Sejumlah orang terkadang mengalami batuk dan pilek berkepanjangan. Ternyata, batuk dan pilek bisa menjadi tanda alergi, tidak hanya disebabkan oleh penyakit demam atau lainnya. Yuk, kenali fakta tentang alergi sekarang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Sejumlah orang terkadang mengalami batuk dan pilek berkepanjangan. Ternyata, batuk dan pilek bisa menjadi tanda alergi, tidak hanya disebabkan oleh penyakit demam atau lainnya. Yuk, kenali fakta tentang alergi sekarang.
Berikut adalah fakta penting mengenai kondisi ini yang wajib Anda ketahui.
Fakta alergi yang pertama adalah kondisi ini merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak wajar terhadap senyawa asing di dalam tubuh. Pemicu alergi atau alergen bisa hadir dalam banyak jenis.
Reaksi tidak wajar ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap alergen sebagai hal yang berbahaya bagi tubuh. Alhasil, tubuh membentuk zat antibodi yang memicu tanda dan gejala alergi yang dialami penderita.
Fakta berikut adalah cukup banyak hal yang mampu menimbulkan reaksi alergi. Berikut adalah jenis alergi dan penyebabnya:
Keturunan juga berperan dalam alergi. Contohnya riwayat alergi pada keluarga membuat seseorang lebih rentan terkena alergi. Studi berjudul Genetics of Allergic Diseases juga menyatakan riwayat alergi di keluarga merupakan hal efektif untuk memprediksi penyakit alergi di anggota keluarga lainnya.
Dengan kata lain, fakta yang tak boleh dilupakan adalah seseorang lebih rentan mengalami penyakit alergi seperti atopik dermatitis atau alergi makanan jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi.
Fakta alergi yang tak boleh disepelekan adalah dampak jangka panjang pada pikiran. Mengutip dari The Ohio State University, kaitan antara alergi dan kesehatan mental kemungkinan disebabkan oleh senyawa sitokin. Sitokin yang hadir sebagai respons sistem kekebalan tubuh terhadap alergen dianggap juga berpengaruh buruk pada otak dan mental seseorang.
Selain itu, alergi dapat menimbulkan berbagai gejala. Hidung tersumbat dan batuk yang disebabkan oleh alergi mampu mengganggu tidur yang seharusnya nyenyak. Kurang istirahat berdampak pada stres.
Stres, sakit kepala karena hidung tersumbat, dan gatal-gatal pada kulit juga mampu berkontribusi pada penurunan produktivitas.
Fakta alergi sebelumnya telah menjelaskan reaksi tubuh mampu menimbulkan berbagai gejala. Gejala-gejala umum dari berbagai alergi dapat meliputi:
Setelah mengenal fakta-fakta alergi, mari simak cara mencegah atau mengurangi reaksi alergi apabila terjadi. Cara-cara umum mencegah alergi adalah dengan:
Lalu, bagaimana cara mengurangi reaksi alergi jika terjadi?
Apabila mengalami gatal-gatal, hindari menggaruk area tersebut agar tidak terjadi iritasi atau infeksi lebih lanjut. Dokter Anda juga dapat meresepkan obat oles untuk meredakan gatal-gatal. Ketika batuk atau pilek karena alergi menyerang, Anda dapat mengurangi gejalanya dengan minum obat batuk pilek dalam bentuk sirop yang mengandung:
Jenis obat batuk dengan kandungan tersebut mampu aktif tuntaskan batuk serta bebas gula atau alkohol.
Apabila reaksi alergi menyebabkan sesak napas, muntah, atau bengkak di tubuh, harap segera ke dokter karena gejala tersebut dapat menjadi indikasi dari anafilaksis.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar