backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bahaya Obat Manusia untuk Kucing, Apa Jenisnya yang Dilarang?

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 31/01/2024

Bahaya Obat Manusia untuk Kucing, Apa Jenisnya yang Dilarang?

Memberikan obat manusia untuk kucing sering kali dilakukan oleh para pemilik kucing agar keluhan yang dialami anabul bisa mereda. Namun, terkadang kucing juga dapat secara tidak sengaja mengonsumsi obat-obatan manusia.

Lantas sebenarnya, bolehkah kucing mengonsumsi obat manusia? Adakah efek samping yang mungkin ditimbulkan saat mengonsumsinya? Ini jawabannya. 

Apakah obat manusia boleh diberikan untuk kucing?

Jawaban singkatnya adalah tidak boleh. Dalam perawatan kucing, sebaiknya jangan pernah memberikan obat manusia untuk kucing, apalagi bila tidak ada saran dari dokter hewan. 

Terkadang, Anda berpikir memberikan obat untuk hewan yang menggemaskan ini aman dan dapat mengatasi keluhan yang muncul. 

Namun faktanya, tubuh kucing memiliki metabolisme dan reaksi terhadap obat-obatan yang sangat berbeda dengan manusia.

Bahkan, obat-obatan yang dijual bebas atau herbal yang tampaknya tidak berbahaya bisa menyebabkan kucing keracunan bahkan kematian.

Meski demikian, memang ada beberapa obat manusia yang dapat digunakan untuk kucing. Namun, hal ini tentunya harus dengan persetujuan dan rekomendasi dari dokter hewan. 

Ini karena dokter hewan yang mengerti dosis dan cara penggunaan obat tersebut kepada kucing. Jadi, hindari mendiagnosis kucing sakit dan memberikan sembarang obat kepadanya, ya.

Jenis obat yang beracun bagi kucing

obat pilek kucing

Dikutip dari American Veterinary Medical Association, berikut ini beberapa jenis obat yang tidak boleh diberikan untuk kucing karena beracun.

  • Obat golongan NSAID. NSAID atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs dapat mengurangi peradangan dan nyeri. Beberapa NSAID aman untuk hewan peliharaan. Namun, jenis obat ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium dilarang untuk hewan, termasuk kucing.
  • Paracetamol. Acetaminophen atau paracetamol tidak boleh diberikan untuk kucing karena sensitif terhadap obat tersebut. Apabila dikonsumsi oleh hewan, paracetamol bisa menyebabkan kematian.
  • Obat antidepresan dan ADHD. Jika hewan peliharaan Anda menelan obat ADHD atau antidepresan, ia dapat mengalami kejang, gemetar, peningkatan detak jantung, dan suhu tubuh tinggi.
  • Dekongestan. Obat golongan dekongestan, seperti pseudoephedrine atau phenylephrine berfungsi mengobati hidung tersumbat atau meringankan gejala alergi. Obat ini dikonsumsi oleh manusia tetapi tidak boleh diberikan pada kucing peliharaan Anda.
  • Beta-blocker. Beta-blocker yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi pada manusia memiliki efek sebaliknya pada kucing. Obat ini dapat menyebabkan tekanan darah dan detak jantung hewan turun ke tingkat yang sangat rendah. 

Selain paracetamol dan jenis obat di atas, beberapa obat lain yang tidak boleh diberikan untuk kucing yaitu:

  • obat tablet tekanan darah,
  • benzodiazepin,
  • pil KB,
  • obat untuk hormon tiroid, dan
  • obat penurun kolesterol.

Potensi efek samping obat manusia untuk kucing

Apabila kucing secara sengaja atau tidak sengaja minum obat manusia, ada potensi efek samping yang mungkin terjadi, seperti berikut ini.

  • Muntah.
  • Diare.
  • Tremor.
  • Kejang.
  • Depresi.
  • Batuk.
  • Bersin.
  • Sesak napas.
  • Bengkak pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah dan kaki.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kulit menjadi kebiruan.
  • Gagal ginjal.

Obat manusia yang umum diberikan untuk kucing

kucing steril

Obat manusia memang tidak boleh sembarangan diberikan untuk kucing, tetapi dalam beberapa kasus dokter hewan mungkin akan memberikannya. 

Hal ini karena dokter hewan mengetahui jenis obat, dosis, dan cara penggunaan yang tepat pada kucing.

Berikut ini jenis obat-obatan manusia yang umum diberikan untuk kucing. 

  • Amoxicillin. Obat golongan antibiotik ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kucing.
  • Diazepam. Digunakan sebagai obat penenang atau antikonvulsan pada kucing, tetapi hanya pada dosis yang ditentukan oleh dokter hewan.
  • Cetirizine. Terkadang, obat ini digunakan untuk mengatasi kucing alergi, tetapi harus diberikan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk dokter hewan.
  • Famotidine. Dapat digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan membantu mengatasi masalah pencernaan pada kucing.
  • Lactulose. Digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan konstipasi pada kucing.
  • Metronidazole. Antibiotik ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakterial atau bakteri tertentu pada kucing.
  • Buprenorphine. Jenis obat ini digunakan sebagai analgesik (penghilang rasa sakit) pada kucing.
  • Prednisolone. Digunakan sebagai obat anti-inflamasi pada kucing.
  • Ondansetron. Dapat digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pada kucing.

Mengingat bahayanya untuk kucing, sebaiknya hindari obat-obatan manusia dari jangkauan kucing.

Selain itu, jangan pernah memberikan obat-obatan manusia apa pun kepada kucing tanpa berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter hewan.

Kesimpulan

  • Beberapa obat manusia yang tidak boleh diberikan untuk kucing, misalnya ibuprofen, paracetamol, obat antidepresan, dekongestan, dan beta-blocker
  • Meski demikian, ada beberapa obat manusia yang mungkin diresepkan oleh dokter hewan untuk mengatasi keluhan yang dialami kucing, seperti amoxicillin, prednisolone. cetirizine, dan lactulose. 
  • Saat mengonsumsi obat-obatan manusia tanpa persetujuan dari dokter, ada beberapa efek samping yang mungkin dialami kucing. Beberapa di antaranya, muntah, diare, sesak napas, penurunan nafsu makan, hingga kematian. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 31/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan