Kencing Berbusa
Saya dinyatakan terkena Diabetes sejak umur 40 thn.
Obat yg digunakan Metformin, kemudian berjalannya waktu kombinasi dengan Glimepiride. Dosis obat juga dinaikkan.
Kencing saya selalu berbusa, pemeriksaan serum kreatinin < 1
Saat ini umur saya 67 (+ 9 bulan).
Atas anjuran dokter obat yang digunakan berubah (sudah berjalan 3 bulan) yaitu Forxiga + Trajenta + Metformin 1000 XR.
Hasil HBA1C terakhir 7,5
Serum Kreatinin 0,89 (eLFG= 88)
Kencing masih berbusa
Halo Tulus, terima kasih atas pertanyaan anda.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab kencing berbusa:
1. Kandung kemih penuh urine -> Air seni yang tampak berbusa bisa jadi karena kandung kemih Anda terisi penuh dengan urine. Saat kandung kemih terlalu penuh, urine yang keluar akan lebih deras sehingga menyebabkan terbentuknya gelembung atau buih di toilet.
2. Dehidrasi -> Terkadang, kencing berbusa pun bisa terjadi bila jumlah zat larut dalam urine seperti gula, garam, atau protein, lebih tinggi daripada air. Kondisi ini dapat terjadi jika Anda kurang minum air atau sedang mengalami dehidrasi parah.
3. Mengonsumsi obat -> Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih, contohnya phenazopyridine, juga bisa membuat air seni tampak berbusa.
4. Ejakulasi retrogade -> Penyebab kencing berbusa lainnya adalah ejakulasi retrograde, yaitu suatu kondisi yang terjadi pada pria ketika air mani masuk ke dalam kandung kemih, bukannya dikeluarkan melalui penis ketika ejakulasi.
5. Proteinuria atau ginjal bocor -> Proteinuria atau albuminuria merupakan kondisi di mana jumlah kandungan protein dalam urine melebihi ambang batas normal. Salah satu penyebabnya adalah saat filter ginjal (glomeruli) rusak, sehingga membuat protein dalam darah bocor keluar melalui air seni. Normalnya, ginjal akan menyaring air dan limbah berlebih dari darah untuk dibuang melalui urine. Protein dan zat penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh akan dibiarkan tinggal dalam aliran darah karena terlalu besar untuk melewati filter ginjal. Namun bila ginjal rusak, filter tersebut tidak dapat melakukan penyaringan sebagaimana mestinya, sehingga protein dapat masuk ke dalam urine. Proteinuria merupakan salah satu tanda penyakit ginjal kronis yang bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau diabetes yang tidak terkontrol, endokarditis, sindrom nefrotik, dan radang ginjal.
Oleh sebab itu yang terpenting adalah mengontrol kadar gula darah agar gula darah tetap stabil sehingga tidak menimbulkan komplikasi ke ginjal.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Kencing berbusa dapat memiliki beberapa penyebab yang berbeda, termasuk adanya protein dalam urin atau adanya gangguan pada ginjal. Dalam kasus Anda, karena pemeriksaan serum kreatinin menunjukkan nilai yang normal, kemungkinan besar tidak ada masalah ginjal yang signifikan.:Namun, perubahan obat yang Anda lakukan mungkin berperan dalam perubahan dalam kencing berbusa. Forxiga dan Trajenta adalah obat diabetes yang bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan Metformin dan Glimepiride. Forxiga adalah obat yang mengurangi kadar gula dalam darah dengan mengeluarkannya melalui urin, sementara Trajenta bekerja dengan meningkatkan produksi insulin oleh pankreas.
Perubahan obat ini mungkin mempengaruhi komposisi urin Anda, yang dapat menyebabkan kencing berbusa. Namun, penting untuk dicatat bahwa saya tidak dapat memberikan diagnosis atau saran yang akurat tanpa melakukan pemeriksaan langsung dan mengevaluasi riwayat medis Anda secara menyeluruh.
Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda tentang masalah ini. Dokter Anda akan dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang penyebab kencing berbusa Anda. Mereka juga dapat mengevaluasi apakah perubahan obat yang Anda lakukan sesuai dengan kondisi Anda dan memberikan saran yang tepat.
Selain itu, penting untuk terus memantau kadar gula darah Anda dan HbA1c untuk memastikan bahwa pengobatan yang Anda terima efektif dalam mengendalikan diabetes Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau kekhawatiran lain, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada dokter Anda.
Related content