Dokter biasanya akan menentukan kapan jadwal pemberian obat, tapi Avastin biasanya dapat diberikan setiap dua atau tiga minggu sekali.
Mual, pusing, berkeringat, sakit kepala, sesak napas, ataupun nyeri dada adalah beberapa efek samping yang sebaiknya Anda informasikan ke dokter.
2. Cisplatin
Cisplatin merupakan obat kemoterapi yang bisa digunakan dalam perawatan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks. Obat ini bekerja dengan cara menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Pemberian obat ini dilakukan dengan menyuntikkan langsung ke pembuluh darah vena melalui infus. Obat ini hanya bisa diberikan dengan bantuan dokter dan tim medis.
Sebelum menerima obat ini, Anda akan diberikan cairan infus terlebih dulu selama sekitar 8-12 jam. Setelah berhasil masuk ke dalam tubuh, cisplatin kemudian bergabung bersama cairan tubuh lainnya seperti urine, feses, dan muntah.
Hindari membiarkan cairan tubuh tersebut bersentuhan langsung dengan tangan atau permukaan lain, setidaknya selama kurang lebih 48 jam.
Walau kerap digunakan sebagai obat kemoterapi untuk kanker leher rahim, tidak semua orang bisa mendapatkan obat yang satu ini. Sampaikan pada dokter jika Anda mengalami penyakit hati, atau pernah mendapatkan obat kanker leher rahim sebelumnya.
Obat cisplatin yang ditujukan sebagai perawatan kanker serviks ini juga tidak dianjurkan untuk diberikan pada pasien penyakit ginjal, masalah pada sumsum tulang belakang, dan gangguan pendengaran.
3. Pembrolizumab
Hampir sama seperti obat kanker serviks lainnya, pembrolizumab juga bertugas untuk membantu memperlambat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker pada tubuh.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar