Perlukah husband stitch dilakukan setelah melahirkan?
Sebuah studi dalam Seminars in Plastic Surgery (2011) menyebut praktik husband stitch sudah dilakukan sejak pertengahan tahun 1950 di Amerika Serikat dan Britania Raya.
Namun, seiring waktu, prosedur ini menuai kontroversi karena dianggap sebagai tindakan yang tidak perlu dan hanya menyulitkan wanita.
Dari segi medis, prosedur husband stitch sebenarnya tidak diperlukan karena tidak bermanfaat bagi kesehatan organ reproduksi ataupun kesehatan wanita secara umum.
Selain itu, sangat wajar jika otot-otot vagina menjadi kendur setelah proses persalinan. Vagina sebenarnya akan mengencang kembali seiring waktu.
Anda juga bisa melakukan senam Kegel untuk membantu mengencangkan kembali otot-otot vagina usai persalinan.
Jahitan suami hanya dilakukan pada “pintu” vagina. Sementara itu, yang berperan ketika Anda berhubungan intim adalah otot-otot vagina bagian dalam.
Jadi, kesimpulannya husband stitch tidak banyak berpengaruh pada kepuasan seks pria.
Wanita yang menerima jahitan tersebut justru berisiko memperoleh sejumlah dampak negatif, baik dari segi medis maupun psikologis.
Bahkan di sejumlah negara, tindakan ini ilegal dan terlarang untuk dilakukan. Alasannya karena husband stitch tidak memberikan manfaat apa-apa dan dinilai kurang etis bagi wanita.
Dampak husband stitch untuk kesehatan wanita
Husband stitch pada vagina bukan hanya tidak bermanfaat, tapi juga dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif seperti berikut.
1. Prosedur tersebut sangat menyakitkan
Beberapa wanita mengaku bahwa dirinya merasakan rasa sakit yang luar biasa ketika petugas kesehatan memberikan jahitan yang tidak perlu pada vagina mereka.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar