.

Halo Weni April, terima kasih atas pertanyaannya.

Pasien diabetes bisa saja mengalami hipoglikemia ketika tidur dan tidak menyadarinya. Saat Anda tertidur, produksi hormon yang mengatur gula darah seperti insulin produksinya akan menurun, sedangkan glukagon akan meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai hipoglikemia nokturnal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian kasus hipoglikemia terjadi saat seseorang tertidur. Lebih dari setengahnya merupakan hipoglikemia berat yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan.

Tanda-tanda hipoglikemia nokturnal yang harus Anda waspadai yakni:

- berkeringat pada malam hari,

- gelisah saat tidur,

- kulit panas atau lembap,

- badan gemetar,

- sakit kepala,

- jantung berdebar,

- mengigau hingga berteriak,

- mimpi buruk, serta

- napas tiba-tiba menjadi lebih cepat atau lebih lambat.

Maka dari itu, pasien hipoglikemia nokturnal sebaiknya memeriksaan gula darah di rumah pada pukul 2 pagi selama 2-3 hari. Cara tersebut dapat membantu memantau kadar gula darah tetap terkendali.

Cara mengatasi kadar gula darah rendah pada malam hari :

Jika diabetesi menunjukkan gejala gula darah rendah seperti berdebar-debar, keringat dingin, atau tubuh merasa sangat lemas, sebaiknya langsung cek gula darah sendiri. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar gula darahnya kurang dari 70 mg/dl, diabetesi harus langsung minum air gula yang dibuat dengan melarutkan 2-3 sendok makan gula pasir ke dalam segelas air atau teh. Selang 15 menit, periksa ulang kadar gula darah. Jika gula darah masih di bawah 70 mg/dl, minum lagi air gula dengan takaran yang sama. Lakukan cara tersebut sampai kadar gula darah normal. Setelah itu, konsumsi camilan secara berkala agar kondisi hipoglikemia tidak terjadi lagi.

Ingat bahwa gejala hipoglikemia nokturnal ini dapat terjadi berulang maka dari itu anda disarankan untuk kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik untuk dievaluasi penyebabnya.

Sekian dan Terima Kasih