Zat besi adalah komponen penting dari hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Dengan asupan zat besi yang cukup, produksi hemoglobin meningkat, sehingga dapat mencegah anemia.
5. Mendukung pertumbuhan tulang
Meskipun kalsium sering dikaitkan dengan produk susu, beberapa jenis ikan juga bisa menjadi sumber kalsium yang baik. Salah satunya, yaitu belut.
Belut mengandung kalsium, yang merupakan salah satu mineral paling penting untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang.
Kalsium berperan dalam pembentukan struktur tulang dan gigi pada bayi.
6. Membantu dalam pencernaan
Belut yang dimasak dengan benar dan dihaluskan hingga lembut dapat menjadi makanan yang mudah dicerna untuk bayi.
Ini membantu dalam transisi dari ASI atau susu formula ke makanan padat karena memiliki tekstur yang mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.
Meski memiliki banyak manfaat, pastikan Anda berkonsultasi kepada dokter anak atau ahli gizi sebelum memperkenalkan makanan baru, termasuk belut, ke dalam menu MPASI bayi untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan keamanan bayi Anda.
Cara mengolah belut untuk MPASI bayi
Sama seperti jenis makanan lainnya, penting untuk mengolah belut dengan baik agar bisa menjadi makanan yang lembut dan mudah dicerna oleh bayi.
Ini terutama dalam tahap awal pemberian MPASI, ketika sistem pencernaan bayi masih berkembang.
Untuk mengolah belut sebagai MPASI dengan benar, Anda bisa mengikuti cara atau langkah-langkah berikut ini.
- Pastikan kebersihan dan kesegaran. Selalu pastikan belut yang digunakan segar dan dibersihkan dengan baik untuk menghindari risiko kontaminasi.
- Masak hingga matang. Pastikan belut dimasak hingga benar-benar matang untuk menghindari risiko bakteri atau parasit.
- Batasi bahan tambahan. Hindari penggunaan bahan tambahan, seperti garam atau bumbu, yang tidak cocok untuk bayi.
- Pastikan tekstur yang tepat. Awalnya, belut harus dihaluskan atau diblender hingga mencapai konsistensi yang sangat halus, terutama saat bayi baru memulai MPASI. Seiring dengan waktu, Anda bisa meningkatkan tekstur makanan menjadi lebih kasar sesuai dengan kemampuan bayi untuk mengunyah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar