Diabetes

Assalamu'alaikum..Dok saya mau bertanya, oatmel untuk diabetes bagusnya yang mana ya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
200
5
2

2 komentar

Halo Hilda, terima kasih atas pertanyaan anda.


Oatmeal adalah salah satu olahan oat atau gandum (Avena sativa) yang termasuk jenis biji-bijian sereal dari keluarga tanaman rumput Poaceae. Ketika sudah dimasak, tekstur oat menjadi lembek seperti bubur. Oatmeal terbuat dari oat groats, yaitu gandum yang bijinya telah dibersihkan dan dilepas bagian kulitnya. Makanan ini sering dianggap sebagai salah satu sumber gizi yang baik untuk tubuh. Serat beta-glukan dapat membantu mencegah kenaikan tajam kadar gula darah dan insulin setelah makan. Pada pengidap diabetes, khasiat oatmeal satu ini bisa begitu bermanfaat. Harvard School of Public Health menyebutkan gandum utuh yang diproses secara minimal memang diperbolehkan untuk dimasukkan dalam diet diabetes.Meskipun begitu, perlu diperhatikan bahwa hanya gandum yang diproses secara minimal yang baik untuk pengidap diabetes karena beban glikemiknya rendah.


Diet oatmeal adalah jenis diet yang mewajibkan Anda rutin makan oatmeal, alias bubur gandum atau havermut. Jenis diet ini dilakukan dengan mengonsumsi oatmeal sebagai pengganti hidangan utama sehari-hari. Oatmeal dipercaya sebagai salah satu makanan rendah kalori. Kalori oatmeal semangkuk (160 gram) relatif rendah, yakni hanya 142 kkal. Selain itu, asupan ini bisa memenuhi kebutuhan serat harian yang baik untuk kesehatan pencernaan. Namun, makan oatmeal sebagai pengganti makanan pokok tidak langsung menurunkan berat badan. Anda harus makan oatmeal untuk menggantikan makan besar yang berkalori tinggi, lalu Anda juga perlu aktif mengurangi asupan kalori harian. Mengutip situs Harvard Health Publishing, orang dewasa membutuhkan asupan kalori sekitar 1.200 – 1.500 kkal setiap hari agar berat badan turun secara efektif. Untuk menurunkan 0,5 – 1 kg per minggu dengan diet oatmeal, Anda harus mengurangi 500 – 1.000 kalori setiap hari. Cara yang bisa Anda lakukan, yakni dengan mengurangi porsi makan atau berolahraga lebih banyak. Akan tetapi, Anda juga harus berhati-hati. Jangan sampai terlalu banyak mengurangi kalori karena dapat memperlambat proses metabolisme tubuh.


Diet oatmeal pada umumnya berlangsung dua fase. Masing-masing fase dilakukan selama seminggu. Berikut detail diet oatmeal dalam setiap fase.

1. Fase 1 -> Anda diwajibkan makan oatmeal tiga kali sehari untuk makan pagi, makan siang, dan malam selama 7 hari pertama. Selama waktu tersebut, Anda hanya diperbolehkan makan bubur gandum utuh dan bukan oatmeal instan. Anda juga bisa mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan atau pendamping oatmeal. Setelah itu, mulai kurangi frekuensi makan oatmeal Anda menjadi 2 kali sehari.

2. Fase 2 -> Pada minggu kedua, Anda bisa mengonsumsi oat sebanyak 1 – 2 porsi sehari dan didampingi dengan makanan rendah lemak lainnya. Contohnya, Anda sarapan dan makan siang dengan bubur oat. Lalu, makan malam ditutup dengan makanan ringan yang sehat, seperti kacang-kacangan dan potongan buah. Anda bisa menambahkan asupan buah dan sayur lebih banyak dan diperbolehkan makan oatmeal instan. Pastikan total kalori per hari tidak lebih dari 1.300 kkal.

3. Fase 3 -> Pada minggu ketiga, Anda bisa kembali dengan pola makan seperti biasa. Namun, pastikan Anda tetap mengonsumsi oatmeal setidaknya sekali sehari. Imbangi pula dengan makanan sehat lainnya. Jika membayangkan tiga minggu penuh makan oatmeal terasa berat untuk Anda, ada strategi diet sehat lain. Anda bisa makan oat dua kali sehari selama enam hari berturut-turut.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Assalamu'alaikum. Untuk oatmeal yang baik untuk penderita diabetes adalah oatmeal yang tidak mengandung tambahan gula dan garam. Sebaiknya pilih oatmeal alami dan hindari oatmeal instan yang biasanya mengandung gula dan garam tambahan. Oatmeal mengandung serat beta-glukan yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan insulin setelah makan. Namun, perlu diingat bahwa pengendalian diabetes tidak hanya bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga pada pola makan yang sehat dan olahraga teratur. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi Anda. Semoga bermanfaat.
2 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan