backup og meta

Kapan Harus ke Psikolog? Ini 5 Tanda-Tandanya

AlasanManfaatTanda-tanda

Isu kesehatan mental belum dianggap serius bagi sebagian besar kalangan. Akibatnya, banyak orang enggan konsultasi dengan psikolog meski mereka benar-benar membutuhkannya. Lalu, apa saja tanda Anda butuh konsultasi psikologi? Cari tahu pada pembahasan berikut ini.

Mengapa Anda harus konsultasi ke psikolog?

Anda mungkin bertanya, “Mengapa perlu ke psikolog kalau bisa curhat dengan orang terdekat?”

Memang, tak ada salahnya curhat dengan keluarga, pasangan, atau sahabat. Namun, psikolog atau psikiater bisa membantu Anda secara lebih cepat dan efektif.

Psikolog telah terlatih dan berpengalaman dalam mendengarkan kliennya. Mereka juga dibekali kemampuan menggali akar permasalahan berdasarkan pengalaman Anda. 

Mereka juga mampu mengajarkan mekanisme terbaik untuk menghadapi masalah yang sedang Anda hadapi, seperti yang dilakukan dalam terapi kognitif dan perilaku.

Psikolog adalah sosok yang netral. Mereka tidak bersikap bias dan tidak akan terpengaruh oleh hubungan pribadi atau harapan tertentu terhadap diri Anda. 

Ini membedakan mereka dari orang terdekat yang mungkin memberi saran menurut pandangan pribadi, bukan kebutuhan Anda yang sebenarnya.

Manfaat konsultasi psikologi

kapan harus ke psikolog

Secara umum, konsultasi psikologi secara tatap muka atau melalui terapi online bisa membantu Anda memahami diri dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Pendekatan yang sebaiknya dilakukan secara rutin dan dalam jangka panjang ini ini cocok bagi siapa pun, baik itu yang mengalami masalah ringan hingga kompleks.

Penelitian dalam jurnal Psychological Medicine (2016) menyebutkan bahwa pengidap stres dan gangguan kecemasan mengalami perbaikan gejala yang lebih besar saat melakukan konsultasi rutin dalam jangka panjang daripada mereka yang hanya beberapa kali melakukannya.

Selain itu, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari konsultasi psikologi.

  • Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental diri sendiri.
  • Membantu meningkatkan kembali hubungan dengan orang lain.
  • Mengetahui hal-hal yang memicu timbulnya gejala dan perilaku tidak sehat.
  • Memahami tentang ketakutan dan trauma masa lalu.
  • Membuat rencana untuk mengatasi gangguan mental yang dialami, seperti stres, depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, atau skizofrenia.

Tanda-tanda Anda butuh konseling ke psikolog

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa hanya “orang gila” yang harus ke psikolog, padahal siapa saja boleh dan perlu melakukan konsultasi psikologi demi kesehatan mentalnya.

Anda pun sebenarnya tidak harus mengalami gejala atau mengidap masalah kesehatan mental untuk bisa berkonsultasi ke psikolog.

Meski demikian, Anda butuh segera konsultasi ke psikolog saat merasakan tanda-tanda seperti di bawah ini.

1. Masalah sudah sangat mengganggu

Perhatikan seberapa kuat reaksi Anda terhadap masalah yang muncul, misalnya Anda menjadi tidak bisa konsentrasi saat kuliah, kerja, atau mengasuh anak.

Gejala lain yang harus Anda amati adalah putus asa, cemas berlebihan, susah tidur, kehilangan nafsu makan atau ingin makan terus, serta menarik diri dari orang-orang di sekitar. 

Segera konsultasi ke psikolog, terlebih bila kondisi tersebut sudah terjadi lebih dari dua minggu.

2. Tidak berhasil menyelesaikan masalah dengan berbagai cara

rasa cemas berlebihan

Anda mungkin telah mencoba banyak cara untuk menyelesaikan masalah, misal dengan liburan atau curhat dengan orang terdekat. Sayangnya, usaha tersebut belum berhasil.

Hal ini bisa menjadi tanda bahwa Anda harus konsultasi ke psikolog. Ingatlah, meminta bantuan konselor atau psikolog bukan berarti diri Anda lemah.

Justru ini merupakan pertanda bahwa Anda memiliki kemauan untuk membantu diri sendiri dan memperbaiki diri ke depannya. 

3. Keluarga atau sahabat mulai lelah dengan keluhan Anda

Awalnya, keluarga, pasangan, dan teman mungkin selalu ada untuk mendukung Anda. Namun, lama-kelamaan mereka menjauh atau menghindari topik pembicaraan tentang masalah Anda. 

Ini artinya, mereka sudah kewalahan dan tidak sanggup lagi mengatasi berbagai keluhan Anda. 

Hal ini adalah wajar karena tidak semua orang punya ilmu kesehatan mental yang memadai. Ini pun juga menjadi ciri-ciri orang harus segera konsultasi ke psikolog.

4. Mulai mencari pelarian yang tidak sehat

Apakah Anda kecanduan terhadap sesuatu, misal rokok, alkohol, obat-obatan, pornografi, atau judi? Atau, Anda tidak bisa menahan dorongan belanja gila-gilaan? 

Kecanduan memang dapat menjadi salah satu bentuk pelarian dari masalah meski hanya untuk sementara waktu. Sebelum makin parah, segera konsultasi ke psikolog untuk mengatasinya.

Psikolog mampu memberikan contoh mekanisme koping yang positif dan sehat guna mengelola stres maupun masalah di dalam kehidupan sehari-hari Anda.

5. Pernah atau baru saja mengalami kejadian traumatis

Gangguan psikologis muncul akibat kejadian traumatis, misalnya setelah mengalami kekerasan seksual, perceraian, terkena PHK, bencana alam, atau didiagnosis dengan penyakit tertentu. 

Trauma juga dapat muncul setelah peristiwa telah terjadi bertahun-tahun lamanya, seperti pada kasus kehilangan orang tercinta, kekerasan pada anak, atau kekerasan dalam rumah tangga.

Kondisi ini tidak mungkin hilang begitu saja. Trauma biasanya hanya akan terpendam sehingga sewaktu-waktu bisa meledak dan menghantui kehidupan Anda.

Oleh sebab itu, konsultasi dan terapi psikologi Anda butuhkan. Psikolog dapat membantu Anda dalam mengenali, mengolah, dan move on dari trauma masa lalu tersebut.

Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking layanan melalui Hello Sehat.

Kesimpulan

  • Konseling psikologi akan memberikan bantuan yang efektif dan netral dalam menangani masalah mental dibandingkan dengan hanya curhat ke orang terdekat.
  • Melakukan konsultasi ke psikolog punya manfaat untuk memahami diri, mengelola stres, memperbaiki hubungan, dan menyusun rencana pemulihan dari gangguan mental.
  • Beberapa tanda Anda harus konsultasi ke psikolog seperti gangguan telah mengganggu aktivitas, usaha selalu gagal, hingga muncul pelarian yang tidak sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sack, D., & Ma, L. (2013). 5 signs it’s time to seek therapy. Psychology Today. Retrieved May 8, 2025, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/where-science-meets-the-steps/201303/5-signs-its-time-seek-therapy

Psychotherapies. (2024). National Institute of Mental Health. Retrieved May 8, 2025, from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/psychotherapies

Understanding psychotherapy and how it works. (2023). American Psychological Association. Retrieved May 8, 2025, from https://www.apa.org/topics/psychotherapy/understanding

Benefits of talking therapies. (2021). NHS UK. Retrieved May 8, 2025, from https://www.nhs.uk/mental-health/talking-therapies-medicine-treatments/talking-therapies-and-counselling/benefits-of-talking-therapies/

Knekt, P., Virtala, E., Härkänen, T., Vaarama, M., Lehtonen, J., & Lindfors, O. (2016). The outcome of short- and long-term psychotherapy 10 years after start of treatment. Psychological Medicine, 46(6), 1175-1188. https://doi.org/10.1017/s0033291715002718

Versi Terbaru

08/05/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Kenali 6 Jenis Gangguan Psikologis yang Bisa Terjadi pada Remaja

Memanfaatkan Hipnoterapi untuk Menyembuhkan Trauma Psikologis


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 08/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan