Diabetes
Dok nenek saya mempunyai diabetes, dan keluarga baru mengetahui saat ini ketika nenek saya kakinya luka ga sembuh-sembuh. Padahal nenek saya rutin ke apotek buat cek gula sama tekanan darah. Kaki yang kanan luka beberapa bulan setelah dibawa ke dokter sembuh tapi pinggir luka kulitnya masih hitam. Terus yang sebelah kiri itu ditempeli koyo jadi luka lagi, karena parah akhirnya dibawa di rumah sakit dan kata dokternya harus diamputasi bagian telapak kaki, tapi keluarga ga setuju takut nenek saya down. Akhirnya waktu operasi cuma dibersihkan lukanya aja. Setelah itu gula nenek saya tetep tinggi padahal udah menghindari makanan yang mengandung gula. Dan sekarang perawat nenek saya bilang kalo gulanya naik ke lutut harus diamputasi tapi sekarang nenek saya itu kadang sadar kadang engga. Diajak ngobrol hari ini dah ga nanggapi cuma nyariin anaknya yang kedua yang di Kalimantan, inget makanan kesukaan anaknya. Tapi sama orang lain lupa. Ibuk saya udah bener-bener pasrah karena ga tega lihat nenek sekarang, gimana ya solusinya, kenapa kok gulanya tetap tinggi? Yang aneh itu kalo gulanya tinggi itu cerewet tapi ngomongnya ga jelas, ga jelas apa yang diomongin. Kalo gulanya 230 kemaren itu bener bener lemes
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Keadaan seperti yang dijelaskan merupakan kondisi kegawatdaruratan pada pasien diabetes melitus yang dinamakan diabetes ketoasidosis. Hati-hati apabila sudah ada bau tidak sedap pada mulut, badan terasa sakit semua, gula darah yang tidak terkontrol maka hati-hati terhadap diabetes ketoasidosis. Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh. Keton adalah asam yang dihasilkan ketika tubuh mulai membakar lemak untuk menghasilkan energi. Hal ini terjadi akibat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Ketoasidosis diabetik muncul jika Anda tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup untuk membuat sel tubuh menyerap glukosa (sumber energi utama). Jika tidak ditangani, ketoasidosis diabetik bisa menyebabkan koma diabetes hingga kematian.
Gejala ketoasidosis umumnya bisa berkembang dengan cepat, terkadang hanya dalam 24 jam. Kondisi ini juga bisa merupakan indikasi gejala awal diabetes tipe 1 dan 2. Beberapa tanda dan gejala yang mungkin Anda rasakan, meliputi:
-sering buang air kecil,
- merasa sangat kehausan atau sering minum,
- mata berkunang-kunang,
- penurunan kesadaran (pingsan),
- merasa mual dan lelah,
- sakit perut,
- sesak napas, dan
- peningkatan kadar gula darah dan/atau keton dari hasil pemeriksaan mandiri.
- Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Anda harus menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala berikut ini.
- Mual dan muntah yang membuat tidak dapat makanan ataupun minum.
- Kadar gula darah lebih tinggi dari target biasanya dan obat rutin tidak berhasil mengembalikan kadar gula darah ke rentang yang diharapkan.
- Kadar keton urine berada pada tahap menengah atau tinggi.
Segera hubungi Unit Gawat Darurat (UGD) bila Anda mengalami kondisi berikut ini.
- Kadar gula darah secara terus-menerus di atas 300 mg/dL atau 16,7 mmol/L.
- Terdapat keton pada urine dan tidak dapat menghubungi atau meminta panduan dokter.
- Anda memiliki lebih dari satu gejala ketoasidosis, seperti kebingungan (linglung), rasa haus, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, sesak napas, dan bau mulut.
Secara umum, hal-hal di bawah ini akan dokter lakukan untuk mengobati ketoasidosis diabetik.
1. Penggantian cairan -> Dokter akan melakukan penggantian cairan tubuh, baik dari mulut maupun melalui pembuluh vena (infus), untuk meredakan dehidrasi yang Anda alami. Cairan tersebut akan menggantikan cairan yang hilang melalui buang air kecil berlebihan dan membantu mengeluarkan keton dari darah Anda.
2. Penggantian elektrolit -> Elektrolit merupakan zat mineral yang terdapat dalam darah Anda untuk membawa muatan elektrik, seperti natrium, kalium, dan klorida. Naiknya glukosa darah dan perubahan tingkat keasaman darah akibat ketoasidosis dapat menimbulkan gangguan pada kadar elektrolit dalam darah. Lebih parahnya, kondisi ini dapat mengganggu kerja jantung, otot, maupun sistem saraf tubuh. Dokter akan melakukan penggantian elektrolit juga melalui pembuluh vena agar jantung, otot, dan saraf Anda dapat berfungsi normal.
3. Terapi insulin -> Selain cairan dan elektrolit, dokter juga akan memberikan terapi insulin melalui pembuluh vena. Ketika kadar gula darah sudah berada pada 200 mg/dL (11,1 mmol/L) dan darah tak lagi asam, Anda mungkin bisa menghentikan terapi insulin intravena. Setelah itu, dokter akan menyarankan Anda untuk melanjutkan terapi suntik insulin biasa.
Oleh sebab itu segera bawa ibu anda untuk berobat ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik.
Sekian dan Terima Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.:Dari cerita yang Anda sampaikan, keluarga Anda baru mengetahui bahwa nenek Anda memiliki diabetes ketika kakinya mengalami luka yang sulit sembuh. Meskipun nenek Anda rutin memeriksakan gula darah dan tekanan darah di apotek, luka di kakinya tetap sulit sembuh. Kakinya yang kanan sembuh setelah dibawa ke dokter, tetapi pinggir luka kulitnya masih hitam. Sedangkan kaki sebelah kiri ditempeli koyo dan luka kembali parah, sehingga dokter merekomendasikan amputasi bagian telapak kaki. Namun, keluarga tidak setuju dengan amputasi tersebut. Setelah operasi, gula darah nenek Anda tetap tinggi meskipun dia menghindari makanan yang mengandung gula. Saat ini, perawat nenek Anda mengatakan bahwa gula darahnya naik hingga lutut dan harus diamputasi, tetapi nenek Anda kadang-kadang tidak sadar dan sulit berkomunikasi dengan jelas.
Dari cerita ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Kontrol gula darah: Meskipun nenek Anda rutin memeriksakan gula darah di apotek, tampaknya gula darahnya tetap tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak tepatnya pengaturan diet, kurangnya aktivitas fisik, atau mungkin perlu penyesuaian dosis obat diabetes yang sedang dikonsumsi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi pengaturan gula darah nenek Anda dan memastikan bahwa pengobatan yang tepat diberikan.
Perawatan luka: Luka pada kaki nenek Anda yang sulit sembuh bisa menjadi tanda adanya komplikasi diabetes, seperti neuropati atau masalah sirkulasi. Penting untuk memberikan perawatan yang tepat pada luka tersebut, termasuk menjaga kebersihan, mengganti perban secara teratur, dan menghindari tekanan berlebih pada area tersebut. Jika luka tidak sembuh dengan perawatan yang adekuat, amputasi mungkin menjadi pilihan terakhir untuk mencegah infeksi yang lebih parah.
Perubahan mental dan kehilangan memori: Nenek Anda tampak mengalami perubahan mental dan kehilangan memori. Hal ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi diabetes yang disebut sebagai diabetes melitus tipe 3 atau diabetes yang terkait dengan kerusakan otak. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi kognitif dan memori. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi nenek Anda dan mencari tahu penyebab perubahan tersebut.
Dukungan keluarga: Sangat penting bagi keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian yang adekuat kepada nenek Anda. Diabetes dan komplikasinya dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Diskusikan dengan dokter tentang pilihan perawatan terbaik untuk nenek Anda, termasuk kemungkinan amputasi jika diperlukan. Penting juga untuk memastikan bahwa nenek Anda mendapatkan perawatan yang tepat dan dukungan emosional yang diperlukan.
Saya sangat menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat nenek Anda untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci dan rekomendasi perawatan yang tepat. Dokter akan dapat memberikan informasi yang lebih spesifik berdasarkan kondisi nenek Anda dan membantu menemukan solusi terbaik.
Related content