Obat flu
Apa obat flu yg aman di konsumsi wanita usia 40th ya dokter?
Apa obat flu yg aman di konsumsi wanita usia 40th ya dokter?
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Hera, terima kasih atas pertanyaan anda.
Berikut beberapa rekomendasi obat flu yang bisa digunakan :
1. Paracetamol -> Paracetamol bukan obat flu paling ampuh, tapi mampu membantu meringankan gejala penyerta flu. Biasanya, orang yang sakit flu akan mengalami serangkaian gejala, seperti demam, sakit kepala, serta badan nyeri atau pegal-pegal. Paracetamol dapat membantu meredakan berbagai gejala tersebut. Obat ini cenderung aman dan ampuh untuk semua kalangan, termasuk anak-anak, orang dewasa, wanita hamil, serta ibu menyusui. Namun, jika Anda sedang minum obat lain, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.
2. Ibuprofen -> Sama seperti paracetamol, ibuprofen juga merupakan salah satu obat paling ampuh untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang akibat flu. Anda bisa membeli obat ini tanpa resep dokter. Ibuprofen adalah obat golongan nonsteroid anti-inflamasi (NSAID). Obat ini bekerja dengan dua cara. Pertama, ibuprofen bertugas untuk menghambat produksi senyawa kimia tertentu yang menyebabkan peradangan dan nyeri. Kedua, obat ini mengurangi peradangan di tubuh sehingga mempercepat proses penyembuhan.
3. Obat antihistamin -> Obat flu lain yang bisa Anda beli di apotek adalah antihistamin. Antihistamin adalah obat flu paling ampuh jika gejala flu yang muncul juga diperparah oleh alergi. Antihistamin berguna untuk meredakan hidung meler, tenggorokan gatal, mata berair atau, bersin-bersin.Chlorpheniramine dan brompheniramine adalah dua contoh obat flu jenis antihistamin di apotek. Penting untuk diketahui kedua obat antihitamin ini dapat menyebabkan kantuk. Pastikan Anda tidak mengoperasikan mesn atau mengemudikan kendaraan setelah minum obat ini sampai efek samping mengantuknya hilang.Alternatifnya, Anda bisa minum obat antihistamin jenis lainnya, seperti fexofenadine, loratadine, dan cetrizine yang tidak membuat ngantuk. Beberapa obat antihistamin bisa berinteraksi dengan obat tertentu. Itu sebabnya, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum beli obat flu ini di apotek apabila memiliki riwayat penyakit ginjal, hati, dan asma.
4. Dekongestan -> Hidung tersumbat karena flu memang bikin sulit bernapas lega. Hidung tersumbat karena flu disebabkan oleh pembuluh darah di sinus yang meradang hingga membengkak. Ditambah dengan produksi lendir yang berlebihan, inilah yang semakin membuat Anda sulit bernapas. Kabar baiknya, Anda bisa membeli obat flu dekongestan di apotek tanpa resep dokter. Obat flu ini bekerja meredakan pembengkakan pada saluran hidung serta mengurangi produksi lendir agar Anda bisa bernapas lebih lega. Obat flu di apotek ini tersedia dalam berbagai sediaan yang meliputi pil, tablet, sirup, serta semprot hidung. Pseudoephedrine dan phenylephrine adalah jenis dekongestan yang bisa dijadikan obat flu paling ampuh. Namun, hati-hati. Sama seperti obat lainnya, dekongestan juga menyimpan efek samping yang harus diwaspadai. Efek samping dekongestan berkisar dari ringan hingga berat. Mengantuk, pusing, mulut dan tenggorokan terasa kering, sakit perut, sembelit, dan kesulitan untuk tidur adalah beberapa efek samping dekongestan yang ringan.
5. Ekspektoran -> Selain hidung tersumbat, flu juga bisa memicu batuk berdahak. Maka, obat flu yang paling ampuh untuk mengatasi gejala batuk dan pilek adalah ekspektoran. Obat ekspektoran berfungsi untuk mencairkan lendir di tenggorokan ketika flu dan batuk menyerang. Selain itu, obat ini dapat mengencerkan dahak yang menyelimuti paru-paru supaya bisa lebih mudah untuk dikeluarkan. Obat ekspektoran mengandung guaifenesin yang bertugas untuk meningkatkan kadar air di dalam lendir dan mengencerkannya. Guaifenesin juga bertugas untuk membuat Anda batuk-batuk supaya bisa mudah mengeluarkan dahak. Obat ekspektoran tersedia dalam sediaan sirup atau tablet. Anda bisa mengonsumsi obat ini sebelum atau setelah makan sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera di label kemasan. Setelah minum obat, Anda disarankan untuk banyak minum air putih. Asupan cairan yang cukup dapat membantu mengencerkan dahak dan melegakan saluran napas Anda.
Namun ada baiknya anda berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Untuk mengatasi gejala flu pada wanita usia 40 tahun, ada beberapa obat yang umumnya aman dikonsumsi. Namun, penting untuk diingat bahwa sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.:Beberapa obat yang umum digunakan untuk mengatasi gejala flu meliputi:
Analgesik dan antipiretik: Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan demam, nyeri, dan sakit kepala yang sering terkait dengan flu. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan membaca petunjuk penggunaan dengan teliti.
Dekongestan: Obat dekongestan dapat membantu mengurangi pembengkakan dan sumbatan pada saluran pernapasan, sehingga membantu meredakan hidung tersumbat. Namun, obat ini sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan hanya untuk jangka waktu yang singkat, karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping.
Ekspektoran: Jika Anda mengalami batuk berdahak, obat ekspektoran dapat membantu melonggarkan dahak dan memfasilitasi pengeluarannya. Pastikan untuk memilih obat yang sesuai dengan gejala Anda dan mengikuti petunjuk penggunaan yang diberikan.
Selain obat-obatan, penting juga untuk menjaga kebersihan diri, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi serta banyak cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Namun, ingatlah bahwa setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang unik, dan respons terhadap obat-obatan dapat bervariasi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat flu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Apakah ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu?
Related content