Terapi insulin
Berapa lama kaa terapi insulin bagi penderitaan diabetes apakah selamanya. BB sy naik trus apakah itu berbahaya
Berapa lama kaa terapi insulin bagi penderitaan diabetes apakah selamanya. BB sy naik trus apakah itu berbahaya
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Fiya, terima kasih atas pertanyaan anda.
Banyak yang menganggap, ketika Anda sudah diresepkan insulin suntik, maka selamanya Anda harus melakukan suntik. Nyatanya, tidaklah demikian. Berapa lama Anda harus suntik insulin sangat tergantung dengan perkembangan kondisi masing-masing pasien. Umumnya, penderita diabetes tipe 2 tidak harus suntik insulin seumur hidupnya. Beberapa dari mereka bisa lepas suntik ketika kondisinya dianggap dokter telah mampu tanpa insulin. Akan tetapi, banyak juga yang harus memakainya hingga bertahun-tahun akibat penyakit komplikasi diabetes yang muncul. Lantas, bagaimana dengan diabetesi tipe 1? Sayangnya, hingga kini terapi insulin masih menjadi pengobatan utama untuk mengontrol gula darah pada DM tipe 1. Tak mampunya tubuh memproduksi insulin sama sekali membuat mereka harus menggunakan insulin suntik seumur hidup.
Cara menurunkan berat badan pasien diabetes melitus :
1. Olahraga -> Dalam program penurunan berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bagi pasien diabetes dianjurkan sebanyak 150 menit per minggu. Lama waktu tersebut bisa dibagi ke dalam 5 hari dengan rata-rata sekitar 30 menit setiap harinya. Jika merasa sanggup, durasi olahraga bisa dibagi menjadi 1 jam per hari selama 3 hari dalam satu minggu. Olahraga untuk diabetes yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti, lari, jogging, berenang, senam, atau bersepeda. Aktivitas olahraga juga bisa dilakukan di rumah, misalnya jalan kaki, lari di tempat menggunakan alat treadmill dan senam mengikuti panduan virtual dari video di internet. Tidak perlu memasang target tinggi sampai memaksakan diri harus turun 5 kilogram (kg) dalam sebulan atau 10 kg dalam sebulan. Dalam prinsip diet untuk diabetes melitus yang terpenting adalah Anda tetap konsisten berolahraga atau menambah aktivitas fisik setiap harinya. Bahkan sebenarnya, Anda berhasil menurunkan berat badan 2 kg dalam sebulan saja sudah bagus. Jika ada tren penurunan secara gradual alias sedikit demi sedikit tentunya juga lebih baik.
2. Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan kalori -> Diabetesi diharapkan bisa mempertahankan pola asupan makanan yang seimbang. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengontrol dan menghitung kalori di setiap porsi makanan. Jumlah asupan makanan saat untuk para diabetesi bisa berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, dan tingginya kadar gula darah seseorang. Untuk menghitung kebutuhan kalori tersebut, biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Sebagai gambaran, Anda bisa mencoba kalkulator kebutuhan kalori dari Hello Sehat. Pada prinsipnya, menurut Kementerian Kesehatan RI, komposisi kebutuhan kalori harian yakni 60-70% berasal dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein, dan 20-15% berasal dari lemak. Untuk pasien diabetes, jumlah asupan kolesterol juga sebaiknya dibatasi kurang dari 300 miligram (mg) per hari. Selain itu, diabetesi sebaiknya meningkatkan konsumsi serat yang mudah larut sebanyak 25 gram per hari. Jadi, pasien diabetes juga tetap menyantap makanan berlemak, karbohidrat, dan protein asalkan sesuai dengan porsinya.
3. Mengutamakan makanan bernutrisi -> Menjaga kadar gula darah adalah kunci hidup sehat bagi pasien diabetes. Namu, apa artinya hal tersebut bila diabetesi tidak bisa makan enak ?Sederhananya, pasien diabetes bisa menyantap berbagai jenis makanan selama masih dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian. Di samping itu, Anda tetap perlu mempioritaskan konsumsi makanan untuk diabetes yang lebih bernutrisi, seperti sayur-sayuran, buah, biji-bijian, ikan, daging rendah lemak, dan makanan yang mengandung susu. Makanan seperti cokelat, eskrim, kue, sate kambing, atau alkohol masih boleh dikonsumsi, tetapi tetap harus dibatasi jumlahnya. Dalam prinsipnya, berikut ini adalah jenis-jenis makananan pantangan diabetes yang perlu Anda batasi konsumsinya:
- Makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
- Minuman dengan tambahan pemanis atau gula, seperti jus, soda, minuman kaleng, maupun minuman instan lainnya.
- Makanan tinggi garam (natrium).
- Permen, es krim, biskuit, atau makanan manis lainnya.
Jika Anda perlu menurunkan berat badan, spesialis gizi mungkin akan menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan tersebut atau memilih pengganti camilan diabetes yang lebih sehat. Untuk mengurangi berat badan, biasanya jumlah kalori akan dikurangi dan asupan lebih diutamakan pada jenis makanan yang rendah kalori, lemak, dan gula.
4. Menerapkan jadwal makan yang teratur -> Pasien diabetes diharapkan juga disiplin dalam menjalani pola makan yang teratur. Artinya, diabetesi perlu makan makanan sesuai jadwalnya setiap hari. Prinsip diabetes ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah, terutama pada pasien diabetes yang minum obat penurun gula darah ataupun mejalani terapi insulin. Saat berkonsultasi dengan spesialis gizi, Anda bisa merencanakan jadwal makan yang disesuaikan dengan aktivitas harian dan pengobatan diabetes yang dijalani. Secara umum, jadwal makan yang sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus meliputi:
- 3 kali makanan utama yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam,
- 2-3 kali makanan selingan (camilan) di antara makan siang dan makan malam.
Namun ada baiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penyakit dalam konsultan endokrin metabolik.
Sekian dan Terima Kasih