Rokok mengandung banyak zat karsinogen yang menyebabkan kanker. Ketika Anda menghirup asapnya, maka zat ini juga akan masuk ke paru-paru dan merusak sel-sel yang ada di dalamnya.
Pada awalnya tubuh Anda masih bisa memperbaiki kerusakan akibat paparan karsinogen tersebut. Namun seiring waktu, sel-sel normal yang melapisi paru-paru semakin rusak. Pada akhirnya, sel mulai berkembang secara tidak normal dan menumbuhkan kanker.
Efeknya memang tidak terjadi semalaman, tetapi mutasi bisa terjadi secara bertahap selama 15-20 tahun kedepan.
Kanker paru di usia muda dan non-perokok
Dahulu, penyakit kanker paru-paru lebih banyak ditemukan pada pasien yang telah berusia di atas 60 tahun. Namun kini, kanker paru mulai sering ditemukan pada pasien yang masih berada di usia muda seperti 40-an.
Ketika ditemui oleh tim Hello Sehat, dr. Mariska TG Pangaribuan, Sp.P, selaku dokter spesialis paru di RS Dharmais di Jakarta, disebabkan oleh banyak anak-anak yang mulai merokok di usia yang lebih muda. Kondisi ini terjadi karena minimnya aturan mengenai batasan umur untuk membeli rokok.
Selain itu, rokok juga bisa dibeli satuan dengan harga yang cukup terjangkau sehingga hampir semua kalangan, termasuk anak remaja dan usia sekolah, bisa membelinya. Karena kemudahan akses untuk mendapatkan rokok ini maka tak heran jika banyak ditemukan anak-anak SD yang sudah mulai merokok.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri. Semakin muda seseorang mulai merokok, maka semakin cepat juga kemungkinan risikonya terkena kanker paru.
“Mutasi sel yang bisa menyebabkan kanker biasanya terjadi dalam kurun 15-20 tahun. Jika Anda merokok mulai usia 20 tahun atau bahkan 15 tahun, mutasi sel dalam tubuh yang memicu tumbuhnya sel abnormal penyebab kanker akan timbul di usia 40an tahun atau lebih muda.” tambah dr. Mariska.
Tidak hanya perokok aktif, risiko kanker paru juga menghantui para perokok pasif. Perokok pasif sendiri terbagi lagi menjadi second-hand smoker dan third-hand smoker.
Pada kasus second hand smoker, risiko tetap dapat meningkat ketika terus-terusan terpapar dengan asap rokok di lingkungan sekitar. Sedangkan orang-orang yang menjadi thirdhand smoker adalah mereka yang menghisap residu rokok dari lingkungan meski tak terpapar secara langsung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar