backup og meta

5 Fakta Alergi yang Perlu Diketahui dan Cara Mencegahnya

5 Fakta Alergi yang Perlu Diketahui dan Cara Mencegahnya

Sejumlah orang terkadang mengalami batuk dan pilek berkepanjangan. Ternyata, batuk dan pilek bisa menjadi tanda alergi, tidak hanya disebabkan oleh penyakit demam atau lainnya. Yuk, kenali fakta tentang alergi berikut ini.

Fakta seputar alergi yang tak boleh diabaikan

Alergi merupakan kondisi medis yang umum terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Pemicu alergi pun bisa bervariasi pada setiap orang, mulai dari makanan tertentu, tungau, debu, hingga serbuk sari.

Berikut adalah fakta penting mengenai alergi yang wajib Anda ketahui.

1. Berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh

apakah alergi bisa sembuh

Fakta pertama tentang alergi yang perlu Anda ketahui adalah bahwa kondisi ini terjadi akibat reaksi tidak wajar sistem kekebalan tubuh terhadap senyawa asing di dalam tubuh.

Reaksi tidak wajar ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap alergen sebagai hal yang berbahaya bagi tubuh.

Alhasil, tubuh membentuk zat antibodi yang memicu tanda dan gejala alergi yang dialami penderita.

2. Ada berbagai alergen di sekitar kita

Faktanya, ada berbagai jenis alergen yang bisa menjadi penyebab reaksi alergi.

Alergen-alergen ini bisa berasal dari beragam sumber yang ada di sekitar, mulai dari makanan hingga obat-obatan.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah jenis alergi dan penyebabnya.

  • Alergi makanan disebabkan oleh makanan meliputi telur, susu, olahan susu, kacang hingga makanan laut.
  • Alergi kulit seperti eksim (dermatitis atopik) dan dermatitis kontak dapat disebabkan terpapar kandungan pada sabun, parfum, detergen, atau bahan lateks.
  • Alergi debu dapat dipicu oleh alergen seperti tungau, serbuk sari, bulu hewan peliharaan.
  • Alergi karena gigitan serangga disebabkan oleh semut api atau lebah.
  • Alergi obat-obatan terjadi karena tubuh bereaksi terhadap kandungan obat.

3. Faktor keturunan

Fakta alergi berikutnya yang tidak banyak diketahui adalah bahwa kondisi ini bisa terjadi karena faktor keturunan.

Dengan kata lain, riwayat alergi pada salah satu anggota keluarga bisa membuat seseorang lebih rentan terkena alergi.

Bahkan, studi dalam jurnal Immunology and Allergy Clinic of North America menyatakan bahwa riwayat alergi di keluarga merupakan indikator efektif untuk memprediksi kemungkinan penyakit alergi di anggota keluarga lainnya.

4. Berdampak negatif pada pikiran

Faktanya, alergi ternyata dapat berdampak negatif pada pikiran atau kesehatan mental seseorang dalam jangka panjang.

Mengutip  The Ohio State University, kaitan antara alergi dan kesehatan mental kemungkinan disebabkan oleh senyawa sitokin.

Sitokin yang hadir sebagai respons sistem kekebalan tubuh terhadap alergen dianggap bisa berpengaruh buruk pada otak dan kondisi mental seseorang.

Selain itu, gejala alergi, seperti hidung tersumbat atau batuk, bisa mengganggu kualitas tidur. Jika terus berlanjut, hal ini bisa berujung pada stres.

5. Memicu berbagai jenis gejala di tubuh

Tidak hanya pemicunya yang beragam, gejala alergi juga dapat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya.

Hal ini umumnya dipengaruhi oleh tingkat keparahan reaksi alergi serta jenis alergen yang menjadi penyebabnya.

Namun, ada beberapa gejala alergi yang umum dialami meliputi:

  • batuk,
  • hidung tersumbat,
  • gatal-gatal,
  • ruam merah pada kulit, serta
  • sesak napas.

Tips mencegah dan mengurangi reaksi alergi

penyebab penyakit batuk

Setelah mengenal fakta-fakta alergi, mari simak cara mencegah atau mengurangi reaksi alergi berikut ini.

  • Menghindari makanan penyebab alergi.
  • Menjaga kebersihan rumah dan menggunakan masker ketika membersihkan debu di rumah.
  • Mencari alternatif jika kandungan pada suatu produk (sabun atau detergen) memicu alergi.
  • Selalu baca aturan pakai obat-obatan dan memberi tahu dokter jika menderita alergi obat-obatan.
  • Konsumsi obat-obatan, seperti antihistamin atau dextromethorphan untuk mengurangi gejala batuk.
  • Apabila mengalami gatal-gatal, hindari menggaruk area tersebut agar tidak terjadi iritasi atau infeksi lebih lanjut.

Apabila reaksi alergi menyebabkan sesak napas, muntah, atau bengkak di tubuh, harap segera ke dokter karena gejala tersebut dapat menjadi indikasi dari anafilaksis atau reaksi alergi berat.

Kesimpulan

Ada beberapa fakta alergi yang tidak banyak diketahui.
  • Alergi disebabkan oleh reaksi imun tubuh yang berlebihan.
  • Reaksi alergi disebabkan oleh alergen yang ada di sekitar, mulai dari makanan, debu, hingga obat-obatan.
  • Kondisi alergi sebagian besar merupakan penyakit keturunan.
  • Alergi bisa memengaruhi kesehatan mental.
  • Reaksi alergi memicu gejala yang beragam pada setiap orang.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Allergies – Symptoms and causes. (2024). Mayo Clinic. Retrieved 22 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497

Diphenhydramine: MedlinePlus drug information. (2022). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 22 November 2024, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682539.html

Drug allergies | Reactions, symptoms & treatment. (n.d.). ACAAI Public Website. Retrieved 22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types/drug-allergies

Dust allergy | Causes, symptoms & treatment | ACAAI public website. (n.d.). ACAAI Public Website. Retrieved 22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types/dust-allergy

Eczema (Atopic dermatitis). (n.d). ACAAI Public Website. Retrieved22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types-allergies/skin-allergy/eczema-atopic-dermatitis

Food allergies | Causes, symptoms & treatment. (n.d.). ACAAI Public Website. Retrieved 22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types/food-allergy

Harvard Health Publishing. (2023). No coughing matter. Harvard Health. Retrieved 22 November 2024, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/no-coughing-matter

Insect sting allergies | Symptoms & treatment. (n.d.). ACAAI Public Website. Retrieved 22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types/insect-sting-allergy

Ortiz, R. A., & Barnes, K. C. (2015). Genetics of Allergic Diseases. Immunology and Allergy Clinics of North America, 35(1), 19-44.

Skin allergies | Causes, symptoms & treatment | ACAAI public website. (n.d.). ACAAI Public Website. Retrieved 22 November 2024, from https://acaai.org/allergies/types/skin-allergies

Versi Terbaru

29/11/2024

Ditulis oleh Willyson Eveiro

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Tanda Alergi Kosmetik, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?

Mengenal Alergi Lateks, Termasuk Karet Gelang dan Kondom


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Willyson Eveiro · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan