🔥 Diskusi Menarik

Gula darah naik tpi tekanan darah rendah

Siang dok, suami sya 46 th, bb 60 kg, tinggi 163cm, cek gula darah puasa 3 hari yg lalu 288, kemudian kita lgsg ganti nasi putih dgn beras merah dan diatur asupan makannya spy lbh sehat, pagi tadi cek gula sblm sarapan di 222, tpi badan rasanya lemes, dan kliyengan (bukan pusing atau sakit kepala). Tekanan darah di pagi tadi 120/80. ini kenapa ya dok? sya kasih minum air rebusan kayu manis juga, apa ada efek sampingnya?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
363
6
1

1 komentar

Halo Riza, terima kasih atas pertanyaan anda.


Munculnya gejala sakit kepala pada pasien diabetes berkaitan dengan naik-turunnya kadar gula darah. Sakit kepala dapat timbul akibat adanya perubahan jumlah hormon dalam tubuh, seperti epinefrin dan norepinefrin. Hormon-hormon tersebut dapat mempersempit pembuluh darah di otak sehingga Anda akan merasakan sakit kepala. Tidak semua penderita diabetes mengalami gejala sakit kepala. Biasanya, kondisi ini banyak terjadi pada orang-orang yang baru didiagnosis dengan penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan pasien diabetes baru masih perlu menyesuaikan diri dengan ketidakseimbangan kadar gula darahnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan penderita yang sudah lama mengidap diabetes masih sering merasakan gejala sakit kepala.

1. Gula darah tinggi (hiperglikemia) -> Hiperglikemia alias kadar gula darah tinggi adalah kondisi yang umum ditemukan pada pasien diabetes. Kenaikan gula darah bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari makanan, kurangnya aktivitas fisik, hingga minum obat-obatan tertentu. Menurut laman Mayo Clinic, gejala sakit kepala akibat hiperglikemia akan muncul ketika gula darah mencapai 180-200 mg/dL (miligram per desiliter) atau lebih. Sakit kepala adalah gejala awal yang paling sering terjadi pada penderita diabetes. Semakin lama gula darah tinggi dibiarkan, maka semakin parah pula rasa sakit di kepala.

2. Gula darah rendah (hipoglikemia) -> Tidak hanya peningkatan gula darah, gejala sakit kepala pada penderita diabetes juga sering kali berkaitan dengan kadar gula darah yang terlalu rendah. Hipoglikemia alias gula darah rendah adalah kondisi ketika gula darah mencapai di bawah 70 mg/dL. Pasien diabetes tak hanya berisiko mengalami peningkatan gula darah, tetapi juga rentan terkena kondisi sebaliknya. Penurunan gula darah drastis pada pasien diabetes biasanya disebabkan oleh pengobatan insulin yang terlalu banyak. Selain itu, kurang mengonsumsi karbohidrat juga bisa menjadi penyebab kadar gula darah terlalu rendah. Tidak seperti hiperglikemia, sakit kepala akibat hipoglikemia biasanya terjadi secara cepat dan mendadak.


Anda dapat mengikuti tips berikut untuk meredakan sakit kepala bila memiliki diabetes.

1. Minum obat pereda sakit kepala -> Anda dapat meredakan sakit kepala dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotek, seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, jika Anda mengidap diabetes yang sudah memengaruhi kondisi ginjal, sebaiknya hindari minum ibuprofen. Oleh karena itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai obat pereda nyeri yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.

2. Mengendalikan kadar gula darah -> Jika penderita diabetes sudah sering mengalami sakit kepala, satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan mengendalikan kadar gula darah. Namun, Anda perlu mengetahui lebih dulu apakah sakit kepala disebabkan oleh hiperglikemia atau hipoglikemia. Cek kadar gula darah Anda untuk tahu penyebabnya. Bila sakit kepala disebabkan oleh naiknya gula darah, Anda dapat menghindari makanan yang memicu kenaikan gula darah serta mulai olahraga yang baik untuk diabetes. Sementara itu, jika penurunan gula darah menjadi penyebab sakit kepala, Anda bisa mengonsumsi 15 gram karbohidrat sederhana, seperti buah, susu, atau minuman ringan.


Namun bila sakit kepala tidak membaik, anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan