berat badan susah naik. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu yang dialami si kecil, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda melihat bayi memiliki gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya segera konsultasikan dengan dokter.
Penyakit Hirschsprung dapat menjadi serius jika tidak ditangani, penting untuk segera mencari pertolongan secepat mungkin.
Penyebab Hirschsprung
Normalnya, selama bayi berkembang di dalam kandungan, sel-sel saraf terbentuk. Sel ini termasuk pada sistem pencernaan yang terbentuk mulai dari kerongkongan (esofagus), mengarah ke perut, hingga berakhir di anus.
Seorang bayi umumnya akan memiliki sekitar 500 juta jenis sel saraf yang terbentuk dari kerongkongan hingga ke anus.
Banyaknya sel saraf tersebut menjalankan banyak fungsi, salah satunya yakni memindahkan atau mengalirkan makanan dari satu bagian sistem pencernaan ke bagian lainnya.
Namun, proses pembentukkan sel-sel saraf tersebut berbeda pada bayi yang mengalami Hirschsprung atau hisprung.
Pertumbuhan sel-sel saraf bayi dengan Hirschsprung berhenti di bagian ujung usus besar atau tepat sebelum rektum dan anus.
Inilah mengapa bayi baru lahir yang memiliki penyakit Hirschsprung biasanya tidak dapat buang air besar setelah kelahiran.
Pada beberapa bayi lainnya, sel-sel saraf juga bisa hilang atau berhenti tumbuh di bagian sistem pencernaan mana pun. Terhentinya pertumbuhan sel-sel saraf tersebut membuat feses yang seharusnya keluar malah berhenti di bagian tertentu.
Hal ini membuat feses yang macet dan susah keluar jadi menumpuk di dalam sistem pencernaan. Akibatnya, bagian usus bayi tersumbat sehingga membuat perut menjadi bengkak dan kembung.
Menurut Bostons’s Children Hospital, penyebab sel-sel aganglion pada bayi dengan Hirschsrpung atau hisprung belum diketahui secara pasti.
Namun, penyebab Hirschsrpung atau hisprung diduga karena ada faktor genetik yang diturunkan dari orangtua ke anak atau ada riwayat keluarga yang juga mengalaminya.
Jadi, jika salah satu orangtua mengalami kondisi Hirschsprung atau hisprung, peluang bayi lahir dengan kelainan yang sama tersebut tentu akan lebih tinggi.
Contohnya, bila ada salah satu anak di suatu keluarga yang memiliki kondisi Hirschsprung atau hisprung, saudara kandungnya memiliki kemungkinan sekitar 3 – 12% untuk mengalami kondisi yang sama.
Faktor-faktor risiko
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko bayi terkena Hirschsprung. Ketika ada saudara kandung yang mengalami Hirschsprung atau hisprung, peluang ia untuk memiliki kondisi ini akan lebih besar.
Selain itu, biasanya hisprung lebih umum terjadi pada bayi laki-laki dibandingkan dengan bayi perempuan.
Kondisi ini juga terkait dengan kelainan yang muncul sejak lahir, seperti down syndrome atau penyakit jantung kongenital. Bisa dikatakan bahwa bayi yang lahir cacat lebih rentan mengalami hisprung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar