Ketika memasuki masa pubertas, kebanyakan orang mulai menunjukkan ketertarikan dengan orang lain. Biasanya, pada masa ini pula mereka menyadari rasa suka terhadap lawan jenis. Namun, bagaimana jika Anda lebih bahagia ketika memikirkan momen-momen yang Anda habiskan dengan teman sesama jenis? Lantas, apakah ini tanda bahwa Anda adalah seorang homoseksual? Adakah ciri-ciri gay yang bisa dideteksi dari diri sendiri?
Apakah saya gay?
Pertanyaan ini mungkin pernah tebersit dalam pikiran Anda. Memang, bagi beberapa orang, menyadari orientasi seksual yang dimiliki bisa menjadi perjalanan yang panjang dan terkadang membingungkan.
Meski demikian, tidak perlu terburu-buru untuk memberi label pada diri sendiri. Faktanya, banyak orang baru mengetahui orientasi seksualnya setelah dewasa.
Bila Anda curiga bahwa Anda adalah seorang gay, coba telaah lagi pikiran dan perilaku Anda ketika berhadapan dengan orang lain. Barangkali hal-hal ini bisa menjadi pertimbangan Anda.
1. Lebih sering memerhatikan sesama jenis
Coba Anda ingat kembali siapa saja yang menarik perhatian Anda. Ketika berada di tempat umum, orang-orang dengan orientasi homoseksual cenderung memerhatikan orang-orang sesama jenis.
Ambil contoh, Anda adalah seorang laki-laki. Anda memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan dengan berolahraga di pusat kebugaran. Di sana, Anda lebih banyak mengamati pengunjung lain yang juga berjenis kelamin laki-laki.
Perlu diketahui, mengamati di sini bukan sekadar mengagumi bentuk tubuh atau gaya berpakaian mereka saja, tetapi juga diikuti dengan perasaan senang dan ingin dekat. Bila ini terjadi, mungkin Anda tertarik pada laki-laki.
2. Memiliki fantasi seksual dengan sesama jenis
Rasa penasaran dan imajinasi yang Anda miliki kadang menunjukkan siapa diri Anda sebenarnya. Memang, sesekali memiliki fantasi seks dengan sesama jenis belum tentu menandakan bahwa Anda merupakan seorang gay.
Akan tetapi, jika imajinasi ini terus berkembang liar dan bahkan membuat Anda terangsang, Anda boleh bertanya pada diri sendiri secara mendalam. Terutama bila Anda malah merasa tak nyaman ketika mengganti fantasi seksual tersebut dengan lawan jenis.
3. Menginginkan hubungan yang lebih jauh
Terkadang, sulit membedakan apakah rasa suka yang Anda alami terhadap teman sesama jenis hanyalah bentuk sayang antarteman atau lebih dari itu.
Sebagai contoh, teman Anda sering melakukan kontak fisik seperti memeluk, merangkul, atau mengusap kepala. Bila tidak ada rasa cinta ataupun perasaan khusus, Anda akan tetap biasa saja setiap ia melakukannya.
Tentu ini berbeda ketika bentuk perhatian tersebut menumbuhkan perasaan ingin lagi pada diri Anda. Anda mungkin sudah jatuh hati jika mulai menginginkan hubungan fisik yang lebih jauh dengan teman Anda.
4. Adanya ketertarikan seksual pada sesama jenis
Lihatlah foto-foto selebritas yang dianggap menarik. Sadari jika ada dari foto-foto tersebut yang membangkitkan gairah seksual Anda. Bila Anda lebih terangsang oleh selebritas berjenis kelamin yang sama dengan Anda, bisa jadi Anda gay.
Ingat, berpikir bahwa seseorang terlihat menarik bukan berarti Anda ingin berhubungan seks dengannya. Pastikan Anda menyadari perbedaannya.
5. Mulai mencari tahu segala sesuatu tentang gay
Di antara banyak tanda tanya dan kegalauan identitas seksual yang Anda alami, Anda akan menyempatkan diri untuk mencari info tentang pikiran dan pertanyaan yang tidak dapat terjawab.
Di sini, Anda akan mulai menggali segala sesuatu yang dapat menjawab pertanyaan Anda. Mulai dari kuis, pertanyaan seputar gay, artikel tentang ciri-ciri gay, serta kasus yang didapuk bisa membantu Anda lebih mengenali orientasi seksual sendiri.
Jika benar saya gay, apa yang harus saya lakukan?
Seksualitas merupakan hal yang sulit dipahami dari sisi logika dan emosional. Kebanyakan dari mereka yang gay mengakui bahwa asal-muasal rasa tertarik sesama jenis ini memang sudah dirasakan sejak kecil.
Lagi-lagi, jangan terlalu terburu-buru untuk memberikan label pada diri sendiri saat Anda memang belum siap. Barangkali Anda masih membutuhkan waktu untuk mencari tahu orientasi seksual Anda.
Sah-sah saja kalau Anda ingin mencoba mencari tahu lebih lanjut demi menemukan jawaban atas pertanyaan Anda.
Mungkin untuk saat ini, Anda masih ragu dan merasa memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Lantas, Anda melabeli diri sebagai biseksual.
Bila nantinya Anda menyadari bahwa Anda memenuhi ciri-ciri gay, tidak apa untuk berubah pikiran dan memberi label ulang pada diri sendiri.
Orang-orang yang baru menyadari orientasi seksualnya kerap khawatir tidak diterima oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan, hal ini kerap disertai dengan rasa cemas berlebih akan dikucilkan.
Pada akhirnya, Anda sendiri yang memutuskan apakah ingin memberi tahu orang lain tentang seksualitas Anda (coming out/melela) atau tidak.
Pikirkan baik-baik mengenai risikonya, terutama bila Anda hidup di lingkungan yang masih sangat bertentangan dengan orientasi seksual yang Anda miliki.
Ungkapkan kenyataan tersebut ketika Anda sudah benar-benar siap dan pastikan Anda melakukannya pada orang-orang yang Anda percayai. Bilapun mereka memberikan reaksi negatif, beri mereka waktu untuk beradaptasi dan memahami Anda dengan lebih baik.
Intinya, semua ini membutuhkan proses. Jangan terlalu memberikan beban pada diri sendiri. Bila Anda tidak memiliki seorang pun untuk berkeluh kesah, pertimbangkan pergi ke psikolog atau bergabung dengan komunitas yang bisa memberikan dukungan emosional.