertama, jika anak kurang kooperatif, dokter gigi mungkin hanya melakukan pemeriksaan dan pengenalan alat-alat kedokteran saja. Di kunjungan berikutnya, diharapkan anak lebih kooperatif untuk menerima perawatan.


Nantinya dokter gigi akan melakukan pemeriksaan klinis dan penunjang berupa rontgen foto, untuk memastikan kondisi dan tingkat keparahan kondisi gigi tesebut. Jika masih dapat dipertahankan, gigi susu akan dilakukan perawatan saluran akar dan selanjutnya dilakukan perawatan restoratif, seperti tambal gigi atau pembuatan mahkota gigi tiruan. Namun, jika berdasarkan hasil pemeriksaan memang kondisi gigi tidak memungkinkan dipertahankan, misalnya akibat infeksi yang sudah meluas atau kerusakan gigi yang parah, seperti fraktur horizontal pada akar dan lain-lain, maka dokter gigi baru akan lebih menyarankan untuk dilakukan pencabutan gigi susu sebelum waktu normalnya tanggal, untuk mencegah komplikasi serius lebih lanjut yang justru lebih berbahaya. Selanjutnya setelah pencabutan gigi susu, dokter gigi akan memasang Space maintainer, yaitu akat khusus yang dibuat untuk menjaga ruang pasca pencabutan gigi, untuk tempat gigi permanen penggantinya nanti tumbuh di usia 6-8 tahun. Selain itu, alat tersebut juga dapat membantu dan mengembalikan fungsi bicara, fungsi penguyahan dan fungsi estetika dari gigi susu yang hilang pada anak Anda.


Demikian, semoga membantu.

3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.